Jumat, 01 Mei 2015

Akik Sigeaon Itu Setara Raflesia Bengkulu





Red raflesia dan yellow raflesia jenis akik bergengsi. Batu warna kuning
itu tak beda dengan akik yang ditemukan di Sungai Sigeaon Tarutung.
(Okezone)
  Batu akik yang ditemukan anak muda Tarutung dari Aek (sungai) Sigeaon baru-baru ini (baca artikel SARINGAR.Net sebelum ini), diduga kuat setara dengan batu jenis cempaka (chalcedony) yang juga lebih populer disebut raflesia. Menurut pencarian di google, raflesia banyak ditemukan di Bengkulu. Ada beberapa warna khas raflesia, terutama raflesia merah dan raflesia kuning (yellow reflesia). Berdasarkan foto-foto raflesia yang ditayangkan di internet (okezone.com), seorang penggemar akik di Jakarta bernama Margan Simanjuntak menyebut akik yang ditemukan di Tarutung itu identik dengan raflesia kuning yang terdapat di Bengkulu. Margan telah menempah bongkahan kecil akik Sigeaon itu pada perajin akik di Jakarta, dan perajin itu langsung menyimpulkan," Lho, ini jenis raflesia yang ada di Sumatera". Tapi tidak menyebut secara spesifik, bahwa raflesia kuning itu hanya ada di Bengkulu. Pokoknya akik seperti itu katanya ada di Pulau Sumatera dan sudah terkenal secara internasional sejak dulu. (Bandingkan juga gambar raflesia kuning yang ditayangkan Okezone.com dengan gambar akik Sigeaon setelah diolah). Hasil olahan di Jakarta memang jauh lebih baik dari olahan yang ramai di daerah saat ini. Perajin akik jakarta sudah profesional, sedangkan yang muncul di daerah saat ini dikatakan "perajin kagetan". Berikut selintas catatan tentang akik raflesia seperti dikutip dari Okezone.com serta gambar lampirannya di atas:
 
  Provinsi Bengkulu tak kalah dengan daerah lain di Indonesia soal keberadaan bongkahan batu akik. Di provinsi ini ada bongkahan batu akik jenis cempaka (chalcedony) yang disebut dengan Rafflesia.
Rafflesia sendiri terdiri dari empat jenis, yakni Red Rafflesia (batu akik merah), Yellow Rafflesia (kuning sunkis), White Rafflesia (bening kinyang), dan Orange Rafflesia (cempaka limau manis).
"Harga bongkahan batu akik Rafflesia mulai Rp500 ribu hingga Rp5 juta per kilogram," kata pencinta dan pelestari batu akik nusantara, Parulian May Putra Sinaga, kepada Okezone, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, batu akik Rafflesia memiliki kualitas kristal tinggi dan bersih. Lebih baik bila dibandingkan dengan batu akik cempaka Musi Rawas Utara (Muratara) yang kualitas bersihnya sulit diperoleh.
"Chalcedony Muratara mulai dikenal di nusantara, begitu juga dengan chalcedony Rafflesia yang sudah terkenal di seluruh nusantara, bahkan mancanegara," jelas pria yang akrab disapa Rian ini.
Kualitas chalcedony dapat dilihat dengan rumus empat C, yakni carat (berat), clarity (kebersihan), cristal (tingkat kebersihan), dan colour (warna) dari Chalcedony itu sendiri.
"Setiap batu memiliki nilai masing-masing, yang jelas, keunikan chalcedony Rafflesia dan chalcedony Muratara sama-sama memiliki fenomena cat eye atau giwang," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar