BATAKINDONEWS.Com - Menara lonceng yang dibangun di lokasi taman
di Simpang Empat Kota Tarutung, belakangan ini menimbulkan tanggapan negatif di
kalangan warga kota. Bangunan menara yang tujuan awal sebagai salah satu simbol
agama Kristen dikaitkan Tarutung sebagai Kota Wisata Rohani, belakangan sudah
dijadikan kalangan pelajar menjadi tempat bermain sembarang waktu. Sering
kelihatan di bagian puncak menara ada pelajar yang bermain pada hal itu sangat
berbahaya. Bisa saja satu waktu terjadi hal yang tak diiinginkan, ada pelajar
yang iseng main dorong-dorongan sesamanya, dan ada yang terjatuh ke bawah.
Warga yang minum di kedai Bob simpang empat itu ikut gamang menyaksikannya pada
pagi atau siang, saat para pelajar itu berdiri di pinggiran pintu di bagian
atas menara, yang tanpa pagar pengaman.
“Sangat
berbahaya jika tak ada yang mengingatkannya,” kata N. Hutasoit dan Olo Nababan
warga Rura Pasar, bergidik membayangkan bahaya yang suatu waktu bisa
terjadi. Selain itu ada juga warga
menyebut pada malam hari tempat itu menjadi tempat remaja nongkrong. Apakah cuma
sekadar nongkrong atau ada hal lain belum jelas diketahui. Tapi lokasi menara
itu sering kotor oleh sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan
didampingi Sekda Edward Tampubolon, SE, Asisten III Osmar Silalahi, Kadis
Pendidikan Jamel Panjaitan, Kabag Tapem Satya Dharma Nababan, Kabag Program
Martunggul Simamora, Kabag Humas & Keprotokolan Donna Situmeang, usai
monitoring Ujian Nasional, menyisihkan waktu meninjau kebersihan dan tatakota
Simpang Empat Tarutung, tempat berdirinya menara lonceng, Senin (09/05).
Bupati Nikson Nababan bersama beberapa kabag dan pimpinan SKPD saat meninjau lokasi taman di mana menara lonceng berdiri. |
“Taman ini
harus kita tata menjadi taman yang bersih dan indah serta bermanfaat. Taman ini
bisa kita poles menjadi tempat bermain anak dan tempat olahraga bagi orang
dewasa sambil mendampingi anak bermain. Taman ini berada di pusat kota, jangan
kita biarkan disalahgunakan anak-anak sekolah, tetapi kita manfaatkan untuk
hal-hal yang positif dan dapat dinikmati masyarakat,” ujar Bupati mengawali.
Tidak menyinggung soal bahaya yang dikuatirkan warga tersebut. Mungkin
informasi tentang hal itu belum ada ke pihak Pemkab.
Bupati
Taput minta agar dinas terkait bersinergi dalam menata dan menciptakan taman
ini menjadi indah dan bermanfaat secara positif. “Jangan dibiarkan kotor
dan tidak bermanfaat, tetapi kita bisa kemas menjadi sebuah taman yang indah,
bisa bermanfaat dan menambah keasrian dan keindahan kota Tarutung,” ujar
Nikson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar