Bupati Nikson Nababan menggunting pita pada peresmian dimulainya pembangunan PLTM Parmonangan |
Kecamatan Parmonangan sering dianggap wilayah tertinggal di Kabupaten Tapanuli Utara. Wilayah ini secara umum masih dikategorikan miskin dalam pengertian relatif, meski belakangan ada geliat dalam bidang perkebunan hortikultura. Banyak PNS yang ogah kalau dipindahkan tugas ke wilayah ini, menganggap digeser ke "pembuangan".
Tapi kini ada seberkas sinar menerangi Parmonangan, karena tak lama lagi kecamatan ini bakal menggeliat dengan kehadiran proyek listrik tenaga minihidro. Tak segampang membalik telapak tangan memang, tapi minimal ada geliat kemajuan pada priode Bupati yang baru Nikson Nababan.
Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan melakukan
peletakan batu pertama proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) Parmonangan dengan kekuatan 2 x 4,5 MW. Pekerjaan
pembangunan ini dilaksanakan oleh PT. Seluma dan PT. Hutama Karya. Peletakan
batu pertama dilaksanakan di Dusun Parratusan Desa Manalu Dolok, Kecamatan
Parmonangan, Taput, Rabu (3/6).
“Tapanuli Utara memiliki potensi alam
panas bumi dan juga kekuatan hidro yang patut kita syukuri. Kehadiran PT. Seluma
dan PT. Hutama Karya diharapkan masyarakat Tapanuli Utara, khususnya Kecamatan
Parmonangan memberikan kontribusi yang besar guna kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat. Kami Pemerintah Daerah sangat berharap banyak akan perhatian
perusahaan ini bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar, terutama di bidang
pendidikan. Bantu siswa/i kita yang sangat membutuhkan dana CSR perusahaan
ini,” ujar Bupati saat peletakan batu pertama itu.
Bupati menyampaikan terimakasih atas kehadiran
perusahaan ini dengan harapan masyarakat sekitar yang belum menikmati listrik
sampai saat ini adalah pihak pertama yang mendapatkan kesempatan untuk
menikmati listrik dari tenaga hidro ini dan menyusul kecamatan lain yang belum menikmati listrik,
dan nantinya bisa didistribusikan ke
luar Tapanuli Utara. Saya harap ini menjadi catatan penting bagi perusahaan
ini,” ujar Nikson.
“Sebagai perhatian utama bagi perusahaan ini,
saya juga menegaskan bahwa kayu dikawasan hutan jangan ditebang. Hal ini
menjadi harga mati bagi saya karena itu untuk menjaga kelestarian alam kita
sampai ke anak cucu kita. Jaga lingkungan kita, kita manfaatkan potensi alam
kita, tetapi kita pelihara kelestariannya untuk masa depan. Ini harus menjadi
perhatian bagi kita semua,” tandasnya.
Direktur Utama PT. Seluma Robin Sunyoto menyampaikan, kedatangan PT. Seluma ini adalah untuk
kesejahteraan masyarakat Parmonangan, khususnya Desa Manalu Dolok. “Saya mengartikan
Seluma adalah singkatan dari Sejahtera Keluarga Manalu Dolok. Untuk itu, saya
sangat berharap dukungan masyarakat Tapanuli Utara, khususnya masyarakat Desa
Manalu Dolok guna kemajuan perusahaan ini yang nantinya akan berdampak baik
bagi kesejahteraan masyarakat Manalu Dolok. “Mohon dukungan masyarakat disini
dan kami akan memberikan perhatian yang sangat besar. Keuntungan perusahaan ini
akan sangat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar, baik keuntungan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” ujar Dirut PT. Selema dalam
sambutannya.
Pihak keluarga dari Direktur Utama PT.
Seluma memberikan sumbangan bagi gereja-gereja di Desa Manalu Purba sebesar 25
juta, sementara Dirut Robin Sunyoto menyumbangkan komputer bagi sekolah-sekolah
sebanyak 10 unit. Sementara Bupati
Tapanuli Utara dan pihak PT. Seluma menyumbangkan sebuah lagu memberikan
sumbangan bagi siswa/I Desa Manalu Dolok untuk membelikan seragam sekolah dan
buku-buku tulis.(Leonardo Ts Simanjuntak/rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar