Senin, 30 Maret 2015

Bongkahan Batu Akik Besar Ditemukan di Aek Sigeaon Tarutung

Ini bongkahan batu dianggap batu mulia yang ditemukan dari Aek Sigeaon Tarutung
beratnya diperkirakan 200 kg, warna kuning coklat dan bercahaya terang ketika disinari
lampu senter (SARINGAR.Net)
Anak-anak muda penemu batu berunding cara bagaimana memecah batu itu karena
tak ada alat . (SARINGAR.Net)
Batu  akik disirami air untuk memudahkan memecah tapi tetap sulit karena
batunya terlalu keras - (Foto: SARINGAR.Net)

Demam batu mulia sedang menjadi berita hot di hampir seluruh penjuru Nusantara ini. Tak terkecuali di daerah Tarutung,Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. Meski bukan pemburu akik, dua anak muda bernama Bernad dan Bangun ini, pada hari Minggu siang (29/3) tiba-tiba jadi perhatian banyak orang karena mereka mengusung sebuah batu besar berwarna kuning kecoklatan (lihat gambar). Batu yang diduga kuat akik itu beratnya ditaksir 200 kg, sehingga sulit kalau diangkat dua orang.
Batu akik (anggap saja benar akik dari bentuknya), kemudian dibawa dengan sepeda motor di tengah dan diapit seorang dari boncengan belakang. Bernad yang mengklaim menemukan batu itu dari bongkahan batu di tepi Aek (sungai) Sigeaon arah Sipoholon, membawanya ke rumah seorang pamannya di kawasan Desa Hutabarat Parbaju. Bersama dengan rekannya Bangun Hutabarat dan dua remaja lainnya batu itu pun dititipkan di rumah pamannya. Di sana mereka berupaya memecah batu itu dengan mesin ketam kayu listrik tapi gagal. Dipukuli dengan martil juga sulit. Baru setelah pakai besi tuhil (pemecah) besi, beberapa bagian batu itu berhasil dipreteli, dalam potongan kecil. Pecahan itu mau dibuat contoh untuk diolah ke tukang batu cincin yang sudah hadir di Tarutung beberapa minggu terakhir ini.
 "Bagaimana kalau batu ini batu biasa, bukan akik," tanya SARINGAR.Net.
Bernad dan temannya Bangun yang membawa batu itu senyum menjawab," Kalau bukan akik ya tak apa-apa. Tapi semua yang melhat tadi percaya ini akik benaran dan mutunya bagus."
 "Lalu mau diapakan batu kalau benar itu akik," sambung SARINGAR.Net.
 "Ya, kalau laku dijual lumayan sebagai rejeki imbalan jerih payah mengangkat dan memecah-mecahnya," kata Bernad. Dia tampak tak terlalu ambisius dengan batu itu, tapi berharap jika itu akik yang bagus, maunya dapat untung dari situ. Wajar juga, kan? Nah, siapa berminat, boleh saja, ujarnya datar. =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar