Senin, 05 September 2016

Kapolri Jenderal Tito Minta Budaya Koruptif Polisi Dihilangkan


Kapolri Jend Tito Karnavian (Berita 1.Com)

 BATAKINDONEWS.Com, Jakarta-  Upaya perbaikan citra polisi terus menerus dikemukakan dari waktu ke waktu. Tapi apakah sudah ada hasilnya? Tentu ada meski belum menyeluruh. Kali ini kepala Polri yang baru Tito Karnavian mengutarakan obsesi yang sama.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta seluruh jajaran anggota polisi lalu lintas (polantas) menghilangkan budaya koruptif sekaligus mempermudah layanan publik, sehingga citra polisi meningkat.
Hal tersebut disampaikan di hadapan ratusan perwira Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dalam Rakernis Fungsi Lalu Lintas Tahun Anggaran 2016 dengan tema 'Meningkatkan Pelayanan Masyarakat Berbasis IT‎ Menuju Polantas yang Promoter' pada 5-6 September 2016
"Ini rapat kerja teknis (rakernis) jajaran lalu lintas seluruh Indonesia, ada para dirlantas dan kasatlantas seluruh Indonesia yang jumlahnya 500-600 perwira. Sementara jumlah anggota lantas ada puluhan ribu, itu mereka harus turun memberikan arahan dan contoh teladan anggota‎ di bawahnya," ujar Tito, di Hotel Mercure, Ancol Jakarta, Senin (5/9).
Ia mengakui saat ini citra polantas masih rendah karena ulah oknum kepolisian yang melanggar kode etik dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu Tito mendorong kepada jajaran lalu lintas agar ada evaluasi. Hal-hal yang menimbulkan sentimen negatif harus diperbaiki. "Contohnya ‎masalah budaya praktik korupsi, percaloan, dan layanan publik yang kurang pas di mata masyarakat, seperti berbelit-belit, mempersulit, ini harus diperbaiki segera mungkin," tambah Tito.
Dia mengatakan, evaluasi tersebut harus disebarkan kepada seluruh jajaran di bawahnya. "Jangan sampai citra Polri yang memiliki visi dan program kerja positif, tapi karena ulah oknum yang negatif, maka hasil kerja kita tidak dipandang masyarakat," tuturnya.
Dalam rapat teknis tersebut juga diluncurkan ‎aplikasi pengguna smartphone bernama 'Moan' singkatan dari Mudik Online Aman dan Nyaman. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi penanganan kemacetan lalu lintas. "Saya minta dirlantas dan kasatlantas untuk lebih efektif dalam pelayanan publik, jangan segan turun ke lapangan dan harus lebih aktif di bidang rekayasa lalu lintas," lanjut Tito.
Berbagai upaya yang dilakukan Polri untuk mengubah citra negatif dalam Korps Lalu Lintas, misalnya pelayanan dan perbaikan sistem pembayaran langsung ke bank, tindakan tegas terhadap anggota bersalah, rekayasa lalu lintas serta koordinasi dengan pemda dan swasta‎ dalam pembangunan fasilitas publik. Pendirian bangunan bertingkat dan pusat perbelanjaan, dimana harus ada analisa kelayakan, kelancaran, dan ketertiban lalu lintas dari pihak kepolisian sebagai salah satu prasayarat perizinan pembangunan. (sp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar