Minggu, 10 Mei 2015

Akik Sigeaon Diboyong ke Jakarta

Bongkahan akik dari Aek Sigeaon diboyong ke Jakarta Minggu (10/5) dengan
pesawat dari Bandara Kualanamu.=

Bongkahan batu akik yang ditemukan Bernad dan Bangun warga Hutabarat Tarutung, akhirnya diboyong seorang warga Jakarta, Minggu (10/5). Sebagai penggemar dan pengagum batu akik terutama yang berasal dari daerah, Margan warga Jakarta tersebut tertarik dengan penemuan batu akik dari sungai yang membelah kota Tarutung itu.
Bongkahan yang diboyong naik pesawat dari Bandara Kualanamu, memang tak utuh lagi sebesar saat pertama kali ditemukan. Bongkahan aslinya pada beberapa sisi sudah dipreteli untuk membuat batu cincin (lihat juga tulisan SARINGAR.Net sebelum ini), namun bongkahan itu masih cukup besar.
"Saya ingin promosikan batu ini di Jakarta sebagai batu khas yang ditemukan dari sekitar Sipoholon, dan nantinya di Jakarta saya akan berpromosi bahwa akik bagus juga ada di Tanah Batak. Kalau ada penelusuran, pasti masih banyak batu sejenis ini di sekitar Sipoholon dan Tarutung," ujar Margan Minggu pagi sebelum bertolak menuju Kualanamu.
Saat pemeriksaan barang sempat ada kesulitan ketika pihak security KNIA menyangka benda itu sesuatu yang berbahaya. " Sempat hampir tak dibolehkan dibawa, karena dikira benda berbahaya," kata Margan melalui seluler ke pihak keluarganya di Tarutung. Tapi setelah diberi penjelasan, akhirnya batu akik berasal dari pinggiran Aek Sigeaon itu lolos juga diboyong naik pesawat ke Jakarta. Menurut dia, jenis akik ini cukup bagus dan mirip dengan raflesia yang terdapat di Bengkulu.
 "Kalau diolah dengan keahlian profesional, hasilnya pasti bagus, apalagi di Jakarta perajin akik banyak yang sudah berpengalaman," katanya melalui pesan singkat.
Dari bongkahan akik itu sudah ada yang membuatnya jadi batu cincin tapi terbatas. Mungkin banyak orang menyangka akik itu berasal dari luar Tapanuli Utara, karena mirip-mirip dengan raflesia kuning yang biasa diolah selama ini. =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar