Kamis, 10 Desember 2015

Dosmar Banjarnahor Buktikan "Hebat"nya di Pilkada Humbahas


 BATAKINDONEWS.COM - Tandem atau duet Dosmar Banjarnahor- Saut P Simamora itu hebat? Seperti diprediksi pada tayangan sebelum ini, balon bupati di Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang berpasangan dengan Saut P Simamora (44), akhirnya terbukti kehebatannya setelah mengungguli empat pasangan calon (paslon) lainnya. Artinya konsep "HEBAT" yang diluncurkan Dosmar-Saut untuk mendongkrak kemajuan kabupaten yang baru berusia 12 tahun itu, tak sekadar omdo. "Dosmar memang hebat, karena beliau berangkat dari kesederhanaan dan iman ber-Tuhan yang kuat," kata warga Dolok Sanggul bermarga Sihite kepada kompasianer, Rabu (10/12). Pilkada di Humbahas memang berjalan sukses. Kalau pun ada masalah yang mencuat, itu menyangkut protes dari paslon nomor urut 1, Marganti Manullang-Ramses Purba, di mana proses pelaksanaan pilkada di daerah ini sudah sarat masalah. Masalah apa? Yakni terkait keputusan KPU Humbahas yang kontroversial, dengan ditetapkannya dua pasangan calon dari partai yang sama (Golkar). Jumlah suara yang diperoleh kedua pasangan calon dari Golkar itu cukup signifikan, mencapai 36 persen, yang jelas merugikan paslon lainnya, terutama paslon nomor urut 1. Hal itu dikatakan kuasa hukum paslon Marganti-Ramses,Tommy Sihotang kepada wartawan. Dalam hal ini pihak Marganti-Ramses, segera mendaftarkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi. Lepas dari permasalahan tersebut, inlah hasil pilkada Humbahas yang dicatat SARINGAR.Net, sampai Selasa malam (9/12). Paslon nomor urut 1 Marganti Manullang-Ramses Purba meraih suara sebanyak 27.941 suara (29 persen), paslon nomor utur 2 Dosmar Banjarnahor-Saut P Simamora meraih 30.456 suara (31,62 persen), paslon nomor urut 3, Rimso Maruli Sinaga-S.Derincen Hasugian meraih suara hanya 2.585 (2,68 persen), paslon nomor 4 Palbet Siboro-Henri Sihombing meraih 24.136 suara (25,66 persen), dan paslon nomor urut 5 Harry Marbun-Momento Nixon Sihombing meraup 11.213 suara (11,6 persen). Ada pun jumlah pemilih tetap sesuai DPT Humbahas tercatat 129.584 jiwa, dengan jumlah pemilih yang berpartisipasi hanya sebanyal 96.674 orang atau setara dengan 74,84 persen. Hasil pilkada Humbahas itu memang sesuai dengan prediksi para pengamat yang dihimpun media online ini, yang awalnya memperkirakan dari 5 paslon tersebut ada tiga yang secara kompetitif punya massa pendukung yang besar, yakni paslon Dosmar-Saut, paslon Marganti-Ramses, dan paslon Palbet-Henri. Di luar ketiga paslon itu, umumnya prediksi cenderung pesimis pada dua paslon lainnya, Harry-Momento, dan Maruli-Derincen. Apa sebenarnya yang membuat sejak awal Dosmar Banjarnahor diprediksi bakal menang di kabupaten yang diresmikan tahun 2003 saat Tapanuli Utara dipimpin Drs RE Nainggolan? Beragam komentar yang dicatat Kompasiana.com dari sejumlah warga sekitar September dan Nopember lalu. Katanya Dosmar itu populer di mata masyarakat Humbahas, dengan konsepsinya tentang HEBAT yang merupakan akronim dari pemikiran idealnya dalam memajukan Humbahas lima tahun ke depan. Selain itu ada yang mencitrakannya bagaikan Jokowi, sederhana, kalem, membaur, tidak angkuh atau arogan, dan visi misinya realistis, tak terlalu muluk. Sektor pertanian salah satu program penting yang diusung Dosmar meraih simpati masyarakat langsung diterima masyarakat yang umumnya hidup dari sektor pertanian, karena selama dua priode kepemimpinan Maddin Sihombing-Marganti Manullang, ada anggapan belum dipacu maksimal dan masih menitikberatkan pada infrastruktur. Pada hal 10 tahun itu sudah cukup lama untuk membuat kemajuan di semua lini, ujar warga lainnya seorang ibu boru Simamora yang tampaknya sangat kritis memandang prospek Humbahas. Dengan kemenangan Dosmar-Saut, suara-suara masyarakat di Dolok Sanggul mengharapkan kiranya pasangan itu segera mendapat legal standing. Juga dihimbau agar para TS (tim sukses) Dosmar tak perlu sesumbar berkaok-kaok di sana-sini secara berlebihan mendeklarasikan diri sebagai "hero" kemenangan Dosmar-Saut. Hal yang bisa memancing antipati terutama para pendukung paslon lain. "Ingkon marserep ni roha nasida, unang gabe marginjang roha manang mangasahon hamonangan ni si Dosmar," ujar salah seorang warga berusia 70 an saat berbincang di kedai kopi. Maksud ucapan lokal itu, mereka (kubu Dosmar) harus tetap rendah hati jangan menjadi angkuh tinggi hati dan menganggarkan kemenangan Dosmar, yang justru bisa memicu antipati di tengah masyarakat. Nah, para adviser atau yang namanya orang utama di lingkaran ring 1 kubu Dosmar-Saut, bolehlah mewanti-wanti harapan yang bagus itu semacam masukan yang berharga.
Artinya, Dosmar-Saut lima tahun ke depan harus membuktikan mereka tampil beda dari pemimpin pemimpin Humbahas sebelumnya. Kalau almarhum Manatap Simanungkalit itu bagus, atau Maddin Sihombing-Margati Manullang itu dinilai sudah prestatif selama 10 tahun, maka duet Dosmar-Saut mampu lebih baik dari itu. 
(Leonardo Simanjuntak/lihat juga di media online Kompasiana/Kompas.com)



eperti diprediksi pada tayangan Kompasiana.com sebelum ini, balon bupati di Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang berpasangan dengan Saut P Simamora (44), akhirnya terbukti kehebatannya setelah mengungguli empat pasangan calon (paslon) lainnya. Artinya konsep "HEBAT" yang diluncurkan Dosmar-Saut untuk mendongkrak kemajuan kabupaten yang baru berusia 12 tahun itu, tak sekadar omdo. "Dosmar memang hebat, karena beliau berangkat dari kesederhanaan dan iman ber-Tuhan yang kuat," kata warga Dolok Sanggul bermarga Sihite kepada kompasianer, Rabu (10/12). Pilkada di Humbahas memang berjalan sukses. Kalau pun ada masalah yang mencuat, itu menyangkut protes dari paslon nomor urut 1, Marganti Manullang-Ramses Purba, di mana proses pelaksanaan pilkada di daerah ini sudah sarat masalah. Masalah apa? Yakni terkait keputusan KPU Humbahas yang kontroversial, dengan ditetapkannya dua pasangan calon dari partai yang sama (Golkar). Jumlah suara yang diperoleh kedua pasangan calon dari Golkar itu cukup signifikan, mencapai 36 persen, yang jelas merugikan paslon lainnya, terutama paslon nomor urut 1. Hal itu dikatakan kuasa hukum paslon Marganti-Ramses,Tommy Sihotang kepada wartawan. Dalam hal ini pihak Marganti-Ramses, segera mendaftarkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi. Lepas dari permasalahan tersebut, inlah hasil pilkada Humbahas yang dicatat Kompasiana.Com, sampai Selasa malam (9/12). Paslon nomor urut 1 Marganti Manullang-Ramses Purba meraih suara sebanyak 27.941 suara (29 persen), paslon nomor utur 2 Dosmar Banjarnahor-Saut P Simamora meraih 30.456 suara (31,62 persen), paslon nomor urut 3, Rimso Maruli Sinaga-S.Derincen Hasugian meraih suara hanya 2.585 (2,68 persen), paslon nomor 4 Palbet Siboro-Henri Sihombing meraih 24.136 suara (25,66 persen), dan paslon nomor urut 5 Harry Marbun-Momento Nixon Sihombing meraup 11.213 suara (11,6 persen). Ada pun jumlah pemilih tetap sesuai DPT Humbahas tercatat 129.584 jiwa, dengan jumlah pemilih yang berpartisipasi hanya sebanyal 96.674 orang atau setara dengan 74,84 persen. Hasil pilkada Humbahas itu memang sesuai dengan prediksi para pengamat yang dihimpun Kompasianer Leonardo Simanjuntak, yang awalnya memperkirakan dari 5 paslon tersebut ada tiga yang secara kompetitif punya massa pendukung yang besar, yakni paslon Dosmar-Saut, paslon Marganti-Ramses, dan paslon Palbet-Henri. Di luar ketiga paslon itu, umumnya prediksi cenderung pesimis pada dua paslon lainnya, Harry-Momento, dan Maruli-Derincen. Apa sebenarnya yang membuat sejak awal Dosmar Banjarnahor diprediksi bakal menang di kabupaten yang diresmikan tahun 2003 saat Tapanuli Utara dipimpin Drs RE Nainggolan? Beragam komentar yang dicatat Kompasiana.com dari sejumlah warga sekitar September dan Nopember lalu. Katanya Dosmar itu populer di mata masyarakat Humbahas, dengan konsepsinya tentang HEBAT yang merupakan akronim dari pemikiran idealnya dalam memajukan Humbahas lima tahun ke depan. Selain itu ada yang mencitrakannya bagaikan Jokowi, sederhana, kalem, membaur, tidak angkuh atau arogan, dan visi misinya realistis, tak terlalu muluk. Sektor pertanian salah satu program penting yang diusung Dosmar meraih simpati masyarakat langsung diterima masyarakat yang umumnya hidup dari sektor pertanian, karena selama dua priode kepemimpinan Maddin Sihombing-Marganti Manullang, ada anggapan belum dipacu maksimal dan masih menitikberatkan pada infrastruktur. Pada hal 10 tahun itu sudah cukup lama untuk membuat kemajuan di semua lini, ujar warga lainnya seorang ibu boru Simamora yang tampaknya sangat kritis memandang prospek Humbahas. Dengan kemenangan Dosmar-Saut, suara-suara masyarakat di Dolok Sanggul mengharapkan kiranya pasangan itu segera mendapat legal standing. Juga dihimbau agar para TS (tim sukses) Dosmar tak perlu sesumbar berkaok-kaok di sana-sini secara berlebihan mendeklarasikan diri sebagai "hero" kemenangan Dosmar-Saut. Hal yang bisa memancing antipati terutama para pendukung paslon lain. "Ingkon marserep ni roha nasida, unang gabe marginjang roha manang mangasahon hamonangan ni si Dosmar," ujar salah seorang warga berusia 70 an saat berbincang di kedai kopi. Maksud ucapan lokal itu, mereka (kubu Dosmar) harus tetap rendah hati jangan menjadi angkuh tinggi hati dan menganggarkan kemenangan Dosmar, yang justru bisa memicu antipati di tengah masyarakat. Nah, para adviser atau yang namanya orang utama di lingkaran ring 1 kubu Dosmar-Saut, bolehlah mewanti-wanti harapan yang bagus itu semacam masukan yang berharga.(Leonardo Simanjuntak)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/leonhard/konseptor-hebat-dosmar-yang-unjuk-kehebatan-di-pilkada-humbahas_566958c9127f618c078b1870
eperti diprediksi pada tayangan Kompasiana.com sebelum ini, balon bupati di Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang berpasangan dengan Saut P Simamora (44), akhirnya terbukti kehebatannya setelah mengungguli empat pasangan calon (paslon) lainnya. Artinya konsep "HEBAT" yang diluncurkan Dosmar-Saut untuk mendongkrak kemajuan kabupaten yang baru berusia 12 tahun itu, tak sekadar omdo. "Dosmar memang hebat, karena beliau berangkat dari kesederhanaan dan iman ber-Tuhan yang kuat," kata warga Dolok Sanggul bermarga Sihite kepada kompasianer, Rabu (10/12). Pilkada di Humbahas memang berjalan sukses. Kalau pun ada masalah yang mencuat, itu menyangkut protes dari paslon nomor urut 1, Marganti Manullang-Ramses Purba, di mana proses pelaksanaan pilkada di daerah ini sudah sarat masalah. Masalah apa? Yakni terkait keputusan KPU Humbahas yang kontroversial, dengan ditetapkannya dua pasangan calon dari partai yang sama (Golkar). Jumlah suara yang diperoleh kedua pasangan calon dari Golkar itu cukup signifikan, mencapai 36 persen, yang jelas merugikan paslon lainnya, terutama paslon nomor urut 1. Hal itu dikatakan kuasa hukum paslon Marganti-Ramses,Tommy Sihotang kepada wartawan. Dalam hal ini pihak Marganti-Ramses, segera mendaftarkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi. Lepas dari permasalahan tersebut, inlah hasil pilkada Humbahas yang dicatat Kompasiana.Com, sampai Selasa malam (9/12). Paslon nomor urut 1 Marganti Manullang-Ramses Purba meraih suara sebanyak 27.941 suara (29 persen), paslon nomor utur 2 Dosmar Banjarnahor-Saut P Simamora meraih 30.456 suara (31,62 persen), paslon nomor urut 3, Rimso Maruli Sinaga-S.Derincen Hasugian meraih suara hanya 2.585 (2,68 persen), paslon nomor 4 Palbet Siboro-Henri Sihombing meraih 24.136 suara (25,66 persen), dan paslon nomor urut 5 Harry Marbun-Momento Nixon Sihombing meraup 11.213 suara (11,6 persen). Ada pun jumlah pemilih tetap sesuai DPT Humbahas tercatat 129.584 jiwa, dengan jumlah pemilih yang berpartisipasi hanya sebanyal 96.674 orang atau setara dengan 74,84 persen. Hasil pilkada Humbahas itu memang sesuai dengan prediksi para pengamat yang dihimpun Kompasianer Leonardo Simanjuntak, yang awalnya memperkirakan dari 5 paslon tersebut ada tiga yang secara kompetitif punya massa pendukung yang besar, yakni paslon Dosmar-Saut, paslon Marganti-Ramses, dan paslon Palbet-Henri. Di luar ketiga paslon itu, umumnya prediksi cenderung pesimis pada dua paslon lainnya, Harry-Momento, dan Maruli-Derincen. Apa sebenarnya yang membuat sejak awal Dosmar Banjarnahor diprediksi bakal menang di kabupaten yang diresmikan tahun 2003 saat Tapanuli Utara dipimpin Drs RE Nainggolan? Beragam komentar yang dicatat Kompasiana.com dari sejumlah warga sekitar September dan Nopember lalu. Katanya Dosmar itu populer di mata masyarakat Humbahas, dengan konsepsinya tentang HEBAT yang merupakan akronim dari pemikiran idealnya dalam memajukan Humbahas lima tahun ke depan. Selain itu ada yang mencitrakannya bagaikan Jokowi, sederhana, kalem, membaur, tidak angkuh atau arogan, dan visi misinya realistis, tak terlalu muluk. Sektor pertanian salah satu program penting yang diusung Dosmar meraih simpati masyarakat langsung diterima masyarakat yang umumnya hidup dari sektor pertanian, karena selama dua priode kepemimpinan Maddin Sihombing-Marganti Manullang, ada anggapan belum dipacu maksimal dan masih menitikberatkan pada infrastruktur. Pada hal 10 tahun itu sudah cukup lama untuk membuat kemajuan di semua lini, ujar warga lainnya seorang ibu boru Simamora yang tampaknya sangat kritis memandang prospek Humbahas. Dengan kemenangan Dosmar-Saut, suara-suara masyarakat di Dolok Sanggul mengharapkan kiranya pasangan itu segera mendapat legal standing. Juga dihimbau agar para TS (tim sukses) Dosmar tak perlu sesumbar berkaok-kaok di sana-sini secara berlebihan mendeklarasikan diri sebagai "hero" kemenangan Dosmar-Saut. Hal yang bisa memancing antipati terutama para pendukung paslon lain. "Ingkon marserep ni roha nasida, unang gabe marginjang roha manang mangasahon hamonangan ni si Dosmar," ujar salah seorang warga berusia 70 an saat berbincang di kedai kopi. Maksud ucapan lokal itu, mereka (kubu Dosmar) harus tetap rendah hati jangan menjadi angkuh tinggi hati dan menganggarkan kemenangan Dosmar, yang justru bisa memicu antipati di tengah masyarakat. Nah, para adviser atau yang namanya orang utama di lingkaran ring 1 kubu Dosmar-Saut, bolehlah mewanti-wanti harapan yang bagus itu semacam masukan yang berharga.(Leonardo Simanjuntak)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/leonhard/konseptor-hebat-dosmar-yang-unjuk-kehebatan-di-pilkada-humbahas_566958c9127f618c078b1870

Rabu, 02 Desember 2015

Taput Kini Punya Tim Pengawal Pemerintah


Bupati Taput Nikson Nababan bersama Kajari Hotma Tambunan saat launching TP4D
di Tarutung. (rel)

 BATAKINDONEWS.COM - Pemerintah dan pembangunan punya pengawal? Ya. Itulah yang kini sudah diluncurkan. Bupati Tapanuli Utara membuka resmi launching Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), didampingi Kepala Kejaksanaan Negeri Tarutung Hotma Tambunan selaku narasumber. Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Pra Budy, SH bertindak selaku Ketua Tim yang nantinya berfungsi memberikan pemahaman, mengawal mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan Program Pembangunan, di Balai Data Kantor Bupati Tapanuli Utara, Rabu (02/11).
“Saya sangat menyambut baik terbentuknya Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah Daerah (TP4D) ini. Dengan adanya TP4D ini maka Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dapat bekerja dengan baik, nyaman tetapi tetap dalam pengawasan. Dengan menetapkan skala prioritas pada bidang infrastruktur, pendidikan, pertanian dan kesehatan, maka SKPD memiliki garis yang harus diikuti sesuai prioritas pembangunan tadi. Saya juga menegaskan bahwa anggaran harus seefektif dan seefisien mungkin,” ujar Bupati dalam sambutannya.
  Bupati menyampaikan bahwa seluruh program kerja Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara harus menjurus pada prioritas yang telah dicanangkan dan harus berpihak kepada kepentingan umum. “Kepentingan dan hati rakyat adalah segalanya bagi saya jadi jangan ada yang ‘nyeleneh untuk kepentingan pribadi, saya tidak akan toleransi itu dan apabila TP4D menemukan yang seperti itu, silahkan ditindak,” ujar Bupati menegaskan.
 “Terima kasih kepada pihak Kejaksaan Negeri Tarutung, dalam hal ini Bapak Kajari  sebagai narasumber dan kepala seksinya dalam memberikan pemahaman dan arah bagi SKPD dalam melaksanakan program kerja masing-masing sehingga dari mulai awal perencanaan sampai pelaksanaan tidak ada yang menyimpang,” ujar Bupati .
Pada kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Tarutung Hotma Tambunan menyampaikan bahwa fungsi TP4D ini akan memberikan legal opinion dan memiliki fungsi intelijen untuk memberikan pemahaman, mengawal sebuah program kerja mulai dari perencanaan sampai kepada pelaksanaan. “Tim ini akan memulai pekerjaannya dari inspektorat dan Bappeda, tidak langsung ke SKPD yang bersangkutan karena akan diteliti dulu dari perencanaannya. Apabila ada temuan, itu semua pasti ada kekeliruan mulai dari perencanaan,” ujar Kajari mengawali.
“Semua pekerjaan dan program kerja yang dituangkan dalam sebuah anggaran harus merujuk pada undang-undang yang berlaku, dimana setiap turunan dari undang-undang tersebut pasti mengacu pada undang-undangnya. Bagian Humum dan Perundang-undangan, Dipenloka, Bappeda dan Inspektorat harus sinergi dengan TP4D dalam pengawalan pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Utara untuk kepentingan rakyat banyak. Program pemerintah dan skala prioritasnya harus berpihak kepada rakyat dan saya lihat Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara saat ini telah menetapkan skala prioritas pembangunan yang pro-rakyat,” ujar Kajari .
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, Asisten II Parsaoran Hutagalung, Asisten III Osmar Silalahi, Anggota DPRD Sahat Sibarani dan Ronald Simanjuntak serta seluruh SKPD Pemkab Tapanuli Utara. (Leonardo TSS/rel)


Kamis, 19 November 2015

Ama dan Ina Berlaga Suara di Festival Koor



Nyonya Satika Simamora didampingi staf ahli Rosdiana Manurung asyik
menonton jalannya festival koor


Sekda Edward Tampubolon foto bersama peserta koor ama


 BATAKINDONEWS.COM- Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan diwakili Sekretaris Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, SE bersama Ibu Bupati Ny. Satika Nikson Nababan br. Simamora membuka secara resmi Festival koor Ina dan Ama se-Kabupaten Utara yang diikuti 13 kecamatan, dengan 10 kontingen koor Ina dan 9 kontingen koor Ama, di Gedung Sopo Partungkoan, Kamis (19/11).Suasana kota Tarutung sangat meriah dengan adanya festival tersebut. Kompleks HKI Tarutung penuh pengunjung.
“Festival koor Ina dan Koor Ama ini adalah sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terhadap peningkatan minat dan bakat di bidang seni dan budaya yang secara khusus lagu-lagu Gerejawi ataupun lagu-lagu rohani dan mewariskan bakat seni di bidang lagu-lagu rohani pada generasi penerus kita,” ujar Bupati dalam sambutannya.
 Bupati menyampaikan bahwa melalui pelaksanaan Festival koor ini diharapkan para Ina dan Ama yang menjadi utusan tiap-tiap Kecamatan mampu menunjukkan identitas diri sebagai umat Kristen yang menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat dan menjadi panutan bagi keluarga terutama bagi generasi muda kita sehingga setiap keluarga Kristen akan menghasilkan generasi yang berkualitas,” ujarnya.
“Festival ini juga guna menyambut sekaligus menyemarakkan perayaan natal Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015, serta untuk meningkatkan bakat, kualitas dan kemampuan paraIina dan Ama dibidang seni dan budaya khususnya lagu-lagu bernuansa rohani. Disamping itu, festival ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran beragama maupun kematangan iman”, harap bupati.
Secara khusus Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mengharapkan agar hubungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dengan seluruh pihak gereja dapat dipertahankan serta dapat lebih berperan aktif dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara yang kita cintai ini sesuai dengan visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yakni sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta daerah wisata.
   Adapun juara Festival Koor Ama yakni, Juara I Kontingen Kecamatan Siborongborong, Juara II Kontingen Kecamatan Tarutung dan Juara III adalah kontingen Kecamatan Adiankoting. Sedangkan juara koor ina, yakni Juara I Kontingen Siborongborong, Juara II dari Kontingen Kecamatan Pagaran dan Juara III adalah Kontingen Kecamatan Pahae Jae.
       Hadir mendampingi Bupati Taput, Staf ahli Rosdiana Manurung, Kabag Kesra Oloan Hutabalian, Kabag Humas dan Keprotokolan, dan seluruh camat serta seluruh ibu-ibu PKK. (Leonardo TSS/rel)

Pedaaas...Panen Cabai Merah Binaan Bank Indonesia di Siborongborong


      

Suasana ceria panen perdana cabai binaan Bank Indonesia Sibolga

 Majalah Online SARINGAR.Net - Bupati Tapanuli Utara  diwakili Sekretaris Daerah  Edward Tampubolon, SE, bersama kelompok Tani Makmur Dusun Sipittu pittu, Desa Pariksabungan Kecamatan Siborongborong melakukan panen perdana Cabai merah seluas 4 rante sebagai hasil binaan dari Bank Indonesia Perwakilan Sibolga, Senin (16/11).
“Saya sangat menyambut baik program Bank Indonesia pada bidang pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara. Program ini merupakan bagian dari dukungan dalam mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbang pangan. Dengan mengambil lokasi Tapanuli Utara sebagai kelompok tani di bidang pertanian, yakni mengembangkan dan membudidayakan tanaman cabai merupakan, merupakan bentuk kemitraan yang saling bersinergi antara Pemkab Taput dengan Bank Indonesia,” ujar Bupati dalam sambutannya.
 Bupati  menyampaikan agar program seperti ini tetap berkelanjutan dan masyarakat Tapanuli Utara dapat  merasakan bantuan yang diberikan Bank Indonesia kedepan. “Saya berharap masyarakat Tapanuli Utara menyambut baik dengan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Kelompok tani yang menjadi binaan Bank Indonesia ini akan didampingi dan didanai dari awal sampai pada akhirnya panen hasil. Jadi manfaatkan dengan baik,” ujar Bupati menambahkan.
“Saya berharap, setelah Kelompok Tani Makmur ini, akan semakin banyak kelompok tani yang akan dibina Bank Indonesia wilayah Sibolga. Dengan demikian, visi dalam mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan akan lebih cepat terwujud karena program pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bersinergi dengan baik dengan program Bank Indonesia dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. jadi, berlomba-lombalah untuk maju dan mendapat binaan dari Bank Indonesia. Terima kasih kepada Bank Indonesia, semoga programnya semakin meluas ke Kabupaten Tapanuli Utara,” katanya berharap.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sibolga Junaifin Lubis dalam sambutannya menyampaikan bahwa program binaan pada kelompok tani ini merupakan upaya Bank Indonesia dalam mengatasi inflasi di Kabupaten Tapanuli Utara. “Kami menawarkan kesempatan ini sebagai peluang bagi kelompok tani dalam meningkatkan hasil pertaniannya dengan modal yang diberikan Bank Indonesia. Kelompok Tani ini dimodali Bank Indonesia dari awal sampai akhirnya panen. Jadi program ini bisa dijadikan kelompok tani dalam memantapkan keahlian dan kemampuannya dalam bertani, khususnya menanam cabai merah. “Jadi manfaatkan dengan baik,” tegas Junaitin dalam sambutannya.
Turut mendampingi Bupati Taput yang diwakili Sekda Kabupaten Taput Edward Tampubolon, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sibolga Junaifin Lubis, Asisten Administrasi Umum Osmar Silalahi, Kepala BP4K Ir. Sey Pasaribu, Kepala Bappeda diwakili, Kadis Pertanian diwakili dan Kepala Bagian Perekonomian Fajar Gultom, SE.(Leonardo Ts/rel)