Jumat, 27 Maret 2015

Bank Indonesia Dorong Pengembangan Cabai Merah di Tano Batak





 Pertanaman cabai di kawasan Tapanuli, khususnya Tapanuli Bagian Utara makin semarak, karena pihak Pemerintah Kabupaten tampaknya makin intensif melakukan motivasi dan berbagai gebrakan. Tak hanya campur tangan Pemkab, bahkan pihak Bank Indonesia sudah ikut turun tangan mengupayakan bagaimana supaya gairah petani terhadap komoditi yang sedang tren ini makin meningkat. Apalagi belakangan ini harga cabai merah secara nasional makin sering meroket. Lalu apa yang telah dilakukan Bank Indonesia seputar pengembangan cabai merah yang harganya sering makin pedas itu?
 Ternyata itu tidak sekadar wacana atau sebatas program di atas kertas. Bank Indonesia Cabang Sibolga misalnya telah langsung melakukan gerakan realistis menyangkut pengembangan cabai merah khususnya di Kabupaten Tapanuli Utara. Lalu, apa yang telah diperbuat Bank Indonesia dalam konteks pengembangan cabai merah di Tano Batak ini.
Tanaman cabai merah milik warga di Hutabarat Tarutung. Bertanam cabai kini
jadi tren di tengah masyarakat tergiur harga yg sering meroket. (Foto: Leonardo)=

 Bupati Tapanuli Utara diwakili Asisten II Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Parsaoran Hutagalung hadiri acara panen perdana komoditi Cabe Merah Organik.  Panen perdana pada lahan Kelompok Tani Sukamaju Desa Pariksabungan Siborongborong seluas setengah hektar sebagai binaan Bank Indonesia cabang Sibolga,  Kamis (26/3).
  “Keberhasilan budidaya komoditi cabe merah kali ini akan mendorong petani untuk lebih giat lagi berusaha dibidang holtikultura yang baik dan benar, terutama mengembangkan lahan komoditi cabe organik. Saya juga sangat mengharapkan upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam memajukan komoditi cabe di daerah kita ini disambut baik masyarakat Tapanuli Utara dengan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati mengawali sambutannya.
                Selanjutnya Bupati Taput menyampaikan bahwa dengan kesempatan baik ini, masyarakat Taput memiliki peluang menjadi penghasil cabe merah organik terbaik sebagai percepatan terhadap pencapaian misi Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan. “Jangan sia-siakan kesempatan ini, kelompok tani sukamaju harus mengembangkan lahan ini lebih luas lagi,” ujar Bupati memotivasi.
  Dinas Pertanian Taput yang diwakili Kabid Tanaman Pangan Holtikultura Alimusa Habeahan menyampaikan bahwa saat ini panen perdana cabe merah organic masih seluas setengah hektar sebagai pilot project (percontohan), tetapi sasaran Bank Indonesia selaku pembina kelompok tani ini akan mencapai 23 hektar.
  Selain melakukan panen perdana, Bank Indonesia juga memberikan bantuan satu unit hand tractor, satu unit mesin kompos dan satu unit rumah kompos kepada kelompok tani sukamaju untuk memperluas lahan tanaman cabe merah organic. “Sebagai pembina langsung, Bank Indonesia sangat mengharapkan kemandirian sector riil pertanian yang berdampak langsung kepada peningkatan taraf hidup masyarakat sehingga keinginan menabung akan semakin meningkat", ujar Sodikin mewakili Bank Indonesia Cabang Sibolga.
  Diharapkan, dengan melihat panen perdana tersebut, masyarakat sekitar akan tergerak untuk mengikuti penanaman cabe merah organic yang lebih diminati di pasar internasional. Dampak upaya Bank Indonesia sebagai Pembina dalam Kelompok tani Sukamaju akan lebih luas bagi masyarakat Tapanuli Utara di masa mendatang.
    Hadir dalam acara panen perdana tersebut mendampingi Bupati Tapanuli Utara, Dinas Pertanian Taput, BP4K Taput bersama dengan Bank Indonesia.
  Tapanuli Utara saat ini menjadi salah satu kabupaten di Sumatera Utara penghasil cabai merah terbesar selain Dairi dan Tanah Karo. Pada pasca panen, banyak petani ramai-ramai memanfaatkan lahan persawahan untuk pertanaman cabai merah. (rel/LS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar