Suasana ketika Sekda Taput Edward Tampubolon didampingi Asisten I HP Marpaung dan Kabag Humas Donna Situmeang turun ke lokasi kafe di jalinsum Pahae Simasom dan Pancurnapitu |
BATAKINDONEWS.Com - Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekretaris Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, SE didampingi Kadis Perhubungan
Erikson Siagian, Kakan Satpol PP Sondang Panjaitan dan Kabag Humas & Keprotokolan
Donna Situmeang melakukan inspeksi mendadak ke café-café yang berada diseputaran
desa Pansurnapitu Kecamatan Siatasbarita dan kafé Sarajevo Simasom di Pahae
Julu. Sidak tersebut merupakan tindakan lanjutan penutupan yang dilakukan
Pemkab Tapanuli Utara menyahuti tuntutan masyarakat Simasom melalui unjukrasa
yang digelar Senin (17/10) ke Kantor Bupati Taput di Tarutung. Demo itu
langsung ditindaklanjuti Bupati Taput, esoknya Selasa (18/10).
“Tuntutan masyarakat untuk menutup kafé-kafé tersebut
beralasan kuat telah mengganggu masyarakat sekitar dan mencederai citra kota
Tarutung sebagai Kota wisata rohani. Ini kita tanggapi dengan langsung menutup kafé-kafé
tersebut karena juga tidak memiliki ijin
yang sah. Sekarang ini juga kita langsung cek ke lapangan apakah memang
benar-benar tutup atau masih ada yang beroperasi. Dari semua yang kita sidak
dan cek satu persatu tidak ada lagi penghuni, kosong dan ada aktivitas. Saya
berharap ini seterusnya dan tetap ditertibkan sehingga julukan kota wisata
rohani bagi Kota Tarutung tetap terjaga,” ujar Bupati di sela-sela sidak
tersebut.
Bupati
menyampaikan, penutupan café ini merupakan sinergi antara Pemerintah dan
masyarakat, dimana masyarakat harus tetap mengawasi dan menjaga kekondusifan
sehingga ketentraman dapat terjaga. Kita jaga bersama daerah kita tercinta
ini,” ujar Bupati menegaskan komitmennya.
Masyarakat seputaran desa Pancurnapitu dan Simasom
menyambut gembira respon sangat cepat dari Pemkab Taput. Seorang warga marga
Panggabean di Pancurnapitu menyatakan salut kepada Bupati Nikson Nababan dan
Sekda Edward Tampubolon, yang tanpa berpikir lama langsung melakukan tindakan
penutupan kafe yang selama ini meresahkan masyarakat kawasan itu. Disebutkan,
sejak kafe itu bermunculan di kawasan itu, aroma mesum ditengarai meningkat
karena wanita penghibur dari luar Taput bebas menjajakan diri kepada para pria
hidung belang. Ada diantara kafe itu yang sudah puluhan tahun beroperasi.
(rel Hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar