Sabtu, 29 Oktober 2016

Taput Tuan Rumah Penandatanganan Kerjasama Dengan KPK


Bupati Taput Nikson Nababan sedang menandatangani naskah RAPK disaksikan
empat bupati/walkot lainnya. Taput dipilih jadi tuan rumah acara ini. (rel)
BATAKINDONEWS.Com - Kabupaten Tapanuli Utara dipilih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tuan rumah untuk acara penandatanganan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi oleh 5 (Lima) Bupati/Walikota disaksikan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah masing-masing dan Penyerahan E-Planning dan Perizinan Terpadu bagi Badan Perizinan dan Dinas Perhubungan dan Infokom masing-masing daerah. Acara dihadiri  Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan selaku tuan rumah dan keempat Bupati/walikota lainnya, di Sopo Partungkoan Tarutung, Senin (24/10).
“Kita mendukung penuh program KPK ini dimana program pencegahan lebih diutamakan dalam hal ini. Sosialisasi dan penandatanganan ini menjadi titik awal dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sosialisasi ini memberikan pemahaman bagi SKPD dalam pengelolaan anggaran agar terhindar dari korupsi. Kabupaten Tapanuli Utara menjadi tuan rumah bagi 5 (lima) Kabupaten Kota untuk acara penandatanganan ini dan selanjutnya kita akan laksanakan tahap-tahap berikutnya,” ujar Nikson Nababan.
  Bupati menyampaikan bahwa penandatanganan dan acara sosialisasi ini merupakan tindakan preventif dari KPK agar pengelolaan anggaran dari masing-masing daerah terhindar dari praktek korupsi. “Sementara dengan Program E-Planning dan Perizinan terpadu ini maka transparansi akan semakin nyata. Pungutan liar dan gratifikasi dapat kita hentikan. Terimakasih kepada pihak KPK yang memberikan peluang dan kesempatan ini bagi para SKPD untuk lebih memahami pencegahan korupsi,” ujar bupati menekankan.
Pada kesempatan itu, Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK Adlinsyah M. Nasution menyampaikan, penandatanganan dan sosialisasi ini merupakan tindakan pencegahan dan mendorong transparansi yang lebih melibatkan pengawasan secara online sehingga masyarakat bisa memonitor secara langsung.
“Pihak KPK juga terbuka dalam menerima laporan-laporan dari masyarakat yang dianggap perlu diselesaikan KPK. Kami berharap sosialisasi dan penandatanganan ini memberikan manfaat terhadap proses dan tahapan pencegahan korupsi seperti ini kita harapkan bersama.
Terimakasih kepada Kabupaten Tapanuli Utara yang bersedia menjadi tuan rumah pada acara penandatanganan ini,” ujar Adlinsyah mengakhiri.Usai penandatanganan, pihak KPK bersama kelima Bupati/Walikota menggelar  Konfrensi Pers untuk pemaparan singkat mengenai acara tersebut dan manfaat yang diharapkan. Acara konfrensi pers diwarnai tanya jawab  dipandu Kepala Badan Infokom Propinsi Sumatera Utara Fitrius.Tim Koordinasi Supervisi dan pencegahan KPK mendampingi Adlinsyah Nasution, Tri Samarefa, Azril Zah, Maruli Tua, Tomi Murtomo, Juliharto. Sementara Tim gratifikasi terdiri dari Edi Suryanto dan Renta Marito.

Warga Demo, Pemkab Taput Tutup Kafe di Jalinsum Pahae



Suasana ketika Sekda Taput Edward Tampubolon didampingi Asisten I HP
Marpaung dan Kabag Humas Donna Situmeang turun ke lokasi kafe di jalinsum
Pahae Simasom dan Pancurnapitu
 


 BATAKINDONEWS.Com - Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, SE didampingi Kadis Perhubungan Erikson Siagian, Kakan Satpol PP Sondang Panjaitan dan Kabag Humas & Keprotokolan Donna Situmeang melakukan inspeksi mendadak ke café-café yang berada diseputaran desa Pansurnapitu Kecamatan Siatasbarita dan kafé Sarajevo Simasom di Pahae Julu. Sidak tersebut merupakan tindakan lanjutan penutupan yang dilakukan Pemkab Tapanuli Utara menyahuti tuntutan masyarakat Simasom melalui unjukrasa yang digelar Senin (17/10) ke Kantor Bupati Taput di Tarutung. Demo itu langsung ditindaklanjuti Bupati Taput, esoknya Selasa (18/10). 


“Tuntutan masyarakat untuk menutup kafé-kafé tersebut beralasan kuat telah mengganggu masyarakat sekitar dan mencederai citra kota Tarutung sebagai Kota wisata rohani. Ini  kita tanggapi dengan langsung menutup kafé-kafé tersebut karena  juga tidak memiliki ijin yang sah. Sekarang ini juga kita langsung cek ke lapangan apakah memang benar-benar tutup atau masih ada yang beroperasi. Dari semua yang kita sidak dan cek satu persatu tidak ada lagi penghuni, kosong dan ada aktivitas. Saya berharap ini seterusnya dan tetap ditertibkan sehingga julukan kota wisata rohani bagi Kota Tarutung tetap terjaga,” ujar Bupati di sela-sela sidak tersebut.
 Bupati menyampaikan, penutupan café ini merupakan sinergi antara Pemerintah dan masyarakat, dimana masyarakat harus tetap mengawasi dan menjaga kekondusifan sehingga ketentraman dapat terjaga. Kita jaga bersama daerah kita tercinta ini,” ujar Bupati menegaskan komitmennya.
Masyarakat seputaran desa Pancurnapitu dan Simasom menyambut gembira respon sangat cepat dari Pemkab Taput. Seorang warga marga Panggabean di Pancurnapitu menyatakan salut kepada Bupati Nikson Nababan dan Sekda Edward Tampubolon, yang tanpa berpikir lama langsung melakukan tindakan penutupan kafe yang selama ini meresahkan masyarakat kawasan itu. Disebutkan, sejak kafe itu bermunculan di kawasan itu, aroma mesum ditengarai meningkat karena wanita penghibur dari luar Taput bebas menjajakan diri kepada para pria hidung belang. Ada diantara kafe itu yang sudah puluhan tahun beroperasi.
(rel Hms)

Sabtu, 01 Oktober 2016

Tahapan Pilkada Taput 2017, Nama Calon Mulai Berkibar



 BATAKINDONEWS.COM - Tahun 2017,Tapanuli Utara (Taput) masuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dengan demikian, masa jabatan bupati periode (2014-2019) terpotong beberapa bulan untuk Pilkada 2018. Demikian berita dilansir Central (31-03-2016).
 Percepatan Pilkada tersebut dimaksudkan sebagai upaya menyeragamkan Pilkada serentak yang diperkirakan tahun 2017.               
                           
  Demikian dikatakan Ketua KPUD Taput Rudolf Sirait menjawab wartawan di kantornya, Selasa lalu di Tarutung, menanggapi program atau target pemerintah untuk melaksanakan Pilkada secara nasional serentak pada 2017 mendatang. “Tahun 2017 diperkirakan antara bulan Oktober-Nopember, kita sudah masuk ke tahapan Pilkada. Sedangkan pelaksanaan Pilkada tersebut kita perkirakan 2018”, ujar Rudolf Sirait, meluruskan adanya anggapan sebagian pihak seolah pilkada Taput berlangsung 2017. Pada hal 2017 itu dimaksudkan tahapan akan dimulai.                      
                            
  Sementara itu informasi berkembang menunjukkan isu tentang pilkada Taput sudah mulai menggelinding. Meskipun tahapan Pilkada Taput akan dimulai tahun 2017, namun sejumlah nama balon sudah mulai mencuat di tengah-tengah masyarakat. Ada beberapa nama yang mulai berkibar dalam perbincangan para pengamat amatiran di kedai kopi.

 Sejumlah nama yang mulai berkibar antara lain ada yang dari kalangan DPRD, kalangan birokrat dan kalangan pengusaha. “Saya mendengar ada sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju di Pilkada Taput antara lain, ada nama Tigor Lumbantoruan, Juliski Simorangkir, Jubel Tambunan, Maruli Siahaan, Sony Manalu, Fernando Simanjuntak,Ottoniyer Simanjuntak, dan ada lagi bermarga Sinaga, ujar  M Silitonga seorang warga Taput. 
Belakangan nama Bangun L Tobing dan Dr Bobby Simanjuntak juga ikut mewarnai kicau burung seputar perhelatan pilkada Taput mendatang. Baliho bertuliskan ale-ale Bobby Simanjuntak pun sudah muncul di sudut kota Tarutung. Peluang Bobby Simanjuntak disebut cukup terbuka dengan perhitungan populasi marga Simanjuntak dan boru bere di Taput signifikan bila kesatuan persatuan bisa dipadukan. Masalahnya apakah Bobby nantinya mampu melintasi tahapan syarat untuk melaju jadi calon tetap.
 Nikson Nababan, bupati Taput periode 2014-2019 diprediksi menjadi calon kuat, bila beliau maju sebagai incumbent. Sebagai calon petahana, Nikson Nababan memiliki nilai lebih dan dipastikan memiliki massa pendukung atau setidaknya separoh dari  pemilih yang menghantarnya jadi bupati saat ini, ujar warga Taput lainnya bermarga Nainggolan.
 Selain itu, isu berkembang belakangan menyebut nama Mauliate Simorangkir juga kemungkinan bakal maju, begitu juga nama AKBP Maruli Siahaan. Tapi kelihatannya nama Maruli Siahaan Cuma sekadar rumor, karena dari baliho Maruli yang terpampang di seputaran Siborongborong tertulis “Menuju Sumut 1”. Artinya target Maruli bukan Taput 1 (Bupati) melainkan calon Gubernur Sumut. Selain kedua nama itu ada pula rumor menyebut nama Edu Lumbantobing (putra Toluto mantan bupati Taput) bakal ikut maju. Apakah sebagai calon nomor 1 atau wakil tak jelas, dan kalau wakil siapa calon nomor 1 juga tak jelas meski ada rumor menyebut pasangannya Tigor Lumbantoruan atau Fernando Simanjuntak.
 “Ah, saya rasa masih terlalu pagi menyebut bakal calon sekarang ini. Namanya juga rumor, bisa ya bisa juga tidak,” komen seorang warga  marga Simanungkalit yang sedang membaca koran di depan agen koran Sumber Agency Jalan DI Panjaitan Tarutung. (sbr: central)