Senin, 13 April 2015

Kepercayaan Magis Seputar Akik

Albi seorang perajin batu di Gang sepi kawasan Perumnas Mandala Medan. Di tempat
sepi pun pecandu batu cincin tetap ramai. (Leonardo TSS)=
Setiap negara punya batu akik/giok spesifik. Gambar di atas ini adalah sebagian dari batu
akik Korea Selatan, foto dikirim seorang viewer SARINGAR.Net.=
Ini jenis batu akik berkualitas standar internasional. =
Batu akik atau giok yang umum diolah menjadi batu hias cincin atau mainan kalung, bukan hal baru di Indonesia, bahkan di dunia. Sejak zaman purbakala pun manusia sudah gemar mengolah batu yang ada di gunung, sungai, atau di kedalaman bumi ini untuk dijadikan barang perhiasan. Pada zaman keemasan Ratu Cleopatra di Mesir atau kekaisaran Romawi Kuno pun, batu cincin dan mainan kalung terbuat dari batu-batu alam sudah menjadi trending hobby. Itu bisa juga dilihat dalam film-film kolosal sejarah.
 Jika sekarang ini masyarakat Indonesia tiba-tiba keranjingan batu cincin, bolehlah itu disebut sebagai fenomena luar biasa. Tak hanya di kota besar Jakarta, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya, bahkan di kota-kota kecil seperti Tarutung, Siantar, Sibolga, pun keranjingan batu cincin itu seakan ikut mewabah. Apakah benar anggapan selama ini, bahwa batu akik atau giok, tak sekadar barang perhiasan tapi juga terkait khasiat magis yang terkandung dalam batu tertentu?
 Tergantung keyakinan seseorang, ujar Pak Zulkifli, seorang pengamat akik di Aceh, saat bertemu dengan SARINGAR.Net di Jalan Garuda, Medan, belum lama ini. Namun Zulkifli (76) sendiri meyakini kandungan magis atau tuah memang ada dalam batu akik atauun giok. Tapi tak semua batu itu punya khasiat. Ada juga batu yang hampa atau nihil tak mengandung arti apa-apa. Tapi bahwa sebuah batu cincin harganya bisa tembus ke angka miliaran rupiah, bukan hal yang aneh. Karena apa. Tentu karena didasari keyakinan bahwa batu yang harganya mahal itu memiliki nilai plus yang tak bisa dinilai dengan uang. Di Langkat, ramai diberitakan ada batu cincin bergambar ular naga ditawarkan harganya Rp 18 miliar. Bah! Ai batu aha i oppung, komentar orang di kampung saya. (Bah, batu apaan itu kok mahalnya minta ampun).
 "Dulu saya pernah punya batu yang namanya tapak jalak dengan gambar tanda tambah atau plus, atau terkadang juga seperti tanda X muncul di permukaannya. Setelah saya pakai, setiap urusan saya sebagai pedagang kain waktu itu sampai ke Sumatera Barat, selalu laris manis, dan saya jauh dari marabahaya. Tapi setelah seorang sahabat lama memohon agar saya berikan batu tapak jalak itu padanya, saya pun tak tega menolak permintaannya. Anehnya, setelah cincin itu saya berikan padanya, usaha dagangan saya jadi merosot. Lama-lama saya menyadari kemerosotan itu terkait dengan cincin yang saya berikan pada dia. Saya dengar kabarnya, usaha tokonya di Pekanbaru berkembang pesat. Tapi saya tak tega meminta kembali cincin itu, karena saya anggap tidak baik meminta kembali yang sudah diberikan pada sahabat." Demikian cerita Pak Zulkifli. Dia juga mengisahkan beberapa temannya yang pernah memakai batu bernama Junjung Derajat atau Bacan Maluku, banyak yang mendapat rejeki dan sehat jasmani rohani. Tak semua batu cincin berkhasiat, menurut Zulkifli, itu melihat apa dan bagaimana batunya. Tukang olah batu berpengalaman seperti yang ada di depan Kantor Pos Medan, umumnya tahu betul nama dan kandungan magis yang terdapat dalam sebuah batu cincin.
 Zulkifli pun membuat saya tercengang, karena di luar kepala bisa mengingat dan menyebut banyak jenis batu bermutu dan berstandar internasional, seperti yang ada pada gambar di atas. " Batu berkualitas itu kalau cocok dengan pribadi seseorang pasti akan merasakan getaran tersendiri disadari atau tidak saat memakainya," ujar Zulkifli sambil menyebut nama batu Topaz dan Virus adalah batu bermutu tinggi yang banyak dicari orang selain batu akik dan giok dari Korea.
  Seorang perajin batu yang biasa dipanggil Albi (Al) membuka usaha pengolahannya di tempat agak sepi di kawasan Jalan Seriti Mandala. Ternyara meski tempat itu sepi, toh banyak yang datang menyerbu minta dibuatkan batu cincin." Saya membuka usaha di tempat orang tua saya ini, agar lebih tetang mengerjakan order, eh tau-tau rame juga orang datang kemari," kata Albi tertawa. Albi juga cukup menguasai banyak nama dan khasiat batu meski belum sepintar Zulkifli.
 "Ya tergantung keyakinan Bang, memang banyak batu yang membawa tuah tersendiri bagi pemakainya," kata  Albi sambil menggosok-gosok sebuah batu yang baru selesai dibentuk.Dalam sehari dia bisa mengolah sebanyak 10 batu, tergantung sulit tidaknya batu yang diolah. (Leonardo TSS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar