Sabtu, 29 Oktober 2016

Warga Demo, Pemkab Taput Tutup Kafe di Jalinsum Pahae



Suasana ketika Sekda Taput Edward Tampubolon didampingi Asisten I HP
Marpaung dan Kabag Humas Donna Situmeang turun ke lokasi kafe di jalinsum
Pahae Simasom dan Pancurnapitu
 


 BATAKINDONEWS.Com - Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, SE didampingi Kadis Perhubungan Erikson Siagian, Kakan Satpol PP Sondang Panjaitan dan Kabag Humas & Keprotokolan Donna Situmeang melakukan inspeksi mendadak ke café-café yang berada diseputaran desa Pansurnapitu Kecamatan Siatasbarita dan kafé Sarajevo Simasom di Pahae Julu. Sidak tersebut merupakan tindakan lanjutan penutupan yang dilakukan Pemkab Tapanuli Utara menyahuti tuntutan masyarakat Simasom melalui unjukrasa yang digelar Senin (17/10) ke Kantor Bupati Taput di Tarutung. Demo itu langsung ditindaklanjuti Bupati Taput, esoknya Selasa (18/10). 


“Tuntutan masyarakat untuk menutup kafé-kafé tersebut beralasan kuat telah mengganggu masyarakat sekitar dan mencederai citra kota Tarutung sebagai Kota wisata rohani. Ini  kita tanggapi dengan langsung menutup kafé-kafé tersebut karena  juga tidak memiliki ijin yang sah. Sekarang ini juga kita langsung cek ke lapangan apakah memang benar-benar tutup atau masih ada yang beroperasi. Dari semua yang kita sidak dan cek satu persatu tidak ada lagi penghuni, kosong dan ada aktivitas. Saya berharap ini seterusnya dan tetap ditertibkan sehingga julukan kota wisata rohani bagi Kota Tarutung tetap terjaga,” ujar Bupati di sela-sela sidak tersebut.
 Bupati menyampaikan, penutupan café ini merupakan sinergi antara Pemerintah dan masyarakat, dimana masyarakat harus tetap mengawasi dan menjaga kekondusifan sehingga ketentraman dapat terjaga. Kita jaga bersama daerah kita tercinta ini,” ujar Bupati menegaskan komitmennya.
Masyarakat seputaran desa Pancurnapitu dan Simasom menyambut gembira respon sangat cepat dari Pemkab Taput. Seorang warga marga Panggabean di Pancurnapitu menyatakan salut kepada Bupati Nikson Nababan dan Sekda Edward Tampubolon, yang tanpa berpikir lama langsung melakukan tindakan penutupan kafe yang selama ini meresahkan masyarakat kawasan itu. Disebutkan, sejak kafe itu bermunculan di kawasan itu, aroma mesum ditengarai meningkat karena wanita penghibur dari luar Taput bebas menjajakan diri kepada para pria hidung belang. Ada diantara kafe itu yang sudah puluhan tahun beroperasi.
(rel Hms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar