Sabtu, 20 Februari 2016

Akhirnya Danau Toba Jadi Perhatian Khusus Presiden

Salah satu view Danau Toba di Tuktuk (Foto: Leonardo TSS) =

 JAKARTA, BATAKINDONEWS.COM -  Akhirnya Danau Toba yang selama ini hanya digembor-gemborkan dengan 1001 rencana dan dibahas di seminar, menjadi fokus perhatian presiden di era kekuasaan Jokowi. Presiden Jokowi sudah menetapkan 10 Destinasi Prioritas di pariwisata. Salah satu mimpinya, Danau Toba  harus segera menjadi “Top Destination” yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan mancanegara.
“Istilah yang sering dipakai adalah menjadi “Bali” baru. Kawasan yang daya pikat wisatanya kuat, aksesnya bagus, dan daya tampung amenitasnya meyakinkan!” kata Jokowi di Jakarta.
Menpar Arief Yahya pun dengan nada optimis menjawab mengapa tidak? Visi pengembangan kawasan Danau Toba adalah menjadi destinasi yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi alam.
Karena itu, Kemenpar tengah mengupayakan Toba menjadi bagian dari Global Geopark Network. Tujuannya? Menjadikan Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional yang kaya akan potensi budaya dan berkelanjutan, dan sanggup menarik 1.000.000 wisman tahun 2019.
“Strategi pengembangannya, fokus pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Target pasar utama, turis dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura, mereka tidak punya atraksi danau seteduh Toba. Lalu turis Eropa khususnya Belanda dan Perancis. Keduanya saat ini juga sudah cukup tertarik dan banyak yang sudah paham,” jelas dia.
Target pasar sekunder, turis yang berasal dari Australia dan Amerika. Adapun, target wisatawan nusantara berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, dan Sumatera seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Palembang.
Wisatawan ASEAN umumnya datang untuk sightseeing dan leisure, sedangkan wisatawan dari Eropa bertujuan untuk mengeksplorasi keindahan alam, berpetualang, advanture, meneliti serta melihat secara langsung Geopark Kaldera Danau Toba.
Kunci menuju sukses menangani kawasan Danau yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir itu. Pertama, Integrated Planning termasuk Zonasi dan Delineasi KSPN Danau Toba dan sekitarnya.
Kawasan itu bukan hanya danaunya saja, tetapi hampir menyeluruh se-Sumatera Utara. Koneksitas antara satu objek dengan objek yang lain. Atraksi dari satu titik ke titik lain. “Jadi jangan dibayangkan hanya danau-nya saja? Danau itu hanya sebagian kecil saja,” kata Arief Yahya.
Kedua, shared infrastructure. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional dan tol. Diantaranya, tol Medan-Kualanamu-Perbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 61,8 kilometer. Itu sudah dan sedang dilakukan, diperkirakan tuntas pada 2017.
Lalu rekonstruksi atau peningkatan struktur jalan yang sudah dimulai sejak 2015 lalu, dari Silimbat-Siborong-borong. Termasuk Kota Tarutung: Siantar-Silimbat, Kab Simalungun-Silimbat. Kabupaten Tapanuli Utara, jalan seksi Lau Lisang.
“Termasuk percepatan usulan agar Jalan Lingkar di Danau Toba dan Samosir dijadikan sebagai jalan nasional, agar bisa dihandle dari pusat,” kata dia.
Ketiga, peningkatan kualitas bandara, baik Kuala Namu, Silangit, Sibisa yang akan diperpanjang dan diperlebar runway-nya. Keempat, rehabilitasi dermaga yang mulai dilakukan sejak 2015. Persisnya di Mogang Palipi, Meat, Simanindo, Tiga Ras, P.Sibandang. Kelima, pengembangan Danau Toba sebagai Global Geopark Network (GGN).
Keenam, diformat pelayanan satu pintu, atau one stop service. Lalu ketujuh, skema insentif untuk investasi dan bisnis. Dengan begitu, Toba merupakan kawasan yang seksi bagi pelaku bisnis pariwisata.
“Karena itu, saat rapat koordinasi di Toba, melibatkan banyak kementerian, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Kehutanan, Menteri Perikanan dan Kelautan, Menteri Perhubungan, Menteri Menko Kemaritiman, Menkumham, dan Menko Polhukam.
“Arahan Presiden Jokowi sudah sangat tegas, pada Sidang Kabinet 4 Januari 2016 lalu. 2016 adalah tahun percepatan. Pastikan kemajuan di lapangan 10 titik destinasi prioritas itu,” jelas Arief.
Ke-10 Destinasi Prioritas itu antara lain, Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. [Sp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar