Minggu, 30 November 2014

Sensasi di Internet, Gadis Berwajah Malaikat









Ini yang dijuluki gadis berwajah malaikat =
 EKSPRESIANA – Seperti apa sih wajah malaikat. Pasti banyak orang tidak bisa melukiskan. Yang jelas kalau dikatakan berwajah malaikat, pasti seraut wajah sempurna. Inilah berita teranyar tentang wajah malaikat diturunkan admin EKSPRESIANA, sebagai news yang kelak bermanfaat sebagai referensi.
 Wajah yang imut sudah pasti jadi pusat perhatian, terutama di internet. Oleh karena itu, tidak heran bila Ju JingYi, gadis berusia 20 tahun asal Sichuan, Tiongkok, jadi sensasi tersendiri di internet.

Para penggemar JingYi menyatakan bahwa wajah imut gadis yang tergabung dalam grup idola SNH48 tersebut bak malaikat. Sebagian netizen menyebut JingYi terlihat imut bagai boneka.

Malah, banyak yang menyetujui bahwa JingYi jauh lebih cantik dibandingkan Kanna Hashimoto, idola para netizen Jepang.

Dilansir Rocket News, pengamat dunia hiburan Jepang  menyebut kecantikan JingYi adalah hal yang langka.

“Wajah seperti itu hanya muncul 4.000 tahun sekali dan kita beruntung bisa menyaksikan kecantikan seperti itu,” papar salah satu netizen.

JingYi sendiri baru melakukan debut di dunia hiburan pada November 2013 silam. Dia masuk menjadi anggota tim N dari SNH48. Namun wajahnya yang imut dan perilakunya yang ramah, membuat peringkat JingYi melesat naik di antara para penggemarnya.

Dalam pemilihan 2014, JingYi menempati posisi ke-4. Adapun di internet, JingYi menjadi sensasi tersendiri dan menjadi buah bibir di banyak forum.

Sedikit mengenai JingYi, dia berasal dari Suining City, Provinsi Sichuan, Tiongkok. Gadis kelahiran 18 Juni 1994 itu punya tinggi badan 159 cm dan berat badan 46 kg. Tubuhnya yang mungil dilengkapi wajah yang imut, membuat JingYi punya julukan yang tidak kalah imut, yakni Xiao Ju atau Kiku-chan. Dia juga pandai memainkan biola, piano dan menari. (VIVAlife/LS)

Sabtu, 29 November 2014

Berpotensi Jadi Diktator, Pemimpin yang Selalu Dianggap Benar



Majalah Online SARINGAR.Net= Seorang pemimpin berpotensi terjerumus jadi diktator, jika cenderung selalu dibenarkan,pada hal belum tentu benar. Setidaknya itu makna pesan filosofis yang tercermin dari pesan twitter Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan, pemimpin yang selalu dibenarkan apa pun perkataan dan tindakannya bisa menjadi pemimpin diktator atau tiran. Namun, SBY tidak menyebutkan, siapa pemimpin yang dimaksud.

Hal itu diungkapkan SBY dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono, Jumat (28/11). “Petik pelajaran di dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apa pun perkataan dan tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran,” ujar SBY.

Dikatakan, dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama, namun haru diraih dengan cara yang benar dan menggunakannya pula secara benar. SBY mengingatkan, kekuasaan juga menggoda, sehingga harus digunakan secara tepat, bijak, jangan sewenang-wenang, dan jangan melampaui kewenangannya.

“Nenek moyang kita mengingatkan, hendaknya kekuasaan tidak digunakan bak: ‘Besar hendak melanda, panjang hendak melindih,” ujar Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu sambil berpantun.

SBY mengatakan, Allah SWT memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang dikehendaki. Kebenaran mutlak adalah milik Tuhan, karenanya janganl selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran.

Setiap pemimpin, ujarnya, pastilah ingin berbuat yang terbaik, tidak ingin menjadi diktator atau tiran kemudian harus jatuh, seperti yang kerap terjadi.

“Karenanya, dengan tetap menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya. Pemimpin mesti sabar mendengarkan. Kritik itu laksana obat. Jika dosis dan cara meminumnya tepat, badan menjadi sehat. Mengkritik pemimpin haruslah beretika dan patut,” tuturnya. [sp]

Jakarta Dikejutkan Gaya Kepemimpinan Ahok


 










JAKARTA, EKSPRESIANA — Mengejutkan! Itulah kata yang dianggap tepat dengan munculnya Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mengatakan, masyarakat tengah dikejutkan dengan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya, Jakarta terakhir memiliki pemimpin yang ceplas-ceplos pada masa Ali Sadikin.

"Kita ini terkejut karena kita sudah lama diperbudak. Di awal Orde Baru, kita sudah terbiasa dengan Ali Sadikin karena kita menyadari keluar dari ketertindasan Orde Lama," kata Salim dalam acara diskusi yang diselenggarakan di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).

Menurut Salim, di kala Ali Sadikin resmi menjadi orang nomor 1 di DKI, keterkejutan itu perlahan-lahan diterima masyarakat Jakarta. Kini, masyarakat Jakarta kembali mendapatkan pemimpin yang memiliki gaya seperti Ali Sadikin.

Namun, masyarakat belum terbiasa dengan gaya Ahok. Untuk itu, kata dia, masyarakat harus bersabar, belajar, dan menilai keberhasilan Ahok dengan gaya kepemimpinannya.

Jika Ahok mencapai keberhasilan, lanjut dia, masyarakat tidak usah kembali meributkan gaya bicaranya. "Persoalannya adalah kita sudah terlalu lama dininabobokan dan tidak berani mengangkat dagu kita. Sekarang kita ada demokratisasi, jadi menurut saya Ahok itu by product of democratization," tutur dia.

Mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta ini pun menyatakan, masyarakat harus menunggu realisasi janji atau amarah Ahok untuk bisa melahirkan kesuksesan.

Salim pun berucap, bila Ahok sukses dalam memimpin Jakarta di tiga tahun sisa masa jabatannya, dia akan memilih kembali Ahok pada pilkada selanjutnya. "Kalau Ahok perform ya biarlah dia mau ngoceh apalah. Bolehlah itu, kebebasan kok. Kalau kita, (Ahok) melanggar ya kita adukan ke pengadilan," ujar dia. (Kompas.Com/LS)

Jumat, 28 November 2014

KSAD Bantah Pangdam I Bukit Barisan Dicopot

  












KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman (Tmp)=
Jakarta,EKSPRESIANA  - Seputar bentrok TNI-Polri di Batam, ramai diberitakan media televisi dan media online pernyataan Menteri Pertahanan, bahwa Pangdam I BB dan Dandim Batam, dicopot dari jabatannya. Tapi pada hari yang sama,Jumat (28/11) Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmayanto membantah pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa Pangdam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal Winston Simanjuntak dan Dandim 0316/Batam Letkol Infanteri Josep Tarada Sidabutar telah dicopot menyusul bentrok antara Polri dan TNI di Batam. (Baca: Bentrok TNI-Polri, Pangdam Bukit Barisan Dicopot)

"Masak saya mutasi begitu saja. Investigasi, lihat dulu, latar belakangnya bagaimana. Baru kita ambil keputusan," kata Gatot di Istana Bogor, Jumat, 28 November 2014.

Menurut dia, TNI masih menunggu hasil kerja tim investigasi. TNI, kata Gatot, tidak akan mengambil tindakan terburu-buru karena ingin mengambil solusi yang tepat. "Tim investigasi sedang bekerja. Tim psikologi juga sedang bekerja. Presiden mengatakan kita akan mencari solusi permanen. Untuk solusi permanen tidak bisa ngawur," kata Gatot. (Baca: Jokowi Minta Pelaku Bentrok TNI-Polri Dihukum)

Gatot mengatakan hingga kini tim investigasi tengah bekerja untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan. Ia juga tidak bisa memastikan kapan seluruh proses penyelidikan selesai. "Saya tak akan menentukan berapa lama, selesaikan sampai tuntas," katanya.

Mengenai pemecatan di level prajurit, Gatot menegaskan pemecatan harus didasarkan pada proses hukum. Jadi, sebelum pemecatan harus ada proses mulai dari penyidikan hingga pengadilan.(sumber:TEMPO.CO)
adan Antariksa Nasional AS (NASA) bersama peneliti Universitas Florida, tengah mengembangkan energi alternatif berbasis feses atau kotoran manusia. Feses dianggap bisa mendayai perangkat mobile, transportasi sampai menggerakkan instalasi tertentu.
Gabungan peneliti itu ingin feses bisa sebagai bahan bakar roket, untuk membantu misi kembali ke bumi setelah eksplorasi di bulan. Pengolahan feses merupakan terobosan dibandingkan membawanya kembali ke bumi. Feses menjadikan beban pesawat bertambah. Para astronot tak ingin mengotori bulan dengan membuang atau meninggalkan feses di satelit bumi itu. Untuk itu peneliti NASA, berpikir keras bagaimana memanfaatkan feses agar tak jadi beban saat kembali ke bumi. “Kami mencoba mencari tahu berapa banyak metana bisa dihasilkan dari makanan yang belum dikonsumsi, kemasan makanan dan kotoran manusia,: kata Pratap Pullammanappallil, profesor pakar teknik pertanian dan biologi Universitas Florida, seperti dikutip dari, Daily Mail, Jumat, (28/11).
Dia menjelaskan ide pengolahan itu untuk melihat sejauh mana feses bisa menjadi bahan bakar bagi roket. Riset peneliti menyebutkan gagasan ini potensial. "Metana dari bahan itu dapat digunakan untuk bahan bakar roket. Ada metana yang cukup bisa diproduksi untuk kembali dari bulan," ujar dia. Dengan bantuan mahasiswa doktoral Universitas Illinois, Pullammanappallil menguji feses di laboratorium. Keduanya menemukan proses pengolahan bahan makanan dan feses per awak astronot bisa menghasilkan 290 liter metana/hari. "Semua diproduksi dalam seminggu," ujar Pullammanappallil.
Untuk mengubah feses menjadi bahan bakar, peneliti menciptakan proses pengolahan tanpa oksigen. Proses ini membunuh patogen pada feses dan akhirnya bisa memproduksi biogas. Materi ini merupakan campuran dari metana dan karbon dioksida. Proses itu juga bisa mengolah feses menjadi sekitar 200 galon air yang tak dapat diminum setiap tahun. Menariknya, air ini tetap bisa dimanfaatkan. Melalui proses elektrolisis, air bisa diurai menjadi hidrogen dan okigen. Nah, para astronot nantinya bisa menghirup oksigen sebagai sistem back up.
Pullammanappallil mengatakan sementara karbon dioksida dan hidrogen yang ada bisa diubah menjadi metana dan air dalam proses pengolahan itu. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advance in Space Research edisi bulan lalu.

KOMENTAR ANDA

- See more at: http://www.jurnas.com/news/161115/Peneliti-Kembangkan-Kotoran-Manusia-Jadi-Bahan-Bakar-Roket-----2014/1/Lifestyle/Rupa-Rupa#sthash.jQ1aEf3o.dpuf
adan Antariksa Nasional AS (NASA) bersama peneliti Universitas Florida, tengah mengembangkan energi alternatif berbasis feses atau kotoran manusia. Feses dianggap bisa mendayai perangkat mobile, transportasi sampai menggerakkan instalasi tertentu.
Gabungan peneliti itu ingin feses bisa sebagai bahan bakar roket, untuk membantu misi kembali ke bumi setelah eksplorasi di bulan. Pengolahan feses merupakan terobosan dibandingkan membawanya kembali ke bumi. Feses menjadikan beban pesawat bertambah. Para astronot tak ingin mengotori bulan dengan membuang atau meninggalkan feses di satelit bumi itu. Untuk itu peneliti NASA, berpikir keras bagaimana memanfaatkan feses agar tak jadi beban saat kembali ke bumi. “Kami mencoba mencari tahu berapa banyak metana bisa dihasilkan dari makanan yang belum dikonsumsi, kemasan makanan dan kotoran manusia,: kata Pratap Pullammanappallil, profesor pakar teknik pertanian dan biologi Universitas Florida, seperti dikutip dari, Daily Mail, Jumat, (28/11).
Dia menjelaskan ide pengolahan itu untuk melihat sejauh mana feses bisa menjadi bahan bakar bagi roket. Riset peneliti menyebutkan gagasan ini potensial. "Metana dari bahan itu dapat digunakan untuk bahan bakar roket. Ada metana yang cukup bisa diproduksi untuk kembali dari bulan," ujar dia. Dengan bantuan mahasiswa doktoral Universitas Illinois, Pullammanappallil menguji feses di laboratorium. Keduanya menemukan proses pengolahan bahan makanan dan feses per awak astronot bisa menghasilkan 290 liter metana/hari. "Semua diproduksi dalam seminggu," ujar Pullammanappallil.
Untuk mengubah feses menjadi bahan bakar, peneliti menciptakan proses pengolahan tanpa oksigen. Proses ini membunuh patogen pada feses dan akhirnya bisa memproduksi biogas. Materi ini merupakan campuran dari metana dan karbon dioksida. Proses itu juga bisa mengolah feses menjadi sekitar 200 galon air yang tak dapat diminum setiap tahun. Menariknya, air ini tetap bisa dimanfaatkan. Melalui proses elektrolisis, air bisa diurai menjadi hidrogen dan okigen. Nah, para astronot nantinya bisa menghirup oksigen sebagai sistem back up.
Pullammanappallil mengatakan sementara karbon dioksida dan hidrogen yang ada bisa diubah menjadi metana dan air dalam proses pengolahan itu. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advance in Space Research edisi bulan lalu.

KOMENTAR ANDA

- See more at: http://www.jurnas.com/news/161115/Peneliti-Kembangkan-Kotoran-Manusia-Jadi-Bahan-Bakar-Roket-----2014/1/Lifestyle/Rupa-Rupa#sthash.jQ1aEf3o.dpuf
adan Antariksa Nasional AS (NASA) bersama peneliti Universitas Florida, tengah mengembangkan energi alternatif berbasis feses atau kotoran manusia. Feses dianggap bisa mendayai perangkat mobile, transportasi sampai menggerakkan instalasi tertentu.
Gabungan peneliti itu ingin feses bisa sebagai bahan bakar roket, untuk membantu misi kembali ke bumi setelah eksplorasi di bulan. Pengolahan feses merupakan terobosan dibandingkan membawanya kembali ke bumi. Feses menjadikan beban pesawat bertambah. Para astronot tak ingin mengotori bulan dengan membuang atau meninggalkan feses di satelit bumi itu. Untuk itu peneliti NASA, berpikir keras bagaimana memanfaatkan feses agar tak jadi beban saat kembali ke bumi. “Kami mencoba mencari tahu berapa banyak metana bisa dihasilkan dari makanan yang belum dikonsumsi, kemasan makanan dan kotoran manusia,: kata Pratap Pullammanappallil, profesor pakar teknik pertanian dan biologi Universitas Florida, seperti dikutip dari, Daily Mail, Jumat, (28/11).
Dia menjelaskan ide pengolahan itu untuk melihat sejauh mana feses bisa menjadi bahan bakar bagi roket. Riset peneliti menyebutkan gagasan ini potensial. "Metana dari bahan itu dapat digunakan untuk bahan bakar roket. Ada metana yang cukup bisa diproduksi untuk kembali dari bulan," ujar dia. Dengan bantuan mahasiswa doktoral Universitas Illinois, Pullammanappallil menguji feses di laboratorium. Keduanya menemukan proses pengolahan bahan makanan dan feses per awak astronot bisa menghasilkan 290 liter metana/hari. "Semua diproduksi dalam seminggu," ujar Pullammanappallil.
Untuk mengubah feses menjadi bahan bakar, peneliti menciptakan proses pengolahan tanpa oksigen. Proses ini membunuh patogen pada feses dan akhirnya bisa memproduksi biogas. Materi ini merupakan campuran dari metana dan karbon dioksida. Proses itu juga bisa mengolah feses menjadi sekitar 200 galon air yang tak dapat diminum setiap tahun. Menariknya, air ini tetap bisa dimanfaatkan. Melalui proses elektrolisis, air bisa diurai menjadi hidrogen dan okigen. Nah, para astronot nantinya bisa menghirup oksigen sebagai sistem back up.
Pullammanappallil mengatakan sementara karbon dioksida dan hidrogen yang ada bisa diubah menjadi metana dan air dalam proses pengolahan itu. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advance in Space Research edisi bulan lalu.

KOMENTAR ANDA

- See more at: http://www.jurnas.com/news/161115/Peneliti-Kembangkan-Kotoran-Manusia-Jadi-Bahan-Bakar-Roket-----2014/1/Lifestyle/Rupa-Rupa#sthash.jQ1aEf3o.dpuf

Harga Andaliman Meroket, Petani Boleh Happy













Margan Simanjuntak menantu petani andaliman di Parsoburan Kabupaten
Tobasa,Sumut, memetik andaliman dengan hati-hati (dok.Ekspresiana) =
 Andaliman, bukan tumbuhan sembarangan. Soalnya, tanpa bahan baku yang satu ini, resep kuliner Batak, pasti hilang nilai plusnya. Tumbuhan yang dulunya dikategorikan tumbuhan liar ini dari masa ke masa makin diperhitungkan peran strategisnya menyangkut masakan khas Batak. Ketika harga andaliman meroket, boleh saja pengusaha kuliner mengomel mengerutkan wajah. Tapi berapa pun harga andaliman, to be or not to be, orang Batak harus membelinya. Apakah itu untuk keperluan rumah tangga, kedai makanan, katering, atau pesta adat. Andaliman adalah resep inti kalau ingin merasakan sedapnya masakan khas Batak, baik itu untuk daging atau ikan laut maupun ikan tawar. Ketika tanpa andaliman, terasa sekali jauh beda citarasanya dengan pakai andaliman.
 Nilai jual andaliman memang sering tidak konstan. Ada kalanya menukik tajam ke titik rendah, tapi tak jarang juga meroket ke puncak saat tertentu. Harga andaliman di pasaran Tanah Batak dekade terakhir bisa Rp 5.000 per kilo, tapi jangan terkejut saat tertentu menembus level hingga Rp 200 ribu bahkan Rp 300. ribu sekilonya.
 Seperti harga pasaran andaliman seminggu terakhir di bulan November 2014 ini. Harga andaliman di pasar tradisionil di Medan dikabarkan Harian SIB mencapai Rp 300 ribu (SIB, 26 November 2014). Mahalnya harga andaliman ini, membuat para pengusaha rumah makan mengurangi takaran penggunaan bumbu ini. Akibatnya para pencicip masakan khas Batak, kecewa karena rasa  masakan tak lagi seenak biasanya di lidah. "Biar pun andaliman naik, maunya harga sekali makan itu dinaikkan, jangan porsi andalimannya yang dikurangi," komentar seorang penikmat kuliner Batak di Mandala By Pass Medan saat berbincang dengan admin EKSPRESIANA.
 Apakah andaliman hanya ada dan berguna bagi orang Batak? Dulu memang ya, tapi belakangan monopoli itu berangsur bergeser. Bumbu kebanggaan Batak ini, ternyata telah menyebar ke berbagai penjuru di dunia. Bahkan di Indonesia, andaliman juga dikenal oleh suku Sunda.Konon orang Sunda yang seleranya juga hampir mirip dengan selera Batak, alias sama-sama hobi pedas seperti juga halnya orang Padang, ikut menyediakan posisi khusus terhadap Andaliman, meski Andaliman-nya sendiri lebih populer diperkenalkan sebagai “Merica Batak”.Namun apapun namanya, tetaplah itu Andaliman yang selalu andalan utama untuk kuliner khas Batak (Toba).
Andaliman memang tidak sepedas cabai dan lada, andaliman ini mampu memberi sensasi mati rasa dan kelu di lidah, alias membuat lidah bergetar karena rasa dan aromanya yang unik. Quite hot and spicy kalau om Google bilang. Di kalangan masyarakat Batak, andaliman ini dikenal sebagai bumbu untuk arsik, saksang, dan sambal natinombur.Rasanya memang kurang pas tanpa keikutsertaan andaliman.
Merica Batak ini ternyata bukan menjadi monopoli Batak dan Sunda semata. Bahkan,sebagian masyarakat dunia sudah turut mengonsumsinya.Tapi diakui,penggunaan tumbuhan liar ini berdasarkan ketertarikan pada kuliner Batak yang selalu memakai andaliman. Tak hanya untuk keperluan meracik masakan daging, juga cocok untuk ikan mas, mujair, dan lain-lain. Negara-negara di Asia, seperti Thailand,Filipina, Nepal, India, China, Jepang, Korea, Tibet, dan Bhutan juga sudah mengenal tumbuhan berduri ini.Konon dikenal sebagai Sichuan pepper di Amerika, merica Batak ini bisa diperoleh pula di asian food store bagi orang Batak yang tinggal di negeri orang dan sedang ngidam masakan kampung.
Intir-intir bernama biologi Genus Zanthoxylum ini bahkan punya puluhan variasi yang tergantung pada situasi alam habitatnya. Namun, sekalipun Afrika merupakan salah satu habitat andaliman, mereka belum membubuhi masakan mereka dengan andaliman.Orang Afrika mungkin belum tahu atau belum menyadari kalau tumbuhan liar ini bermanfaat untuk membuat rasa masakan bernilai plus.
Tak hanya rasa-nya yang getir, andaliman ini juga bisa menjadi antioksidan bagi tubuh karena mengandung vitamin C dan E yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Bahkan bila diekstraksi secara sokhlet, bisa meningkatkan jumlah sel limfosit hidup dan menurunkan jumlah radikal bebas. Dibalik itu semua, ternyata andaliman masih memiliki banyak manfaat yang lain, termasuk menghambat pertumbuhan 9 mikroba yang bisa marusak bahan pangan. Dan, hasil riset membuktikan, bahwa makanan yang dibubuhi andaliman akan lebih awet. Tapi sayangnya, jika ditaruh di dalam kulkas tak terlalu lama bisa tahan.
Buahnya yang bulat dan kecil ini, berwarna hijau jika masih muda, merah untuk warna tua, dan hitam untuk yang telah kering. Bila dikeringkan akan beraroma seperti lemon, dan ya, tentu berubah warna. Tentu saja, aroma dan warna andalima segar lebih kuat dibandingkan yang sudah dikeringkan.Intinya, andaliman yang ada di balik sambal tinombur-nya orang Batak itu,membuat rasa masakan serba wah. Seperti juga sudah saya tulis pada laman salah satu blog berita.
Karena begitu melekatnya orang Batak dengan andaliman,tak tahu bagaimana jadinya spesifikasi kuliner Batak, seandainya andaliman punah.Dulunya andaliman diterabas karena dianggap semak yang mengganggu areal yang akan digarap jadi lahan perladangan. Tapi sejak andaliman diuji coba orang-orang tempo dulu sebagai bahan resep masakan, jadilah andaliman menjadi salah satu komoditi pertanian yang dicari setiap saat.Tak heran, meski harga andaliman terkadang murah, tapi ada saat tertentu harga andaliman meroket,terutama di kota besar seperti Jakarta,Bandung, Surabaya. Konon di Jakarta pernah terjadi harga sekilo andaliman menembus level Rp 400.000 hinggga Rp 500.000 perkilogram.
Salah satu wilayah yang jadi produsen andaliman terbesar di Tanah Batak adalah Kecamatan Habinsaran Parsoburan, Kabupaten Toba Samosir,Sumatera Utara. Selain sebagian wilayah Samosir dan Kabupaten Humbang Hasundutan.Setiap bulannya, puluhan bahkan ratusan kilo andaliman dikirimkan toke penampung menuju kota-kota di mana populasi orang Batak cukup banyak, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru,Palembang.Melihat potensi andaliman itulah, sejak tahun 70 an, pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara memasukkan andaliman menjadi salah satu tanaman yang perlu dikembangkan,meskipun petani andaliman sejauh ini belum merasakan apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk melestarikan dan meningkatkan produktivitas andaliman. Itu dicetuskan sejumlah petani di Kecamatan Nassau Kabuapetn Tobasa.” Kami pelihara tanaman ini secara tradisional,sebagaimana leluhur mengolahnya secara turun temurun,”ujar Sipahutar salah seorang warga Desa Batu Manumpak saat berbincang dengan EKSPRESIANA.
Dia berpendapat, harga andaliman wajar mahal di pasaran, karena proses pemetikan buah cukup sulit. Tak jarang kebun andaliman itu berada di areal hutan dengan topografi sulit,selain jauh di luar kampung juga suasana yang sepi dan sering wanti-wanti kalau ada binatang buas. Selain itu pengambilan buah andaliman berisiko menimbulkan luka pada tangan karena durinya yang tajam dan pedih jika kena bagian tubuh. Tapi kesulitan itu tak dirasakan petani manakala harga andaliman sedang bagus. Lain halnya saat harga menukik, para petani gundah gulana, malas bergerak memetik buah andaliman, seraya berharap harga naik lagi hari-hari berikutnya. Makanya,biarlah harga andaliman itu mahal, dari pada andaliman punah, bagaimana pula itu. Tapi tentu saja harga dimaksud janganlah pula sampai Rp 1 juta sekilo, bisa pingsan pengusaha kuliner "halak hita" di Indonesia. Kalau harganya seratus dollar sekilo di Eropa atau Amerika misalnya, mungkin tidak diaanggap mencekik dompet. Ya kan...

Selasa, 25 November 2014

Fenomena Apa Ini: Konsumsi Ganja Dilegalkan di Amerika
















Nama Bob Marley jadi merk ganja pertama di dunia (BBC)=
Jamaika,EKSPRESIANA= Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley, meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Fenomena apa pula gerangan ini. Bahkan beberapa negara bagian di AS telah melegalkan konsumsi ganja.
Merek yang diberi nama Marley Natural ini akan digunakan dalam produk-produk lotion ganja dan sejumlah asesoris, seperti dilansir sp.com mengutip BBC.
Anak almarhum Bob Marley, Cedella Marley, mengatakan ayahnya akan senang jika orang-orang mengerti tentang "kekuatan penyembuhan dari bahan-bahan herbal."
Merek baru tersebut sedang dikembangkan keluarga Marley bersama Privateer Holding, sebuah perusahaan yang berbasis di Washington.
Produk itu akan dijual di Amerika Serikat dan mungkin secara global mulai tahun depan.
"Bob Marley mulai mendorong legalisasi lebih dari 50 tahun yang lalu. Kita akan membantunya menyelesaikannya," ujar Direktur Eksekutif Privateer, Brendan Kennedy, kepada NBC.
Sejumlah negara bagian AS sudah melegalkan konsumsi ganja di Colorado dan Washington.
Negara Bagian Alaska, Oregon dan Distrik Columbia siap untuk mengikuti langkah tersebut setelah adanya pemungutan suara yang mendukung legalisasi awal bulan ini.
Bob Marley, yang meninggal karena kanker pada Mei 1981, menganggap ganja sebagai bagian penting dari jalan hidup gerakan spiritual Rastafari.
Karena itu, selama hidupnya, dia mendukung legalisasi produk ganja. [BBC/sp)

Gawat! Danau Toba Kini Tercemar...















Danau Toba yang mempesona.Gawat kalau benar danau terbesar di
Indonesia ini sudah tercemar.(Foto:Dok/Leonardo)=
Medan,EKSPRESIANA= Gawat! Perlu segera dilakukan langkah konkret antisipasi. Pencemaran terhadap Danau Toba yang menjadi salah satu wisata andalan Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan lantaran airnya mulai menimbulkan penyakit gatal-gatal. "Wisatawan mancanegara mulai tidak mau lagi mandi disana karena akan menimbulkan gatal-gatal," kata anggota DPRD Sumatera Utara Guntur Manurung di Medan, Selasa (25/11).
  Menurut Guntur, pencemaran yang terjadi terhadap air Danau Toba tersebut disebabkan banyaknya aktivitas yang tidak berkaitan sama sekali dengan pengembangan kepariwisataan.
Ia mencontohkan pembudidayaan ikan di kawasan Danau Toba melalui aktivitas keramba jaring apung, baik secara pribadi mau pun usaha yang dikelola sebuah perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA).
  Pihaknya mendapatkan informasi jika perusahaan yang mengelola budi daya ikan tersebut harus memberikan makanan untuk ikan sebanyak 160 ton per hari. Pihaknya berkeyakinan jika tidak seluruh makanan ikan yang merupakan hasil olahan tersebut mampu dimakan ikan-ikan yang dibudidayakan di Danau Toba itu.
 Belum lagi jika dikaitkan dengan adanya unsur kimia yang dipergunakan dalam pengolahan makanan ikan tersebut sehingga semakin mencemari air Danau Toba. Karena itu, tidak mengherankan jika air Danau Toba semakin tercemar, bahkan menimbulkan efek negatif berupa gatal-gatal bagi wisatawan yang berenang.
Ketika masih bertugas di Komisi D DPRD Sumut, pihaknya telah memberikan rekomendasikan agar aktivitas perusahaan yang membudidayakan ikan di Danau Toba itu dihentikan.
Apalagi jika dikaitkan dengan tidak adanya pemasukan berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemprov Sumut dari aktivitas budi daya ikan di perairan Danau Toba tersebut.
  Secara internal, pihaknya dari Fraksi Partai Demokrat juga telah membuat lokakarya yang salah satu kesimpulan dan rekomendasinya berupa penghentikan aktivitas budi daya ikan di perairan Danau Toba.
Rekomendasi yang ditujukan untuk menghentikan pencemaran Danau Toba tersebut telah disampaikan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemprov Sumut dan Kementerian Lingkungan Hidup.
 "Jangan ada lagi usaha selain untuk meningkatkan pariwisata, apalagi merusak Danau Toba. Perusahaan apapun yang merusak lingkungan, harus dikeluarkan," katanya.
Menurut dia, Danau Toba merupakan salah satu kawasan strategis nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.
Sebagai kawasan strategis nasional, seharusnya tidak boleh ada aktivitas lain yang diluar koridor kepariwisataan, apalagi jika sampai menimbulkan pencemaran.
  Sebagai politisi yang berasal dari kawasan Danau Toba, Guntur Manurung merasa sangat prihatin dengan kondisi danau yang menjadi lokasi wisata andalan Sumatera Utara tersebut.
"Saya rasa, disuruh mandi pun saya tidak mau walau pun putera Danau Toba. Padahal dulu waktu kecil setiap hari mandi disana," ujarnya. [Ant/sp)

Senin, 24 November 2014

DPR Panggil Menteri,Presiden Jokowi Melarang














Presiden Jokowi (lip-6) =
Bogor,EKSPRESIANA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang jajaran menteri kabinetnya menghadiri undangan yang dilayangkan DPR RI. Ini terpaksa ditempuhnya, karena Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesa Hebat (KIH) masih kisruh di parlemen.

"Nanti kalau kita datang sini keliru, datang sini keliru. Gimana? Ya, di sana (DPR) sudah rampung, sudah selesai baru silakan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenen Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2014).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mempertanyakan niat DPR yang sudah memanggil menterinya. Padahal, kerja pemerintahan ini baru berjalan sekitar 1 bulan. "Lagian baru sebulan kerja dipanggil. Panggil apa sih?" tanya Jokowi.

"Kalau sudah rampung, sudah selesai. Kan masih baru, kan baru kerja sebulan. Dipanggil apanya? Saya mau tanya, apanya yang dipanggil?" sambung dia.

Komisi III DPR hari ini memanggil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia HAM (Menkum HAM) Yasonna H Laoly. Namun, lantaran adanya surat edaran dari Presiden Jokowi, Yasonna yang merupakan mantan politisi PDI Perjuangan itu tidak hadir.

Beredar pula surat dari Sekretariat Kabinet bahwa Presiden Jokowi meminta para menteri dan pejabat setingkatnya, tidak hadir dalam pertemuan dengan DPR sampai masalah di internal parlemen itu selesai.
Kisruh di DPR bermula sejak perebutan kursi pimpinan DPR, komisi, hingga Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Belakangan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) atau barisan pendukung Jokowi dan Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo Subianto sepakat menandatangani MoU atau Nota Kesepahaman.
Baik KIH maupun KMP sepakat damai di parlemen dan tidak ada lagi sebutan koalisi. Kesepakatan ini juga menghasilkan 5 butir. Di antaranya akan mengesahkan revisi UU MD3 pada 5 Desember.(Sumber:Lip-6)

Minggu, 23 November 2014

Wah,Hitler Pelukis? Lukisannya Laku Rp 2 Miliar !

















Lukisan Hitler ini dianggap kurang berkualitas (bcc)=
NUREMBERG- EKSPRESIANA= Sebuah lukisan cat air yang diduga dilukis oleh Adolf Hitler (pemimpin Nazi Jerman), terjual dalam sebuah lelang di Jerman. Ini menjadi berita terbaru yang membuat banyak orang terperangah. Tak menyangka kalau pemimpin Nazi yang sering digambarkan sebagai orang kejam itu, rupanya punya talenta seni juga. Lukisan Hitler berupa bangunan balai kota Munich disebut dilukis Hitler sekitar 100 tahun silam.

Lukisan tersebut dibeli seharga $161,000 atau hampir Rp2 miliar oleh seorang dari Timur Tengah yang tidak ingin diungkap identitasnya, ungkap rumah lelang Weidler.

Dua perempuan bersaudara menjual lukisan bergambar balai kota Munich yang diperkirakan dilukis pada tahun 1914.

Kakek mereka membeli lukisan itu pada tahun 1916.

Lelang lukisan Hitler tersebut diadakan di kota Nuremberg, Jerman.

Rumah lelang mengatakan penawar dari empat benua menyatakan minat mereka terhadap lukisan Hitler tersebut.

Para penjual akan menyumbangkan 10% dari hasil penjualan untuk amal yang membantu anak-anak berkebutuhan khusus, ungkap direktur rumah lelang Kathrin Weidler.

Meski demikian, para ahli umumnya menganggap karya Hitler kurang berkualitas.

Penjualan lukisan Hitler terdahulu menimbulkan kontroversi, dan dikritik oleh beberapa kerabat korban Holocaust.

Ketika masih muda, Hitler berusaha menjadi seniman dan ingin menuntut ilmu di Vienna Academy of Fine Arts, namun ia ditolak.

Dia kemudian menjadi pemimpin militer dan politik Jerman pada tahun 1933-1945, meluncurkan Perang Dunia II dan menyebabkan kematian jutaan orang, termasuk enam juta orang Yahudi di bawah kekuasaan Nazi. [BCC/sp)

Berani Bertani Cabai,Berani Main Judi

Senangnya memetik cabai ketika harga meroket (Hms TU)

Cabai memang komoditi pertanian yang menggiurkan, ketika harganya meroket. Tapi cabai juga bisa kejam membuat petani frustrasi, saat nilai jualnya menukik. Kar enanya, benar juga bila petani yang sudah berpengalaman mengelola pertanaman cabai merah, selalu membuat ilusrasi,"bertanam cabai itu butuh keberanian untuk tumpur (rugi), jangan hanya berani meraih untung." Misalkan berjudi menggunakan sistem undi dengan uang logam, satu sisi untung, dan sisi lain buntung.
Terutama untuk pengolahan pertanaman cabai dalam partai besar, kesiapan berjudi itu mutlak menjadi ajang permainan. Untuk menanam cabai di atas seribu batang, modalnya tidak kecil. Tapi ketika harga cabai meroket, hasilnya berlipat ganda. Tak berlebihan, jika di Kabupaten Dairi dan Tanah Karo, pernah ada kabar, petani cabai bisa langsung beli mobil sekelas Innova atau Rush, dari hasil pertanian cabai. Di Kabupaten Tapanuli Utara pun, sudah banyak petani cabai bersorak menikmati hasil penjualan cabai. Di Tarutung misalnya, banyak petani mengadu nasib berjudi menanam cabai bukan lagi sekadar selingan. Ada juga yang mengalihakan lahan sawahnya menjadi areal pertanaman cabai permanen. Lihat saja di seputaran Desa Hutabarat Partali Julu, Partali Toruan, Hapoltahan, Sangkae, sampai Simorangkir, Hutagalung, Saitnihuta. Apalagi pasca panen setiap Juli, banyak petani mengadu nasib mengolah sawah menjadi areal pertanaman cabai.
 Bulan-bulan terakhir ini, harga cabai lumayan menggila di berbagai daerah termasuk Sumatera Utara. Tapi yang paling gila, ketika harganya menembus level luar biasa di atas Rp 100 ribu per kilogram. Berita Harian Kompas, Sabtu, 15 November 2014, bisa membuat peminat tanaman pedas ini terpana. Harga cabai di Palangkaraya,Kalimantan Tengah, terus bergerak naik. Cabai merah besar di kota itu sejak sepekan lalu bergerak mulai Rp 60.000, ke Rp 125.000, hingga melejit lagi ke Rp 180.000 per kilo. Itu diakui para pedagang sayuran di Pasar Kahayan,Palangkaraya, akhir November ini. Hal yang sama juga di Pontianak,Kalbar, harga cabai tembus Rp 100.000 per kilo,Jumat (14/11). Awalnya Rp 40.000,bergerak jadi Rp 60.000, terus ke Rp 100.000.
 Di Semarang,Jateng, harga cabai memang belum sehebat itu. Masih relatif sama dengan harga cabai di Sumut, berkisar Rp 50.000 sampai Rp 60.000. Sementara di Palembang, Sumsel, harga cabai merah berada pada kisaran Rp 70.000 hingga Rp 75.000 selama sebulan terakhir. Demikian juga di Surabaya, harga bertengger antara Rp 45.000 sampai Rp 50.000.
 Bagaimana tanggapan petani cabai seputar meroketnya harga itu? "Itu sebenarnya wajar saja. Kalau dihitung biaya proses bertanam cabai sampai tiba panen,belum lagi menghadapi konsekuensi cuaca yang sering membuat cabai keriting. Modal bertanam cabai apalagi dalam partai besar, tak tanggung-tanggung. Tak ada kamus ratus ribu rupiah, tapi harus berjuta-juta rupiah.Yah sesekali petani cabai wajar dong beruntung banyak, karena mengalami gagal juga sudah sering," kata M Hutabarat, seorang petani cabai di Tarutung, menanggapi mahalnya harga cabai akhir tahun ini. Malah dia memprediksi menjelang Natal dan Tahun Baru yang sudah dekat, harga cabai bisa lebih gila lagi.
  "Ya, namanya seperti main judi, jika sedang hoki langsung meledak, tapi kalau nasib lagi suram, risikonya juga yah tumpur," katanya tertawa. Dia mengaku sejak naiknya harga cabai belakangan ini, hasil penjualan cabainya sudah berkisar Rp 30 juta lebih. Namun pada tahun-tahun lalu, ia juga mengalami kerugian besar karena tanaman cabainya gagal dihantam hama penyakit keriting daun.
  Pedasnya cabai, pedaslah pulak harganya, seperti komentar seorang pedagang cabai partai besar di Padang Sumatera Barat.(Leonardo TS)


Rabu, 19 November 2014

Mau Gigi Putih? Caranya Gampang...!











EKSPRESIANA=Masalah noda dan berubahnya warna gigi merupakan fenomena yang umum. Namun jika dibiarkan hal itu bisa menghambat kepribadian Anda, bahkan merusak kepercayaan diri Anda. Gigi sama vitalnya dengan rambut terutama bagi kaum wanita (gadis). Citra kecantikan seorang gadis sangat dipengaruhi seberapa bagus dan bersihkah giginya. Banyak kaum pria mengaku, kesan pertama saat bertemu dengan gadis adalah saat melihat giginya, bersih atau terawatkah dengan baik? Sekiranya seorang pria melihat gigi anak gadis yang ditaksirnya berlepotan kotoran gigi, bisa-bisa cinta yang tadinya berkobar mendadak padam seketika.

Kini ada kabar baik untuk mengatasi permasalahan itu. Anda tidak perlu menghabiskan biaya banyak ke dokter gigi untuk mendapatkan gigi yang lebih putih. Anda bisa melakukannya sendiri di rumah.Caranya ternyata sangalah gampang, tak merepotkan mencari dan membeli bahannya.

Anda bisa memanfaatkan buah lemon untuk memutihkan gigi Anda.Caranya, peras jus dari lemon. Gunakan itu sebagai bilasan terakhir setelah Anda menggosok gigi dua kali sehari.

Anda bisa juga menggunakan bubuk lemon kering. Bubuk tersebut dicampur dengan air. Kemudian pijat gigi Anda dengan bahan campuran lemon dan air itu sekali sehari. Selanjutnya, bilas dengan air dingin.

Anda pun akan mendapatkan hasil gigi yang lebih putih dalam waktu singkat. Simpel saja kan? [Times of India/sp)

Predikat Kota Hujan Sudah Bergeser dari Bogor ke Tarutung

Wilayah Tarutung hampir tiap hari diselimuti mendung
plus asap kiriman dari Sumsel (Foto:Ekspresiana)
Onan (pasar) Tarutung becek total diguyur hujan
Sungai Sigeaon tenang tapi kadang berbahaya
(Foto: Ekspresiana)
Wilayah Tarutung, atau lebih luas lagi wilayah Silindung, sudah berbulan-bulan hampir tiap hari diguyur hujan. Selama tahun 2014 ini, diperkirakan sekitar 70 persen beralih menjadi musim hujan,terutama sejak Agustus hingga kini memasuki medio November, tak henti-hentinya diguyur hujan. Tak heran kalau ada orang meyebut predikat "kota hujan" tak lagi monopoli wilayah Bogor yang terkenal sebagai daerah pengirim banjir ke Jakarta. "Kota hujan sekarang kiblatnya sudah bergeser ke Tarutung," kata Ompu Enjoy Simanjuntak, seorang warga di Desa Parbaju kota itu.
Sungai Sigeaon yang membelah kota Tarutung, terkadang membuat warga cemas. Karena meskipun kelihatannya sungai ini tenang, tapi sering membahayakan sekitar kalau sudah meluap. Beberapa kali terjadi tanggul jebol membuat masyarakat sekitar direpotkan.
 Onan (pasar) Tarutung kini tak nyaman lagi bagi kaum ibu berbelanja. Sekujur lingkungan pekan ini becek total, nyaris tak ada ruang yang kering dijalani para pembelanja.Persawahan di wilayah ini juga terus digenangi air sehingga menyulitkan bagi petani mengelola, apalagi saatnya mendekati musim tanam.
Suasana di lembah ini makin kelam lagi manakala kabut asap kiriman dari wilayah Selatan Sumatera ikut-ikutan mengepung, seperti terlihat pada gambar. Datangnya hujan juga sering tak terduga. Pagi dan siang cerah, tapi sore atau malam hujan lebat tiba-tiba mengguyur. Wilayah ini sudah berminggu-minggu seakan terendam air hujan.(Leonardo TS)

Ahok tak Terganjal, Akhirnya Dilantik Presiden Jadi Gubernur DKI









 EKSPRESIANA=  Badai pasti berlalu. Barangkali itu kata yang tepat untuk Pak Basuki alias Ahok. Meski serangan yang dihadapinya begitu dahsyat dari berbagai elemen, namun mantan Bupati Belitung yang bergaya "keras" ini, tak terganjal. Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok akhirnya resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (19/11) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Ahok didamping istri dan ibu kandung Veronika Tan yang datang dari Belitung untuk menghadiri pelantikan. Selain itu, anak-anaknya juga hadir dalam pelantikan.

Usai pelantikan, Ahok menyebut tugas utama yang akan dikerjakannya adalah melanjutkan reformasi birokrasi yang sudah dilakukan Jokowi. Alasannya, reformasi birokrasi sebagai dasar dan landasan untuk membangun pemerintahan yang bersih dan cepat.
"Tugas kita ya reformasi birokrasi. Itu yang utama karena itu pilarnya," kata Ahok usai pelantikan.

Ia mengaku tidak takut dengan demonstrasi yang menentangnya. Menurutnya, siapa pun ketika menduduki jabatan tertentu pasti ada yang menerima dan ada yang tidak.

"Saya kira enggak semua orang bisa disenangin, mau jadi gubernur, mau jadi presiden, kan harus 50 persen plus satu. Kalau syaratnya 100 persen pasti  enggak ada yang kepilih jadi presiden. Enggak ada yang kepilih yang jadi gubernur. Sekarang mari kita lihat, saya hanya butuh 50 persen plus satu," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Terkait posisinya terhadap Front Pembela Islam (FPI), dia tegaskan untuk DKI Jakarta telah diusulkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Kapolri agar dibubarkan.  Menurutnya, DKI tidak butuh organisasi yang anarkis dan suka teror kepada yang lain.

"Kita sudah jelas ajukan surat untuk dibubarkan. Mereka juga dalam demonya datang ke sini bukan negosiasi dengan Ahok, tapi menurunkan Ahok.

Kalau sudah begitu datang mau nurunkan Ahok, mau bagaimana mau diajak negosiasi kan? Ya udah enggak ada negosiasi. Surat  ke Kapolri dan Kemendagri sudah jelas untuk meminta dibubarkan supaya Jakarta tidak ada lagilah ormas anarkis untuk menakuti-nakuti orang dan buat macet," tuturnya. (sumber sp)

Selasa, 18 November 2014

Harga BBM Naik,Jokowi Dapat Ucapan Selamat















Rizal Ramli =
EKSPRESIANA- Entah ini sentilan sentilun, kritik halus, atau ekspresi kekecewaan, Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo atas keputusannya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) justru ketika harga minyak mentah dunia cenderung turun.
Sementara itu, MPR bermaksud meminta penjelasan pemerintah terkait keputusan menaikkan harga BBM.
“Selamat kepada Jokowi yang menaikkan harga BBM justru ketika tren harga minyak mentah dunia sedang turun. Sungguh, apa yang dilakukan Jokowi belum pernah dilakukan pemerintah sebelumnya,” kata Rizal Ramli kepada wartawan, usai diterima Ketua MPR Zulkifli Hasan, di kantornya, Selasa (18/11).
Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia, dalam beberapa bulan terakhir terus turun. Di bursa New York Marcantile Exchange (NYMEX), harga minyak hari ini diperdagangkan pada kisaran US$74,98/barel.
Dengan kecenderungan yang terus turun, Malaysia justru tengah bersiap-siap menurunkan BBM di dalam negerinya.
Sebelumnya, sejumlah negara sudah menurunkan harga jual BBM-nya. Tiongkok bahkan dalam tujuh tahun terakhir sudah tujuh kali menurunkan harga BBM di dalam negerinya. Yang terakhir dilakukan pada 1 November 2014.
Dalam konteks ini, Rizal Ramli juga mengucapkan selamat atas keputusan Jokowi yang menaikkan harga BBM tanpa pernah mau menjelaskan berapa sebenarnya biaya pokok produksi BBM di dalam negeri.
Selama ini rakyat selalu dijejali dengan dogma bahwa telah terjadi subsidi harga BBM di dalam negeri yang sangat membebani APBN.
“Dalam soal BBM pemerintah kita, dari rezim ke rezim, selalu saja sibuk dengan urusan hilir, yaitu harga. Begitu ada tekanan terhadap APBN, langkah yang diambil selalu menaikkan harga BBM. Ini langkah pemerintah yang malas dan tidak kreatif. Akibatnya rakyat yang selalu menjadi korban,” tukas Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini geram.
Menurut dia, soal BBM yang paling mendasar justru di sisi hulu. Pemerintah seharusnya memberantas mafia migas yang telah banyak merugikan rakyat dan bangsa Indonesia. Soal BBM juga terkait dengan cost recovery yang telah naik hingga 200% dengan lifting yang justru turun sampai 40%.
Masih soal hulu BBM, Menkeu era Gus Dur yang dikenal gigih memperjuangkan ekonomi konstitusi ini berkali-kali menyarankan pentingnya pemerintah membangun kilang minyak (refinery) 3x200.000 barel. Dengan adanya kilang, pemerintah bisa menghemat biaya pengadaan BBM hingga 50% dari sekarang.
“Kesimpulan saya pemerintahan Jokowi hanya tidak ada bedanya dengan rezim sebelumnya. Lebih ironis lagi, besarnya kenaikan yang Rp2.000/liter itu persis dengan desakan Bank Dunia. Ini mengkonfirmasi, siapa sesungguhnya yang men-drive kebijakan ekonomi di negeri ini. Jargon berpihak kepada rakyat yang digembar-gemborkan Jokowi, ternyata palsu belaka,” tukasnya.
Pada kesempatan itu Zulkifli mengatakan, sependapat dengan Rizal Ramli. Dia mengatakan kenaikan harga BBM kali ini timing-nya tidak pas. Pasalnya, kenaikan justru diberlakukan saat harga minyak dunia cenderung turun.
“Saya juga persoalkan kenaikan sebesar Rp2.000 itu. Hitung-hitungannya dari mana? Apa tidak terlalu besar. Tapi saya ingin tegaskan, kenaikan harga BBM sama sekali bukan domain MPR. Hal itu sepenuhnya daerah pemerintah,” kata Zulkifli.
Sehubungan dengan itu, lanjut dia, MPR akan memanggil pemerintah untuk dimintai penjelasannya seputar kenaikan harga BBM.

Mantan Menteri Kehutanan pada era SBY itu berharap rapat konsultasi dengan pemerintah bisa diselenggarakan secepatnya.(sp)

Minggu, 16 November 2014

Effendi Simbolon Minta Tiga Menteri Jokowi Dipecat.Kenapa?




Effendi Simbolon (sp)=
 EKSPRESIANA- Ini mungkin bisa dianggap banyak orang kejutan. Karena tokoh senior partai pengusung Presiden terpilih Jokowi yang namanya Effendi Simbolon, dan pernah menjadi calon Gubsu yang kalah versus Gatot pada Pilgubsu 2013 lalu, tiba-tiba bersuara keras mengomentari tiga menteri kabinet Jokowi.
 Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mendesak Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memecat menteri BUMN Rini Soemarno, menteri  ESDM Sudirman Said dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dari kabinet kerja Jokowi-JK. Pasalnya, ketiganya dapat merusak dan merongrong pemerintahan Jokowi-JK. Pernyataan Effendi itu menyentak karena apa yang diomongkan Effendi menyangkut moralitas orang yang dikecamnya. Masyarakat pun terperangah, apalagi Effendi dikenal bicara bukan sembarangan tanpa argumen yang jelas.

Terkait Rini,misalnya, Effendi menilai dapat merusak pemerintah Jokowi karena dinilai rakus dan bisa lupa daratan.

“Ya ini lah orang itu (Rini) kalau sudah rakus, sudah lupa daratan, nggak boleh dibiarkan terlalu lama orang-orang seperti ini hidup. Akan merusak pemerintahan Jokowi. Jokowi jangan segan-segan mereshufel dia,”ujarnya dalam diskusi "Polemik Bola Panas BBM" di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, jakarta Pusat pada Sabtu (15/11)

Selain Rini, Effendi juga menyebutkan kroni Rini, yakni Sudirman Said dan Sofyan Djalil dikeluarkan dari kabinet kerja.

“Saya dari awal beberapa minggu lalu sudah sampikan siapa Rini Sumarno, Sudirman Said, Sofyan Djalil. Jangan lah mereka. Mereka ini bukan gelap lho. Mereka ini penumpang punya maniefest, boarding pass, punya tiket. Kalau penumpang gelap dia tidak ada manifest, boarding pass, dan tiketnya. Kalau ini punya,”jelasnya.

Effendi juga berpendapat orang-orang tersebut hendak menguasai tujuh bidang energi di Indonesia.

"Gerak gerik dia yang mengendalikan seven energies. Di situ dia Meneg BUMN, Menteri ESDM. kemudian Dirut Pertamina, dirut PGN (perusahaan gas negara), SKK Migas, PLN dan dikendalikan semua ya habislah. Ibarat dia yang jaga lumbung padi habis semua. Saya kira Rini dan kroni-kroninya harus dikeluarkan dari kabinet," tegasnya.(sumber:sp)

Mau Sport Jantung? Naik Angkot Saja di Medan














Angkot Medan tak ngebut kalau jalan raya kebanjiran (Foto:Leonardo)=
Slogan “Ini Medan Bung” memang pantas disandang kota nomor tiga terbesar di Indonesia ini. Selain karakter masyarakatnya yang benar-benar spesial, hingar bingar lalu lintasnya yang terkenal semrawut, disiplin berlalu lalang dengan kenderaan di jalan raya yang sering dikritik banyak orang, salah satu ciri khas lainnya tentang yang satu ini: kegarangan atau boleh juga disebut kepiawaian sopir-sopir angkot (kenderaan angkutan kota) yang boleh diberi ponten 8 sampai 10.
Tapi,tunggu dulu. Kegarangan dimaksud secara khusus adalah dalam hal seruduk sana seruduk sini, meski di tengah ramainya lalu lintas, rata-rata sopir angkot di kota ini tak sungkan-sungkan tancap gas, tak peduli apakah para penumpang pada jantungan.
Ini sering kelihatan setiap harinya. Para sopir harus ngebut dari sisi mengejar setoran atau uang masuk lebih banyak sesuai target, bisalah dimaklumi. Tapi ketika hal itu diperhadapkan dengan kepentingan keselamatan penumpang, ulah para sopir itu tak patut dipuji, malah sering menuai kecaman. Banyak sopir angkot sepertinya cuek dengan reaksi penumpang, mengedepankan egonya. “Kalau tak ngebut di Medan ini, bisa tak dapat uang makan dan rokok,lae,” kata seorang sopir angkot nomor tripan 63, ketika kami tumpangi baru-baru ini dari Perumnas Mandala menuju Medan Mal.
Dengan gaya garang atau mungkin lebih tepatnya beringas memegang setir, sang sopir tancap gas mengemudi di jalan-jalan rusak sepanjang Jalan Garuda, masuk ke Mandala By Pass, terus ke Sukaramai, Denai, seterusnya. Gas terussss, kiranya seperti itu motto yang terpatri di benak sopir yang “perkasa” itu. Angkot jenis Espass warna kuning itu berlari kencang dengan kecepatan cukup meresahkan, meliuk sana menikung sini, menyalib mobil dan becak yang mengadang di sepanjang jalan raya. Lalu saat kepergok harus berhenti menghindari tabrakan maut, gampang saja sopir menginjak rem kuat-kuat, membuat penumpang terkejut dan terhenyak di bangkunya. Terkadang menuai cemoh dan omelan.”Pelan-pelan dong pak sopir, kami ini masih ingin hidup,” cetus seorang ibu yang memangku cucunya seraya berpegang kuat ke bangku.
“Kok ibu takut kali, tak disini dimana-mana pun kalau sudah ajal pasti mati,” enteng saja sang sopir menjawab si ibu, dengan mimik datar. Si ibu itu pun tampak hanya mencemberutkan bibir.
Angkot yang penuh penumpang itu memang tak menabrak apa-apa. Disitulah disebutkan betapa piawainya para sopir angkot di kota ini. Tak hanya angkot kami ini yang larinya kencang, kami lihat angkot lain dengan nomor tripan berbeda, rata-rata ngebut di tengah ramainya lalu lintas. Apa tak takut sama polantas? Saya lihat ke kiri kanan, entah kebetulan atau memang begitulah saban hari, memang tak ada polantas. Dan kalau pun ada polantas, tak tahu juga apa yang begituan (sopir ugal-ugalan) kena semprit atau dibiarkan saja.
Seorang pria yang tampaknya sudah terbiasa dengan hal semacam itu, berkata pelan pada wanita yang duduk di sampingnya.” Kalau jantung tak kuat, memang bisa gawat naik angkot di Medan ini. Saya saja sering harus menganggap naik angkot di kota ini seperti sport jantung.” Wanita disampingnya itu tak menyahuti. Tapi saya perhatikan wajahnya rada tegang menatap ke sopir terus.
Lalu pria tadi, entah sengaja membumbui atau memang kenyataannya begitu, menambahkan komennya,” Banjir di jalan saja selagi masih di ketinggian memenuhi syarat untuk bisa ngebut pasti dilabrak. Tapi kalau airnya sudah setinggi itu, ya itulah rem terbaik bagi sopir yang suka ngebut.” Pria itu menunjuk kondisi banjir besar yang saat itu melanda jalan arah Sukaramai. Tampak sejumlah angkot harus bergerak pelan menyusuri air yang meninggi akibat hujan deras seharian. (Lihat foto yg diambil 11 November 2014)
Saya pun berpikir-pikir,” Termasuklah ini bagian dari slogan Ini Medan  Bung?” dan apakah ini suatu kebanggaan tersendiri bagi sopir angkot, sementara para penumpang pada ketar-ketir, sang sopir malah enjoy saja menginjak gas seenaknya…Bah! Pantaslah seperti kata seorang tetangga, banyak juga orang yang memilih taksi biar ongkos lebih mahal ketimbang angkot. Atau lebih aman lagi naik becak a la Medan, yang meski pengemudinya juga rata-rata mahir menyalib sana-sini, tapi lumayan lebih aman (?). (Leonardo Jt/Kompasiana.Com)

Sabtu, 15 November 2014

FPI Diundang Studi Banding ke NTT

EKSPRESIANA- Terkait penolakan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Front Pembela Islam (FPI), dikomentari anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jefry Un Banunaek.

Menurut Jefry, Ketua FPI, Habib Rizieq dan anggota FPI lain harusnya melakukan studi banding ke NTT soal kebhinekaan.

“Saya anggota DPRD dari NTT mengundang Habib Rizieq dan FPI untuk datang studi banding ke NTT, guna melihat suasana kebersamaan dalam kehidupan yang harmonis. Walaupun kami di NTT mayoritas beragama Kristen, namun ketua DPRD kami berasal dari muslim. Harus diakui memang ada pro dan kontra, tetapi itu tidak sama seperti yang dilakukan oleh FPI,” tegas Jefry.

Politisi muda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang dikenal vokal itu mengatakan, NTT walaupun dikenal sebagai provinsi yang tertinggal, tetapi tidak miskin moral. Seharusnya, kata Jefry, FPI sebagai organisasi yang selalu berada di garda depan, setiap aksinya harus menggambarkan seperti yang diwakilinya.

"Kami di NTT, semakin hari kian terbuka dan semakin terpupuk rasa saling menghargai. Perbedaan tentunya ada, tetapi itu harus dipakai untuk membangun, bukan malah menjatuhkan,” kata Jefry.

Penolakan terhadap Ahok, menurut Jefry, adalah bentuk perlawanan FPI terhadap konstitusi. Oleh karena itu, Jefry meminta FPI segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, kalau mau masih menjadi pembela yang benar.

Jefry mengatakan, sudah bukan zamannya lagi membangun bangsa pakai otot. Sekarang zamannya pakai otak.

Sebab, kata Jefry, kalau mau ekstrem, kata Jefry, orang NTT dikenal sangat ekstrem karena memang besar di alam yang ekstrem.

“Saya yakin FPI adalah organisasi yang lahir untuk membela yang benar. Hanya saja, FPI sekarang ini sudah ditunggangi untuk tujuan-tujuan tertentu yang sudah bukan menjadi tujuan awal FPI,” pungkasnya. (kps.com)

Ketua DPRD Kabupaten Ini: Dari Simanjuntak ke Simanjuntak

Dari kiri ke kanan:Reguel Simanjuntak, Ottoniyer Simanjun
tak, dan Fatimah Hutabarat (foto:Leonardo Joentak)=

  SARINGAR.Net- Pimpinan DPRD Tapanuli Utara Priode 2014-2019 Rabu (5/11) dilantik di Gedung Dewan Jalan Sisingamangaraja, Tarutung, dengan upacara yang berlangsung khidmat. Keterbatasan kapasitas gedung tak mampu menampung ratusan pengunjung, sehingga banyak pengunjung terpaksa berjubel di luar. Pelantikan yang dilakukan oleh Ketua PN Tarutung Mian Munthe SH ini tampak dihadiri Bupati Taput Drs Nikson Nababan dan nyonya , Kapolres AKBP Henky Kalele, Dandim 0210 TU Letkol Inf Baginta Bangun, Kajari Tarutung Hotman Tambunan SH MH,mantan Ketua DPRD Taput FL Fernando Simanjuntak SH MH, sejumlah pimpinan parpol, ormas, tokoh ,masyarakat, dan para pendukung/simpatisan pimpinan DPRD Taput yang dilantik.
   Pimpinan DPRD yang dilantik hari itu, yakni Ir Ottoniyer Simanjuntak  (dari PDI Perjuangan) sebagai ketua, Reguel Simanjuntak  (Partai Golkar) dan Fatimah Hutabarat (Partai Nasdem) sebagai wakil ketua. Nama nama pimpinan legislatif yang baru ini, tidak berubah dari informasi-informasi yang sebelumnya berkembang di tengah masyarakat Tapanuli Utara. Menurut informasi sebelumnya santer disebutkan bahwa  DPRD Taput masih dipimpin Ir Ottoniyer Simanjuntak menggantikan posisi ketua yang ditinggalkan Fernando Simanjuntak. Ternyata hal itu benar, setelah pimpinan DPRD Taput priode 2014-2019 dilantik. Untuk posisi wakil juga sebelumnya sudah lama beredar nama Reguel Simanjuntak dan Fatimah Hutabarat, sesuai dengan ranking perolehan suara hasil pemilihan legislatif 2014.
  Bupati Nikson Nababan pada pidato sambutannya pada garis besarnya menekankan, agar pimpinan DPRD Taput yang baru benar-benar bekerja keras dan bersinergi dengan eksekutif serta segenap elemen yang ada, untuk memacu kemajuan daerah ini lima tahun ke depan. Diharapkan, kiranya kesatuan persepsi antara pimpinan dan segenap anggota DPRD Taput bisa terjalin dengan baik, sehingga tugas yang diemban berhasil maksimal. Bupati Nikson Nababan pada kesempatan itu menyebut ada tiga tugas pokok DPRD , yakni 1. Legislasi, yang berhubungan dengan pembuatan peraturan-peraturan daerah, 2. Anggaran, berkaitan dengan kecermatan dalam menetapkan anggaran yang akan digunakan untuk kepentingan pembangunan, dan 3. Pengawasan. Ketiga tugas pokok DPRD itu juga dikutip Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing dalam khotbahnya.
   Usai pelantikan dilanjutkan dengan acara resepsi yang terbuka untuk umum di Gedung Sopo Partukkoan. Acara resepsi diawali kebaktian, dan khotbah yang dibawakan oleh Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing MTh, diwarnai nyanyian puji-pujian, koor  ama HKBP Kota, dan paduan suara Akbid Tarutung. Doa syafaat dibawakan hula-hula marga Sitorus. Khotbah yang diperdengarkan oleh Sekjen HKBP yang cukup bernas pada intinya menekankan, agar pimpinan DPRD Taput yang baru sungguh-sungguh mencermati amanah kepercayaan yang diberikan terutama dalam meningkatkan kemajuan daerah serta kesejahteraan rakyat. Pada masa sekarang ini, ujar Sekjen, ada kecenderungan seolah-olah kepedulian selalu terarah pada orang-orang berstatus orang penting atau orang berada, jarang yang peduli pada rakyat di lapisan bawah. Ini perlu sekali dicermati dan dirobah agar aspirasi rakyat kecil lebih diutamakan, karena rakyat kecil itu sangat mendambakan kepedulian pemerintah dan DPRD terhadap
kehidupan mereka. Sekjen yakin Ottoniyer akan mampu memimpin legislatif, sesuai makna namanya Otto dalam bahasa Jerman artinya, orang yang berhasil, cerdas, dan jaya.
 Setelah kebaktian, dilanjutkan dengan acara adat Batak, diawali acara penyampaian ulos oleh SV Simanjuntak dan nyonya Boru Hutagalung (Op Bohal) atas nama Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina (Pomparan Raja Mardaup, Sitombuk Hutabulu) yang juga disertai sejumlah pengetua marga Simanjuntak Sitolu Sada Ina se Tapanuli Utara, serta utusan dari Sipahutar dan Pahae. Kemudian  dilanjutkan dengan acara hula-hula marga Sitorus, Panjaitan, Pardede, Sirait, dan hula-hula matani ari Sihotang. Keseluruhan acara berlangsung meriah dengan penyampaian ulos dari hula-hula, disertai kata sambutan bermakna melalui umpasa-umpasa yang menyiratkan doa dan harapan terhadap keberhasilan pimpinan DPRD yang baru. Sementara mantan Ketua DPRD Taput dua priode FL Fernando Simanjuntak sebelum menyampaikan sambutan, terlebih dahulu mendendangkan lagu Batak populer Partondion yang disambut meriah hadirin.
  Resepsi ditutup usai keluarga Ir Ottoniyer Simanjuntak dan nyonya boru Sitorus (Camat Siatas Barita) mangampu, dan ditutup dengan doa simpul dari hula-hula marga Sitorus. (Leonardo TSS)

Jumat, 14 November 2014

Kata Ruhut: FPI Berkali-kali Anarkis,Bubarkan Saja!















Sang Ruhut Sitompul =
EKSPRESIANA -Hiruk pikuk soal FPI dan Ahok, rupanya membuat Si Raja Minyak Poltak merasa perlu angkat bicara. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat Ruhut Sitompul spontan mendukung pembubaran organisasi Front Pembela Islam seperti yang diusulkan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"FPI itu tidak hanya anarkis satu atau dua kali. Tapi sudah berkali-kali. Kalau saya bilang bubarkan saja," ujar Ruhut saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 November 2014.

Menurut Ruhut, FPI sudah tidak mencerminkan organisasi kemasyarakatan yang berperilaku baik. Mereka selalu buat anarkis. "Anarkis tapi hanya jago kandang. Terus beraninya ramai-ramai."

Meski demikian, Ruhut mengaku tidak pernah ada hujatan atau pengalaman buruk dengan FPI. Namun, kata Ruhut, dia menilik perilaku buruk FPI selama ini patut untuk dibubarkan sesuai dengan mekanisme yang ada.
Ihwal penolakan FPI terhadap Ahok yang akan menjadi gubernur. Ruhut menganggap tidak ada alasan kuat FPI untuk menolak-nolak. "Wong secara konstitusi Ahok berhak jadi gubernur. Enggak ada yang masalah," ujarnya.

Bahkan Ruhut menyindir sikap para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang mendukung FPI menolak Ahok sebagai anggota yang tidak mengerti mekanisme. "Itu mereka enggak mengerti mekanisme. Mereka enggak berani lawan Ahok makanya lewat FPI," ujar Ruhut. Kalau Ruhut sudah ngomong, memang pedasnya melebihi cabe rawit, akan banyak yang kebakaran kumis dan terganggu tudurnya. Ruhut,Ruhut,Ruhuuut...Itulah Ruhut, kata jutaan pengagum dia kali.(sbr:tmp.co)

Senin, 03 November 2014

Wah,Ibu Ini Melahirkan Tokek, Benar Atau Tidak?












 EKSPRESIANA- Peristiwa ini tak masuk akal, tapi kalau ini fakta, mau bilang apa. Ataukah hanya sekadar akal-akalan untuk bikin sensasi? Entahlah. EKSPRESIANA menurunkan berita ini untuk bahan bahasan secara logika pikir.
 Josephine Lydia Hellen Wadu, bidan yang diberitakan membantu Debi Nubatonis melahirkan seekor tokek pada 30 Mei lalu, menantang Kepala Dinas (Kadis) Kabupaten Kupang untuk turun ke lokasi. Hal itu demi membuktikan kebenaran ibu yang melahirkan tokek itu di rumahnya di Kampung Oemolo, Desa Oenuntono, Kecamatan Oemofa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Kalau tidak percaya, Pak Kadis (Kadis Kesehatan Kupang) silakan turun langsung ke lapangan untuk lihat hasil pemeriksaan dan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta ke rumahnya ibu Debi Nubatonis, sehingga bisa tahu semua situasi yang terjadi, apakah benar atau tidak,” kata bidan Helen Wadu--sapaan akrab Josephine Lydia Hellen Wadu-- kepada Kompas.com, Kamis (5/6/2014) malam.

Menurut Hellen, sejauh ini dari Dinas Kesehatan setempat belum turun ke lokasi untuk melakukan klarifikasi dengan dirinya dan sang ibu yang melahirkan tokek itu.

“Dari dinas belum datang karena itu dari pihak dinas saya persilakan untk cek langsung ke Kampung Oemolo, agar tidak ada yang ditutup-tutupi, dan juga dengan wartawan juga biar langsung dipublikasikan,” tandas Hellen.
 Hellen bahkan sudah menyiapkan foto dan video rekaman proses kelahiran ibu tersebut bila dibutuhkan pihak manapun untuk klarifikasi.
 Diberitakan, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Messe Ataupah mengaku tidak percaya dengan kabar tentang ibu yang melahirkan seekor tokek di Kampung Oemolo, Desa Oenuntono, Kecamatan Oemofa, Kabupaten Kupang, Jumat (30/5/2014).
 Menurut Messe, fenomena itu aneh dan tidak akan mungkin terjadi secara medis sehingga saat ini dirinya masih berusaha untuk melakukan klarifikasi dengan pasien maupun bidan yang menanganinya.
 “Memang saya belum bertemu untuk klarifikasi langsung dengan bidan tersebut, tetapi tampaknya ada yang tidak normal atau sedikit keanehan karena secara medis itu tidak mungkin terjadi,” kata Messe, Sabtu (31/5/2014) malam.
 Bahkan Messe menuding kandungan pada pasien itu tidak terisi apapun alias kosong. Dia pun sudah melakukan koordinasi dengan Ikatan Bidan Indonesia untuk mengecek langsung ke lokasi.
 “Pada prinsipnya ada yang salah di sini. Entah sengaja atau tidak, saya harus cek ini. Yang jelas, kandungannya pasti kosong, dan untuk kejadian kehamilan seperti ini biasanya dinamakan Pseudocyesis atau hamil palsu. Kalau dibilang tokek yang keluar, ini saya kira ada permainan tertentu. Sebab, secara medis itu tidak mungkin karena beda genus, antara manusia dan reptil sangat jauh,” tambahnya.(Kps.co/LS)

Selingkuh: Waspadalah Menjaga Isteri (Suami) Anda...













Foto:Ill.flickr =
EKSPRESIANA- Selingkuh itu sepertinya sudah hal biasa. Entah apa penyebabnya, tanya rumput yang bergoyang.Ada pula yang bilang Selingkuh itu kepanjangan dari "Selingan Khusus". Dari waktu ke waktu, kasus selingkuh terus terjadi. Waspadalah menjaga isteri dan suami anda. Banyak yang ketahuan, lebih banyak lagi yang tidak ketahuan.
  Hancur dan luluh sudah harapan, I Made Ku (39) seorang guru kontrak di salah satu SMA Swasta kabupaten Bangli, Bali. Dirinya memergoki istrinya sedang berada di dalam kamar sebuah penginapan di Sanur Denpasar Timur.

"Tekad saya sudah bulat, sudah tidak lagi ada kesabaran di hati saya. Saya akan ceraikan dia, Biarlah saya urus kedua anak saya sendiri. Istri saya sudah gila, bukannya minta maaf tetapi justru berkelit, padahal sudah jelas-jelas di kamar sebuah penginapan," Ucap Made Ku, di Mapolsek Denpasar Timur, Senin (3/11).
 Sambil menitikkan air mata, Made Ku menuturkan bahwa pernikahannya bersama Istrinya Ni Wayan Ar (34) sudah berjalan 10 tahun dan dikaruniai dua anak. Keduanya kenal sejak baru duduk di bangku SD. Istrinya adalah seorang Rekam Medik di RSUD Bangli yang baru saja diangkat jadi PNS. Sedangkan laki-laki yang dipergoki satu kamar dengan istrinya adalah I Gusti Nyoman La (41), salah satu Kabid di BLH Bangli.

"Mereka sama-sama PNS. Sejauh ini istri saya selalu berkilah kalau mereka teman biasa. Saya sudah lama curiga, tapi selalu sabar," Ucap Made Ku.

Sebenarnya perselingkuhan istrinya ini sudah tercium sejak enam bulan lalu. Dia selalu menaruh curiga ketika I Gusti Nyoman La berkunjung ke rumah, namun selalu disambut dengan mesra oleh istrinya. Bahkan berulang kali dirinya memergoki istrinya bertukar pesan yang isinya kata-kata jorok. Namun, ketika ditanyakan selalu saja istrinya punya alasan dan menyebut hanya bercanda tetap berteman.

"Saya saja yang memang bodoh. Padahal isi di SMS itu sudah menjurus pada hubungan intim. Soal kelamin, soal goyangan, semuanya ada di SMS. Tetapi saya tetap terima saja dan mengalah, daripada ribut," katanya.

Hingga sampai puncaknya, Minggu sore (2/11) dirinya yang sejak semalam 'nguping' pembicaraan istrinya di HP. Didengar untuk janjian ketemuan di Taman Bali Gianyar di hari minggu.

Dari pendengaran ini, Made Ku berusaha menguntit istrinya dari belakang. Benar saja, sampai di Taman Bali, satu motor ditanggalkan selanjutnya keduanya berboncengan menuju arah Denpasar.

"Saya sempat nyaris kehilangan jejak, karena saya ambil jarak sekitar 50 meter," akunya.

Begitu tiba di salah satu penginapan di Sanur, dan dilihat sudah masuk kamar. Made Ku menyebutkan sempat berusaha mencari Pecalang Adat di lingkungan seputar penginapan. Namun karena tidak mendapatkan Pecalang, akhirnya melaporkan dan minta bantuan anggota polisi di Polsek Denpasar Timur yang jaraknya sekitar 6 km dari lokasi penginapan.

Dari informasi di kepolisian, saat akan digerebek sudah terdengar suara air di kamar mandi. "Memang kita temukan mereka di kamar dalam keadaan berbusana lengkap. Tapi alibinya adam hawa yang bukan pasangan sah di kamar ngapain. Bercak sperma juga ada," Ucap salah seorang anggota polisi.

Akhirnya, I Gusti La sudah mengakui kalau ke penginapan selalu dua kali 'main'.(Mdk)

Ibu Ini Lulus Mengurus Nenek Pikun

Nenek bertubuh kerdil berusia 95 ini dimandikan tiap hari .(Foto: Ekspresiana)

  Di antara beban terberat yang kita pikul dalam hidup ini, mungkin salah satunya adalah mengurus orang tua yang sudah pikun kronis, seperti yang dilakukan ibu Mijah dalam catatan pendek ini. Mengurus orang tua memang kewajiban setiap orang, apalagi saat orang tua sudah memasuki uzur usia. Tapi, terkadang banyak orang yang mengeluh, bahkan menganggap suatu siksaan ketika mengurus orang tua yang usianya sudah sangat larut, sakit-sakitan lagi, dan yang lebih parah pikun berat. Maka tak heran, banyak keluarga yang membawa orang tuanya ke panti jompo. Dalih selalu klasik, “bukan untuk menghindarkan tanggung jawab, semata-mata untuk keselamatan dan ketenangannya menjalani sisa hidup”.
  Bagi siapa yang dengan tekun dan tabah mengurus orang tua yang betapapun tua dan pikunnya, selalu mendapat penghiburan dari orang lain: kamu akan mendapat pahala dan berkat dari Maha Pencipta. Lalu orang yang mendapat wejangan itu akan menjawab,”aaaaminnn…”
  Tapi ada kala kita mendengar kabar tak enak, entah itu lewat media cetak, televisi, atau media online, tentang perilaku anak yang kejam terhadap orang tua yang tak berdaya. Kejadian di Sumatera Utara beberapa waktu lalu seperti dilansir surat kabar, ada orang tua pikun yang terlantar di jalan raya, ditolong polisi lalu lintas dengan membawanya ke sebuah panti jompo. Itu diumumkan dengan iklan di surat kabar, agar dijemput keluarga. Tapi hingga beberapa hari tak ada pihak yang mengetahui hal itu ataukah keluarganya tak ada lagi, kurang jelas. Nenek tua itu meninggal dunia dua minggu kemudian.
  Lain halnya pengalaman ibu Mijah. Dia saat ini berjuang mempertahankan komimen kemanusiaanya mengurus seorang nenek tua berusia 95 tahun, tak lama lagi genap se-abad. Nenek tua bernama Tiamsah itu pun bukan ibu kandung atau mertua kandung ibu Mijah. Nenek itu adalah kakak dari ibu mertuanya (alm).
Cerita ibu Mijah pada kompasianer, nenek Tiamsah dulu tinggal satu rumah dengan mertuanya. Nenek itu janda tanpa anak. Sejak suaminya Pasaribu meninggal, ia pun menjalani kehidupannya menumpang di rumah adiknya di Desa Parbaju, Sumatera Utara. Mereka tinggal bertiga di sebuah rumah di lingkungan desa yang sepi. Tapi pada 2008, adik dan suaminya meninggal dunia. Tinggallah nenek Tiamsah ini sendiri, sementara usia uzur makin menyergap. Lalu, ibu Mijah sang menantu adiknya yang telah meninggal dunia, menampung si nenek setelah bermusyawarah dengan Pak Reynol, suami Mijah. Sejak itulah nenek Tiamsah tinggal di rumah ibu Mijah.
Pada awalnya, nenek itu masih normal pada usia 88 tahun. Sehari-hari nenek berpostur ceking itu pergi jajan ke kedai yang ada di desa, yang memang sudah kebiasaannya. Keluarga ibu Mijah mengurus nenek Tiamsah dengan telaten, layaknya mengurus ibu atau mertua kandung. Diberi makan, minum, sarapan siang, disiapkan pemandian, pakaiannya dicuci, dan lain-lain. Namun pada dua tahun terakhir, sejak tahun 2012, gejala kepikunan itu makin terasa, bahkan belakangan makin berat. Terkadang saat nenek Tiamsah yang dijuluki nenek Parkamar, keluar rumah untuk jajan ke warung, sering tidak ingat lagi pulang. Pernah kejadian, ia salah jalan di jalan raya, berjalan kaki di bawah terik matahari, lebih 15 kilo meter arah Medan. Untung ada orang yang mengenalnya lewat, lalu membawa nenek itu pulang ke rumah ibu Mijah.
“Memang terasa berat mengurus orang tua ini, apa lagi belakangan sering sakit-sakitan, pendengaran makin berkurang, pikiran sudah linglung, tidur tak menentu, sering mengigau tak karuan seperti mengenang masa silamnya,” tutur ibu Mijah saat memandikan nenek pikun itu di pekarangan rumahnya baru-baru ini. Waktu pun terus berlalu, kondisi nenek Tiamsah pun makin berat. Kalau biasanya masih bisa berjalan meski tertatih-tatih, dua bulan terakhir harus dipapah duduk di kursi untuk berjemur di pagi hari. Sekali dua hari ia dimandikan ibu Mijah bersama suaminya (suami ibu Mijah adalah anak dari adik nenek Tiamsah). Terkadang bau menyengat mengepung rumah ini, kalau ia sudah kotoran dan kencing di kasur tempat tidurnya. Baunya bukan main bau, beda dari bau kotoran biasa. Untuk mengimbangi bau itu, ibu Mijah sesekali mengolesi lantai rumah dengan karbol. Sering nenek Tiamsah dikira sudah meninggal, pada pagi hari dilihat ibu Mijah tak bergerak di tempat tidur. Ternyata belum. Benar kata ungkapan lama, sebelum ajal pantang mati. Berbulan-bulan nenek Tiamsah hidup segan mati tak mau. Tapi keluarga ibu Mijah tak menyerah untuk terus mengurus seperti biasa, pada hal nenek itu bukan orang tua kandung. Satu ketika pernah dibawa ke Panti Jompo Siborongborong, 26 kilometer dari desa itu. Tapi tak sampai dua minggu, pihak panti minta nenek itu dibawa pulang.Pasalnya, nenek itu selalu bikin ulah yang menggemparkan seisi panti. Nenek Tiamsah rupanya beberapa kali kotoran langsung ke baskom atau piring temannya sesama jompo. “Maaf, kami tak mampu menampung orang tua yang kelakuannya susah dikontrol,” kata pengurus panti saat ibu Mijah datang dua hari kemudian. Akhirnya nenek itu pun dibawa pulang ke Tarutung.
Banyak pendapat diterima ibu Mijah, siapa tahu nenek itu dulunya ada memegang “ilmu” tersendiri, sehingga susah untuk meninggalkan dunia ini. Kata orang, dulu ada nenek usia 100 di satu desa, barulah meninggal dengan tenang, setelah dicambuk dengan daun kelor. Alternatif lain, salah satu atap seng rumah dibuka, atau dilibas dengkulnya dengan daun bamboo. Tujuan bukan untuk membunuh seseorang yang tersiksa hidupnya di masa tua. Melainkan untuk membersihkannya dari ilmu yang pernah ditanamkan dalam dirinya (kalau benar ada). Meski agak bertentangan dengan keyakinan agama Kristen yang dianutnya, pernah juga ibu Mijah menanyakan hal itu pada orang “pintar”. Jawaban orang pintar itu, nenek Tiamsah memang ada memegang semacam ilmu karuhun, tapi orang pintar itu tak sanggup mengatasi, karena ilmu yang ada di badan nenek itu lebih tinggi.
Ibu Mijah harus berjiwa besar, melapangkan dada, bersabar, hingga akhirnya ada keputusan dari Sang Maha Pencipta. Saban hari, ibu ini kelihatan memapah nenek pikun itu ke teras rumah untuk disinari cahaya matahari. Di situ juga nenek itu diberi minum teh manis kesukaannya, makan kue atau roti. Di situ juga lah nenek itu buang air kecil atau buang kotoran, yang membuat ibu Mijah dan suaminya harus repot menyiram dan mengepel lantai teras. “Pengalaman seperti ini membuat saya seperti sudah lulus ujian mengurus orang tua pikun, sangat melelahkan tapi apa mau dikata, sudah nasib dia harus ada bersama kami,” ujar ibu Mijah sambil menyirami rambut nenek itu suatu pagi. Ibu ini terpaksa menggunakan masker menutupi hidung mulut menangkal bau jika nenek itu sedang menabur kotorannya. Tugasnya mengurus nenek ini melebihi kesabaran dan ketelatenan pengurus panti jompo mana pun di dunia ini.
 Ibu Mijah mengatakan, apa yang dihadapinya saat ini tidak berlatar keinginan mendapat imbalan dari Tuhan yang menyaksikan segala gerak kehidupan di dunia ini. Semata-mata karena ini sudah dianggap takdir, dan harus dijalani dengan tabah, meski terkadang godaan marah atau kesal bisa hadir. Ketika akhirnya nenek Parkamar meninggal dunia dengan tenang tanggal 21 Juni 2014 lalu, banyak yang prihatin dan merasa kehilangan. Banyak yang datang melayat, mendoakan semoga arwahnya diterima Tuhan di sisiNya. (lihat juga Kompasiana/Kompas.Com)

10 Tahun Lagi Manusia Akan Menghuni Planet Mars

Persiapan memindahkan manusia ke Mars makin serius seperti dalam foto
(lip-6)=

EKSPRESIANA-Tinggal di Mars bukan lagi sekedar impian. Suatu hari koloni manusia akan dikirimkan ke Planet Merah. Hawaii Space Exploration Analog and Simulation atau Hi-Seas sedang menggarap sebuah proyek yang disponsori Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Untuk menyediakan rumah layak bagi orang Bumi yang akan tinggal di sana. Diperkirakan sekitar 10 tahun lagi (2015) ini akan terealisasi. Sudah siapkah manusia pindah tempat ke planet asing itu?
 Lalu,s
eperti apa rumah di Mars?
 Meski masih berupa konsep, rumah berbentuk kubah akan dilengkapi panel surya sebagai pengumpul energi. Langit-langit yang tinggi akan membuat para penghuni merasa nyaman di dalamnya. Dan tak ketinggalan printer 3 dimensi untuk membuat segala peralatan.
"Beberapa orang mungkin menganggapnya mengada-ada, namun skrenario seperti itu mungkin akan terjadi tak lama lagi di masa depan, ketika misi pertama ke Mars diberangkatkan -- dan NASA sedang mempersiapkan keberangkatan itu dengan melakukan studi baru di Hawaii," demikian pernyataan Hi-Seas seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/10/2014).
 Dua dari 3 misi yang direncanakan sudah diselesaikan. Dan yang ketiga, yang akan berlangsung selama 8 bulan, baru saja dimulai.
Misi ketiga melibatkan 6 kru yang tinggal di sebuah kubah raksasa di wilayah terpencil di Hawaii, Mauna Loa.
 Di sana, kru tinggal di kubah selebar 11 meter, dengan luas sekitar 93 meter persegi. Demikian menurut jurnalis sains Kate Greene, yang ikut dalam proyek itu, kepada Wired.
 "Kuncinya adalah membuat semua orang tetap waras di sini. Merasa tetap dikelilingi udara," kata dia.
Semua kru harus menjalani misi di dalam kubah itu. Mereka hanya boleh keluar menggunakan pakaian luar angkasa khusus -- seperti yang akan dipakai para astronot Mars.
 Untuk mencegah para kru mengalami claustrophobic atau sesak di dalam tempat tinggal mereka, kubah itu sengaja dibuat dengan langit-langit tinggi dan bertingkat dua. Mereka juga diminta untuk berolahraga teratur agar tetap sehat.
 Dalam proyek tersebut, juga diterapkan penundaan komunikasi 24 menit pada para kru -- seperti yang akan terjadi dalam misi Mars di masa depan.
Di dalam kubah itu ada 6 kamar, berbentuk mirip potongan pie, dengan matras, kursi, dan bangku. Untuk memastikan mereka memiliki akses perlengkapan yang cukup, disediakan printer 3D.
Suplai energi mengandalkan tenaga surya, sementara listrik dari sel bahan bakar hidrogen disiapkan sebagai cadangan.
Sebelumnya, NASA memberikan dana US$ 1,2 juta pada program Hi-Seas untuk melanjutkan studinya mempelakari faktor-faktor manusia yang bisa mempengaruhi awal masa depan di Mars.
 Melalui studi ini, para peneliti akan mempelajari apa yang dihadapi manusia dalam misi sekali jalan ke Mars. Tak ada kesempatan untuk pulang.
Riset tersebut akan sangat berharga dalam misi nyata ke Planet Merah, yang diperkirakan akan berlangsung di tahun dalam dua dekade mendatang.
 Proyek Mars One bertujuan mengirim empat Marstronot (sebutan untuk astronot ke Mars) setiap dua tahun sekali, dimulai pada 2025, hingga terbentuk koloni beranggotakan 40 orang. (lip-6)