Jumat, 03 Oktober 2014

Kerukunan Beragama di Tanah Batak Barometer di Indonesia



Letkol Inf Victor Tampubolon=(Foto:Arman.S)

 Dandim 0210 TU Letkol Inf Victor Tampubolon sudah pindah tugas ke Korem 031 Pekanbaru. Dia digantikan Letkol Inf Baginta Bangun. Beberapa saat sebelum serah terima jabatan, jurnalis dan blogger SARINGAR.Net , bertemu Dandim untuk wawancara khusus. Berikut adalah beberapa petikan wawancara itu:

 Wilayah Komando Distrik Militer (Kodim) 2010/TU/Kodam I/BB, meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan,Samosir, Tobasa, cukup luas. Namun satu hal sangat terpuji dan dibanggakan pada teritorium ini. Kondisi keamanan yang relative kondusif dari waktu ke waktu, berkat tingginya kesadaran masyarakat memahami sekaligus berparisipasi menjaga dan memelihara nilai-nilai persatuan,kesatuan dan kebersamaan yang dibingkai falsafah Dalihan Natolu dan nilai-nilai religi yang terus berkembang, seiring kemajuan zaman.
  Komandan Kodim 0210/TU Letkol Inf Victor Tampubolon mengakui, realita kekondusifan wilayah tempatnya bertugas,pantas dibanggakan dari segi keamanan dimaksud. Dalam wawancara khusus dengan jurnalis dan blogger Majalah Online SARINGAR.Net Leonardo TS Simanjuntak, Selasa (22/7) di ruang kerjanya, perwira menengah jebolan Akademi Militer 1993 ini menggambarkan nilai-nilai kekompakan, dibalut rasa kekeluargaan dan setiakawan antar instansi terjalin dengan baik, terutama dalam konteks menyatukan visi memajukan Bona Pasogit Tapanuli Utara. “Saya rasa selama saya bertugas di sini, tak ada masalah secara signifikan yang menggoyahkan stabilitas daerah. Semuanya berjalan dengan baik, termasuk ruang lingkup politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan,” ujar anak kedua dari empat bersaudara ini.
  Sebagai seorang tentara, Victor telah melewati ragam tugas yang menempa pribadinya makin matang ketika dipercayakan menjadi komandan distrik. Selama 10 tahun bertugas di Batalyon 407/Padma Kusuma di Tegal Jateng dari 1994 hingga 2003, waktu cukup lama untuk proses penggemblengan diri seorang serdadu profesional. Pada 2003 barulah Victor pindah ke Kodam XVII/Cenderawasih hingga 2009. Di Kodam itu, Victor berposisi Pabanda Ops, kemudian menjadi Kasdim 1707/JWY Wamena, disusul menjadi Gumil di Rindam XVII. Dari Wamena pindah ke Bandung (2009-2010) dalam rangka Seskoad. Selesai Seskoad, ditugaskan ke Kodam I/BB pada 2010. Awalnya diberi posisi Pabandya Rencana Operasi, dan kemudian menjadi Komandan Batalyon 126/CK di Kisaran dari 2011 sampai 2012. Dari Danyon selanjutnya Victor dipercayakan menjadi Dandim 0210/TU sejak 2012 hingga sekarang (2014).
  Sosok Dandim yang muda usia ini, ternyata pribadi yang sangat terbuka dan ramah ketika ditemui EKSPRESIANA ,pertama kali di rumah dinasnya. Esoknya, editor diminta datang langsung ke kantornya. Beliau secara ringkas bercerita tentang masa lalunya. Riwayat pendidikan bermula di SD Unte Mungkur, Muara, Taput, lanjut ke SMP Silver Lau Balang, Tanah Karo, terus SMA Neg 1 P.Siantar.
  Sejak lulus dari Akmil 1993, ragam tugas operasional telah dilintasi. Pada 1994-1995 Operasi Seroja Timor Timur, lanjut lagi 1996-1997, kemudian pada tahun 2000-2001, ikut pengamanan konflik horizontal di Ambon/Maluku.
  Pada 1998, Victor mengakhiri masa lajangnya setelah menikah dengan Endang Sunarti di Batu Malang. Sang isteri ternyata  juga tentara wanita berpangkat Mayor CKM, yang saat ini bertugas di RS Putri Hijau Medan. Dari perkawinan itu, pasangan ini dikaruniai 3 anak,masing-masing: Esther Juanita Tampubolon saat ini sekolah di SMA Katholik St Thomas, Medan, anak kedua Partogi Tampubolon di SMPN 2 Tarutung, dan si bungsu Paul masih SD di St Maria, Tarutung.
  Selama lebih kurang 2 tahun menjabat Dandim 0210, banyak kesan yang diperoleh bertugas di Bona Pasogit. Secara khusus, Victor mensyukuri kehidupan antar umat beragama yang sangat kental, saling menghargai peribadatan, menghadirkan suasana harmonis yang membanggakan.Hal itu juga dibalut adat istiadat Batak yang selalu mengedepankan keterbukaan dan musyawarah mufakat. “Toleransi beragama di wilayah ini membanggakan kita semua, karena semua pihak saling menghargai. Mungkin itu sebabnya ada pendapat mengatakan kerukunan beragama di Tanah Batak itu bisa jadi salah satu barometer di Indonesia yang kita cintai,” ujar Dandim yang lebih banyak turun ke lapangan ini. Hal yang sama juga pernah diungkapkan mantan Kapolres Tapanuli Utara AKBP IKG Wijatmika saat bertugas di daerah ini. Wijatmika mengakui, kerukunan atau toleransi beragama dan bermasyarakat di Tanah Batak khususnya di Kabupaten Tapanuli Utara itu salah satu barometer di Indonesia. Namun, di satu sisi Victor menyayangkan sebagian masyarakat masih kurang respon menjaga lingkungan, terbukti dalam kegiatan Toba Go Green yang dilaksanakan Kodim, masyarakat kurang merespon. Masih banyak warga terbiasa membakar pohon di sekitar Danau Toba, yang justru merusak lingkungan. Selain masyarakat yang kurang membudayakan kebersihan lingkungan halaman rumah. Karena itulah, ujar Dandim,program pelestarian hutan dengan membudayakan gemar menanam harus terus dikembangkan, seraya memompa kepedulian masyarakat terhadap kebersihan agar motto Kota Wisata Rohani benar-benar terwujud.
 “Dalam konteks memajukan wilayah di semua sector, Kodim 0210 punya prinsip siap membantu selama 24 jam,” tegas Victor. Peranan pers juga disinggung cukup strategis untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat ke arah positip. “Beritakanlah kegiatan bersifat membangun, apakah itu kegiatan pemda, TNI, Polri, diundang maupun tak diundang. Itu bentuk partisipasi rekan wartawan mendorong percepatan kemajuan wilayah ini,” imbau Dandim yang rencananya akan pindah tugas ke Korem 031 Pekanbaru dengan jabatan baru Kasi Teritorial yang di internal dikategorikan jabatan mantap.
  Pengamatan dalam mengunjungi wilayah pedesaan, menurut Dandim secara khusus wilayah Kecamatan Parmonangan, masih perlu mendapat perhatian, terutama menyangkut infrastruktur jalan. Seperti kawasan Desa Manalu Purba, Hajoran masih memprihatinkan. Bahkan masih ada desa yang belum dialiri listrik. Memang pemerintah sudah banyak berbuat membangun infrastruktur, tapi masih ada yang luput dari perhatian bersama.
 Secara umum, Victor Tampubolon menilai respek masyarakat dalam demokrasi dan keamanan cukup tinggi, terbukti pada tahapan-tahapan pilkada, pileg, maupun pilpres berjalan dengan tertib dan aman.”Itu salah satu nilai plus yang kita apresiasi sebagai sikap yang baik,” kata Dandim menyimpulkan. Dia juga berpesan kepada pimpinan pemerintahan yang baru, senantiasa menjalin koordinasi yang baik antar Muspida, dengan terus meningkatkan forum kemuspidaan dalam mencari jalan keluar apabila timbul permasalahan daerah. (LEONARDO Ts SIMANJUNTAK)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar