Jumat, 05 September 2014

Internet Lelet Listrik Padam, PLN Berhasil Bikin Stres

Pedagang buku  manfaatkan kesempatan menjual buku
panduan seleksi CPNS di depan Gedung Deplu, Jakarta
Pusat. Buku dijual Rp 20 ribu per eksp
  NUNUKAN -  Pemadaman listrik mewabah dimana-mana. Tak hanya di Sumatera Utara, yang frekuensi pemadaman listriknya akhir-akhir ini meningkat, juga di berbagai daerah lainnya di negeri yang sudah 69 tahun merdeka ini. Tak hanya listrik padam membuat masyarakat uring-uringan bahkan stres berat. Juga ketika jaringan internet ikut-ikutan lelet." Kalau bicara tentang bagaimana membuat orang menderita stres, PLN sudah sangat berhasil," celotehh seorang pengusaha fotocopi di Jalan Garuda Prumnas Mandala, Jumat (5/9). Puluhan orang antre setiap hari di rumah usahanya, tapi saat listrik mendadak padam, segera terdengarlah teriakan orang yang tadinya mau memfotocopi sesuatu:"Horee, hidup PLN, matilah lampu...". Teriakan sindiran semacam itu nyaris terjadi di berbagai kota di Sumatera Utara, bulan-bulan terakhir ini.
     Kegalauan akibat pemadaman listrik juga sudah merembes pada hal-hal yang sifatnya penting meski temporer. Bahkan termasuk dalam pendaftaran CPNS, seperti terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan. Itu diakui Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Nunukan, Syafaruddin, seperti dilansir Kompas.Com. Dia mengatakan,ada sejumlah kendala yang ditemui sehingga pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Nunukan kesulitan melakukan registrasi online.“Kita kendala jaringan. Bahkan sebelum pendaftaran itu, jaringan sudah lelet,” ujarnya. Pemadaman listrik juga ikut menjadi penghambat. Dia mengatakan, mereka yang menggunakan perangkat komputer harus menunggu aliran listrik terlebih dahulu agar bisa melakukan registrasi.
“Ada yang laptop tidak sempat di-charger, listrik padam. Di situ kendala yang ada,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, memang ada beberapa warga yang sudah berhasil melakukan registrasi online melalui https://regpanselnas.menpan.go.id/ dan sscn.bkn.go.id. Persoalan jaringan internet yang lambat, menurutnya bisa teratasi saat melakukan registrasi pada tengah malam.

“Cuma persoalannya kalau mati lampu lagi, dia tidak bisa mendaftar,” ujarnya.

Kendala ini sudah disampaikan BKDD Kabupaten Nunukan kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS  untuk menjadi pertimbangan agar memperpanjang waktu pendaftaran yang berakhir pada 13 September. Soal bisa atau tidak diperpanjang, tentu tergantung pada keputusan dari Panselnas CPNS.

“Nanti menjelang dua atau tiga hari sebelum penutupan kita hubungi kembali Panselnas. Dan juga paling sehari atau dua hari perpanjangan kita minta. Tidak mungkin berlarut-larut sepanjang-panjangnya,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengembangan dan Kedudukan Hukum Pegawai BKDD Kabupaten Nunukan, Hasruni mengatakan, pihaknya menghimbau agar pelamar tidak panik dengan situasi saat ini. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Panselnas CPNS untuk menjelaskan kondisi yang terjadi di Kabupaten Nunukan.

“Panselnas juga memberikan pesan itu tergantung daerah, apabila memang mau diperpanjang. Yang membuat panik itu jadwal keluar 30 sampai 13,” ujarnya.

Pihaknya telah menyosialisasikan kepada para pelamar yang datang ke BKDD Kabupaten Nunukan, agar melakukan registrasi online saat jaringan internet normal. Sebab proses registrasi yang panjang bisa terhambat saat jaringan internet tiba-tiba terputus.

“Itu yang bisa kami imbau kepada pelamar. Jangan panik,” ujarnya.

Hasruni mengatakan, jika pemadaman listrik dan jaringan internet menyebabkan banyak pelamar yang gagal melakukan registrasi online, tentu pihaknya akan meminta perpanjangan waktu pendaftaran.

“Kami berkoordinasi dengna Panselnas, artinya pendaftaran secara nasional ini memang banyak kendala. Karena itu kita tidak henti-hentinya melakukan koordinasi ke sana, karena masalah ini harus kita pikirkan juga kondisinya. Ini bukan karena kesalahan siapa-siapa, pelaksana tidak bisa disalahkan, kondisi force majeure seperti ini,” ujarnya.

Untuk mengajukan perpanjangan waktu pendaftaran yang dibuka sejak 30 Agustus dan ditutup 13 September, tentu pihaknya juga akan melihat progres pendaftaran.

“Artinya ketika ini sudah, mungkin ada beberapa hari kita gunakan jalur itu normal, kita meminta itu ditutup. Kita melihat progress pendaftar, bagaimana perkembangan pendaftaran itu?" tandasnya. (Kompas.Com/Ekspresiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar