Senin, 11 Mei 2015

Nikson Prihatin, 10 Tahun BLK Silangkitang tak Berfungsi




Bupati Nikson meninjau fasilitas pelatihan yang "nganggur" di BLK Silakitang=

  Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan merasa prihatin saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Latihan Kerja (BLK) Silangkitang, Kecamatan Sipoholon. Karena lebih kurang 10 tahun BLK ini tak berfungsi semestinya.  Bupati juga meninjau seluruh bagian latihan kerja yang sudah tidak berfungsi lagi, dan memimpin rapat secara langsung dengan seluruh instruktur  BLK, Selasa (5/5).
  “Saya sangat berharap banyak kepada BLK ini dimana keberadaan BLK ini dapat kita fungsikan secara maksimal dengan menciptakan tenaga-tenaga siap pakai. Bagi anak-anak yang putus sekolah dan anak didik yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi (bangku kuliah) bisa mendapatkan ilmu praktis yang siap pakai. Dengan memberikan pelatihan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan, mereka siap bekerja kemanapun mereka akan merantau, bukan hanya sebagai buruh kasar,” ujar Bupati Taput mengawali arahannya.
 Bupati  mengatakan bahwa keberadaan BLK di  Tapanuli Utara merupakan asset berharga yang menjadi kebanggaan daerah ini, jangan  disia-siakan.” Kita manfaatkan secara maksimal, dan kita jadikan pusat pelatihan tenaga siap pakai  dengan menciptakan orang-orang berkualitas.Sepuluh tahun BLK ini sia-sia, tidak diberdayakan padahal fasilitas BLK ini sangat lengkap, baik untuk pelatihan, asrama dan perlengkapan lainnya. BLK ini siap pakai, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” katanya berharap.
  “Kita harus melakukan perubahan. Kita memiliki sekolah-sekolah SMK yang dituntut lulusannya siap pakai. Untuk itu, perlu adanya kerjasama BLK dengan sekolah-sekolah Menengah Kejuruan berbagai jurusan. BLK juga perlu kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) agar ibu-ibu rumah tangga juga memiliki keahlian, baik itu bentuk kerajinan maupun tatarias dan tatabusana sehingga dapat membantu kebutuhan keluarga dan akan berdampak kepada peningkatan taraf hidup masyarakat,” ujar bupati yang getol menyuarakan perubahan ini.
  Nikson juga minta agar para instrukrur yang ada di BLK dimaksimalkan keberadaannya dan para instruktur yang telah pindah ke SKPD lain agar dikembalikan semua ke BLK. “Saya tantang para instruktur untuk membuat sebuah inovasi yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat berupa Teknologi Tepat Guna (TTG). Seperti mesin pengolah pakan ternak yang baru-baru ini baru diluncurkan di Kabupaten Tapanuli Utara. Saya tantang anda para instruktur untuk inovatif dan kreatif dan buktikan anda layak berada di BLK ini,” ujarnya.
   Kunjungan kerja dan pertemuan dengan para instruktur di BLK berlangsung sangat serius. “Saya berharap banyak kepada BLK. Ini asset luar biasa, kita harus bersinergi mengembangkan BLK ini. Saya harus melihat ada perubahan di BLK ini 2 (dua) bulan ke depan. Di sini tempat anda berkreasi, menimba ilmu dan menggali kemampuan anda dalam sebuah ciptaan yang ditunggu-tunggu masyarakat luas. Tunjukkan kepada masyarakat Tapanuli Utara bahwa anda ada disini, BLK ada di Tapanuli Utara. “Saya tunggu gebrakannya,” tandas Nikson.
                Dalam kunjungan kerja ke BLK itu, Bupati didampingi langsung Kepala BLK Sofyan Simanjuntak dan para instruktur, Kadis Pendidikan, Kadis Pemuda Olahraga, Kadis Perhubungan, Kepala BKD dan Kabag Humas dan Keprotokolan. (Leonardo TSS/rel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar