Jumat, 13 Maret 2015

Maling Burung Gentayangan di Tarutung

Love Bird dan anaknya yang mulai tumbuh mekar dengan varian warna yang agak berbeda dari induknya. Harus ekstra
hati-hati menjaganya, karena maling burung seperti di Tarutung gentayangan. =
Love Bird, salah satu jenis burung peliharaan yang diminati banyak orang. Harganya juga lumayan mahal di pasaran
apalagi kalau sudah beranak seperti pada  foto ini. Burung beserta sangkar ini hilang dicuri maling burung malam  hari
dari rumah pemiliknya Herwin Simanjuntak di Desa Parbaju Julu,Tarutung, Februari 2015 lalu. =

Tampaknya sudah hukum alam, saat sesuatu itu mulai berharga terutama dinilai dengan rupiah, maka pasti juga kepemilikan secara ilegal juga muncul. Kalau sesuatu itu tak ada nilainya dengan uang, mustahil sesuatu itu diincar orang jahat yang ingin memilikinya secara ilegal.
Begitu juga dengan burung peliharaan yang penyukanya dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan signifikan. Dulu, yang terkenal sentra jual beli burung dan anak ayam itu di Jalan Bintang,Medan. Belakangan bisnis itu merambah ke kota lain, termasuk Tarutung. Kalau awalnya di sana hanya burung perkutut yang tampak dominan dipelihara orang, sekarang puluhan jenis burung mulai bermunculan di berbagai kota. Ragam nama burung yang dijual di pasaran. Mulai dari murai batu, murai daun, jalak, nuri, love bird, sitapi-tapi (nama Batak), sibigo, perkutut, silopak, dan lain sebagainya. Di Tarutung pun kios penjual burung serta pakannya bertambah. Dulu hanya satu di simpang empat kota itu. Sekarang sudah ada empat atau lima kios burung. Penggemarnya juga makin ramai.
Tapi, seperti dituturkan seorang pemelihara burung, Pak Reynol, yang berdomisili di kawasan Desa Parbaju Julu, tak hanya penjual dan penggemar yang meningkat." Saya rasa maling burung juga sudah gentayangan, spesialis maling burung peliharaan," katanya. Dia bulan Februari 2015 lalu merasa kecolongan, karena dua jenis burung peliharaannya beserta sangkar kawatnya, hilang misterius dari teras rumahnya. Pada hal selama ini sudah lama ia memelihara burung belum pernah kejadian burung peliharaannya dicuri maling.
"Paling sedih, karena burung love bird yang dicuri maling itu sedang beranak, dan usia anaknya baru sekitar dua bulan. Sudah capek memelihara dan merawatnya, tau-tau maling yang enak-enak mengambilnya." kata jurnalis itu kesal. Sejak burung itu hilang, ia rajin mengamati kios penjual burung maupun rumah penggemar burung, secara diam-diam. Siapa tahu, burung beranak itu dijual pada penadah atau pribadi. "Kalau saya temukan, saya punya bukti foto burung itu kondisi sekarang, dan pemiliknya bisa-bisa saya adukan, biar ketahuan dari mana burung itu diperolehnya," kata dia lagi.
Tak hanya Pak Reynold yang pernah dilecehkan maling burung. Malah ada anggota polisi tak jauh dari rumahnya marga Sinaga, kehilangan murai batu yang digantungkan di teras rumahnya. Hebatnya lagi burung itu diambil siang bolong. Beberapa pemilik burung peliharaan lainnya dikabarkan pernah kehilangan di beberapa tempat lainnya. Tapi sejauh ini, kasus pencurian burung belum pernah dilaporkan ke pihak berwajib. Maling burung merasa aman-aman saja. Keenakan tentunya. Dan bisa ketagihan selama para maling burung itu belum pernah kepergok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar