|
Nikson Nababan memberi wejangan pada warga di Desa
terpencil di Kecamatan Garoga.(rel) |
SARINGAR.Net - Bupati
Tapanuli Utara Nikson Nababan merasa
sangat prihatin saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Garoga Desa Garoga
Sibargot, desa yang masih sangat terpencil. Bupati langsung bertatap muka
mendengar keluhan masyarakat secara di desa Garoga Sibargot Dusun Pagaran
Padang, Kamis (21/5). Warga antusias dan penuh harap bakal ada perubahan dengan
kedatangan bupati ini.
“Saya benar-benar tersentuh dan
prihatin melihat masih ada daerah kita yang untuk menikmati listrik dan
pelayanan kesehatan pun masih sangat sulit. Ini menjadi beban tersendiri bagi
saya, apalagi setelah melalui jalan Garoga sepanjang 32 km, dimana jalannya
rusak parah, tidak layak lagi dan sejak tahun 2002 tidak ada lagi sentuhan
untuk memperbaiki jalan ini. Masyarakat sangat mengharapkan perbaikan jalan
ini, jalan Garoga ini status jalan propinsi, masyarakat sangat menantikan
perhatian Pemerintah Propinsi,” ujar Nikson ketika menyampaikan bimbingan/wejangan kepada warga setempat.
Nikson mengatakan bahwa
Kecamatan Garoga memiliki potensi yang sangat luar biasa, tanahnya yang subur
dan hasil pertanian yang bagus, tetapi kondisi jalan yang tidak memungkinkan
menjadikan kondisi masyarakat Garoga saat ini memperihatinkan. “Saya miris,
sedih dan sangat tersentuh dengan keadaan ini. Masyarakat di Desa Garoga
Sibargot ini juga belum menikmati adanya listrik, belum ada pelayanan kesehatan
berupa poskesdes atau pustu dan juga bangunan sekolah yang belum memadai. Saya
juga tadi sudah mendengar keluhan masyarakat mengenai kesulitan mengurus KTP,
Akte lahir, Kartu Keluarga dan surat-surat lainnya karena jarak yang sangat
jauh dari desa tersebut ke ibukota Kabupaten. Karenanya saya menegaskan minggu depan dari pihak Dinas Catatan Sipil
akan melakukan pelayanan di desa ini melalui pelayanan mobil keliling catatan sipil
,” tandas bupati yang baru setahun memimpin pemerintahan di kabupaten itu.
“Kondisi ini harus segera kita
atasi. Untuk daerah sangat terpencil kita sudah memberikan insentif sebesar
sebulan gaji untuk mendorong semangat dan memberikan motivasi bagi guru yang
mengajar di desa sangat terpencil. Masyarakat juga sudah menyerahkan tanah
untuk lokasi pembangunan poskesdes, ini akan segera ditampung di P-APBD Tahun
Anggaran 2015. Bangunan sekolah yang saat ini hanya terdiri dari 3 (tiga)
ruangan kelas akan segera kita tampung di P-APBD dan jalan-jalan tani yang
menghubungkan lokasi pertanian dengan tempat memasarkan hasil pertanian adalah
harga mati yang akan kita buka dan minimal perkerasan dan di aspal,” ujar Bupati
.
Bupati langsung mendengarkan
keluhan, masukan dan permohonan masyarakat dari 7 (Tujuh) Dusun, yakni Dusun
Pea Ombun, Dusun Sibargot, Dusun Pagaran Padang, Dusun Pasar Garoga, Dusun Bulu
Payung, Dusun Aek Horsik dan Dusun Sirpang.
Ketua DPRD Taput Ir.
Ottoniyer Simanjuntak dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak DPRD
Taput akan selalu mendukung semua program Pemerintah Kabupaten Taput selagi
program tersebut berpihak kepada rakyat. Kita akan perjuangkan anggaran yang
diperuntukkan bagi kemajuan masyarakat di Desa Garoga Sibargot. “Saya juga
berharap masyarakat Desa Garoga Sibargot turut berpartisipasi dalam pembangunan
guna memajukan daerah kita ini. Kita harus bersama-sama mencapai kemajuan itu,
kami tidak bisa tanpa ada dukungan masyarakat, begitu juga sebaliknya. Bersama
kita bisa,” ujar Ottoniyer.
Bupati juga
memberikan pencerahan dan pelatihan tentang pupuk organic dan pakan ternak
organic sekaligus memberikan bantuan berupa pupuk organic dan alat pengusir
hama monyet melalui Kantor Ketahanan Pangan yang dipimpin oleh Sofyan
Simanjuntak.
Kunjungan kerja Bupati
sekaligus memberikan pelayanan kesehatan gratis yang difasilitasi oleh Dinas
Kesehatan Taput. Di samping pelayanan kesehatan, Bupati juga menyerahkan bantuan
berupa buku tulis bagi siswa/I yang ada dari tujuh dusun tersebut. Dalam
kunjungannya, Bupati didampingi oleh Ketua DPRD Taput, Ir. Ottonyer Simanjuntak
dan sejumlah anggota dewan lainnya.
Salah seorang warga terdengar berkomentar pada warga lainnya usai bupati menyampaikan arahan, "Kita ini sudah mau 70 tahun merdeka, tapi kemerdekaan ini seperti kemerdekaan semu, karena seolah-olah ada penganaktirian pusat dan provinsi pada daerah Garoga."
Warga temannya ngobrol, mengangguk sambil berkomentar," Kemerdekaan yang semu atau bayang-bayang kalau begitu,ya..." (Leonardo TSSimanjuntak)