Sabtu, 24 September 2016

Dolok Martimbang Dipandang Dari Banuaji

Dolok Martimbang satu-satunya gunung yang menjulang cukup tinggi di kawasan Lembah Silindung. Tampak lebih utuh dipandang dari dusun Rinabidang Desa Banuaji Kecamatan Adiankoting Tapanuli Utara. Gunung ini menjadi sisi tersendiri keindahan Lembah Silindung. Gunung yang tak pernah menimbulkan kesusahan bagi penghuni lembah ini meskipun tergolong gunung berapi. Untung gunung ini tidak aktif seperti Gunung Sinabung di Tanah Karo, kata seorang warga di Banuaji.
Banuaji memang bukan lagi kawasan desa terpencil karena sudah sejak lama infrastruktur jalan ke daerah itu dibuka meski belum memadai. Kondisi topografisnya termasuk sulit naik turun melalui jurang-jurang menganga. Kondisi jalan juga tampak parah saat ini ( september 2016). Memang ada perbaikan sepanjang 1 km ,lumayan mengurangi keparahan kondisi jalan ke desa ini. Penduduk pun hanya berharap rehabilitasi jalan rusak berkelanjutan.

Selasa, 20 September 2016

Tetty Kadi dan Christin Panjaitan Masih Mempesona

Penyanyi idola tahun 60 an Tetty Kadi dan penyanyi bersuara merdu Christin Panjaitan orbitan Rinto Harahap di tahun 80 an tampil mempesona dalam tayangan Golden Memories Indosiar,Selasa (20/9). Kehadiran kedua artis beda zaman itu sungguh memuaskan kerinduan jutaan pengagumnya, apalagi saat Tetty Kadi mojang Priyangan yg masih tampak awet dan cantik menembangkan lagu nostalgia seperti juga artis Batak Christin Panjaitan yang suara merdunya sulit dicari duanya hingga sekarang.
 Pada awal kehadirannya di dunia tarik suara, Tetty dikenal dengan tembang manisnya Sepasang Rusa, Teringat Selalu, dan belakangan lagu Mimpi Sedih, Layu Sebelum Berkembang, dan banyak lainnya. Sementara Christin sangat menggugah dengsn tembang-tembang sentimentalianya Sudah Kubilang selain juga mempopulerkan lagu Batak nostalgia ciptaan komponis legendaris Nahum Situmorang dan S.Dis Sitompul

Minggu, 18 September 2016

Darwin Lumbantobing Ephorus HKBP Yang Baru

Pdt Darwin Lumbantobing ketika dilantik (18/9) di Pearaja yang berlangsung khidmat dihadiri seribu lebih hadirin. (Atas)
Foto lengkap pimpinan HKBP yang baru Pdt Darwin Tobing bersama Sekjen Pdt David Sibuea, dan tiga kepala departemen yg baru Pdt Martonggo Sitinjak (Koinonia), Pdt Ana Vera Pangaribuan (Marturia) dan Pdt Debora Sinaga (Diakonia)





Pendeta Darwin Lumbantobing terpilih menjadi Ephorus HKBP yang baru menggantikan Pdt WTP Simarmata untuk priode 2016-2020, setelah meraih 924 suara pada pemilihan putaran kedua di Auditorium HKBP di Simanare Sipoholon. Sedangkan calon pesaingnya Pdt Robinson Butarbutar meraih 641 suara.
Pdt Darwin Tobing dilantik Minggu (18/9) di Pearaja Tarutung. Untuk jabatan sekjen terpilih Pdt David Sibuea yang meraih 770 suara melampaui suara calon pesaingnya Pdt Mauliunus Siregar yang meraih 744 suara. Dengan terpilihnya Darwin Tobing menjadi ephorus, ada komentar menyebut baru ini pertama kalinya marga dari PGM pernah menjabat pimpinan HKBP sejak berdirinya sekte kristen protestan terbesar di Asia itu. (Teks Leonardo/foto fb)

Senin, 05 September 2016

Kapolri Jenderal Tito Minta Budaya Koruptif Polisi Dihilangkan


Kapolri Jend Tito Karnavian (Berita 1.Com)

 BATAKINDONEWS.Com, Jakarta-  Upaya perbaikan citra polisi terus menerus dikemukakan dari waktu ke waktu. Tapi apakah sudah ada hasilnya? Tentu ada meski belum menyeluruh. Kali ini kepala Polri yang baru Tito Karnavian mengutarakan obsesi yang sama.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta seluruh jajaran anggota polisi lalu lintas (polantas) menghilangkan budaya koruptif sekaligus mempermudah layanan publik, sehingga citra polisi meningkat.
Hal tersebut disampaikan di hadapan ratusan perwira Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dalam Rakernis Fungsi Lalu Lintas Tahun Anggaran 2016 dengan tema 'Meningkatkan Pelayanan Masyarakat Berbasis IT‎ Menuju Polantas yang Promoter' pada 5-6 September 2016
"Ini rapat kerja teknis (rakernis) jajaran lalu lintas seluruh Indonesia, ada para dirlantas dan kasatlantas seluruh Indonesia yang jumlahnya 500-600 perwira. Sementara jumlah anggota lantas ada puluhan ribu, itu mereka harus turun memberikan arahan dan contoh teladan anggota‎ di bawahnya," ujar Tito, di Hotel Mercure, Ancol Jakarta, Senin (5/9).
Ia mengakui saat ini citra polantas masih rendah karena ulah oknum kepolisian yang melanggar kode etik dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu Tito mendorong kepada jajaran lalu lintas agar ada evaluasi. Hal-hal yang menimbulkan sentimen negatif harus diperbaiki. "Contohnya ‎masalah budaya praktik korupsi, percaloan, dan layanan publik yang kurang pas di mata masyarakat, seperti berbelit-belit, mempersulit, ini harus diperbaiki segera mungkin," tambah Tito.
Dia mengatakan, evaluasi tersebut harus disebarkan kepada seluruh jajaran di bawahnya. "Jangan sampai citra Polri yang memiliki visi dan program kerja positif, tapi karena ulah oknum yang negatif, maka hasil kerja kita tidak dipandang masyarakat," tuturnya.
Dalam rapat teknis tersebut juga diluncurkan ‎aplikasi pengguna smartphone bernama 'Moan' singkatan dari Mudik Online Aman dan Nyaman. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi penanganan kemacetan lalu lintas. "Saya minta dirlantas dan kasatlantas untuk lebih efektif dalam pelayanan publik, jangan segan turun ke lapangan dan harus lebih aktif di bidang rekayasa lalu lintas," lanjut Tito.
Berbagai upaya yang dilakukan Polri untuk mengubah citra negatif dalam Korps Lalu Lintas, misalnya pelayanan dan perbaikan sistem pembayaran langsung ke bank, tindakan tegas terhadap anggota bersalah, rekayasa lalu lintas serta koordinasi dengan pemda dan swasta‎ dalam pembangunan fasilitas publik. Pendirian bangunan bertingkat dan pusat perbelanjaan, dimana harus ada analisa kelayakan, kelancaran, dan ketertiban lalu lintas dari pihak kepolisian sebagai salah satu prasayarat perizinan pembangunan. (sp)