Rabu, 29 April 2015

Wisatawan Bertanya: Mana Patung Yesus Itu?

Indahnya panorama Desa Simorangkir di lereng pegunungan, menjadi lokasi wisata
yang makin banyak dikunjungi dari seluruh pelosok tanah air dengan  adanya monumen
Salib Kasih. Tempat itu makin potensial jadi destinasi area wisata rohani seandainya
Patung Yesus sudah rampung.=
Patung Yesus yang dibangun di puncak Dolok Siatas Barita, Silindung, sudah dua
tahun tak kunjung rampung. Wisatawan bertanya: Dimana patung Yesus itu?

 Ketika Yesus lahir di kandang domba di Bethlehem, para cerdik pandai dari Timur telah meramal dengan ilmu perbintangan. Mereka pun bergegas menuju arah berpedoman pada bintang di langit. Saat mereka tiba, pertanyaan pun dicetuskan seperti tertulis dalam Alkitab: "Di mana anak yang baru lahir itu?" Cuplikan itu sudah sangat lama, lebih 2000 tahun lampau. Dan pertanyaan itu selalu terulang nyaring setiap perayaan Natal tiba, saat orang-orang Kristen membacakan liturgi seputar riwayat kelahiran Sang Mesias.
 Pertanyaan dengan konteks berbeda, juga terdengar dari para pengunjung yang mendaki ke pegunungan Siatas Barita di belahan timur Kota Tarutung, Sumatera Utara, akhir-akhir ini. Mereka bertanya, mana Patung Yesus yang dibangun dekat Salib Kasih itu?
 Pertanyaan itu sebenarnya wajar. Karena sebelum dan saat monumen Yesus itu sedang dibangun, publikasi di media cetak mau pun online, cukup gencar. Gaung publikasi itu menggema ke mana-mana, bahkan mungkin ke luar negeri.
 Serombongan pengunjung mengaku dari Jawa Timur begitu bersemangat pada perayaan Paskah 2015 yang lalu, ketika mendaki pegunungan Siatas Barita. Mereka merental mobil dari Medan, tapi sengaja memilih berjalan kaki. "Sekalian olah raga," kata seorang ibu berkacamata ketika bertemu SARINGAR.Net di depan Resto Rumah Kapal di kawasan Dusun Golat, pertengahan jalan menuju lokasi Salib Kasih.
 Lalu ibu itu bertanya pada warga yang lewat: "Santabi jo amang, ai didia do tahe patung Yesus naung dibangun di dolok Siatas Barita on." (Numpang tanya dulu Pak, di mana patung Yesus yang dibangun di gunung Siatas Barita?).
 Pria itu tersenyum, menjawab,: " Ai so sidung dope inang, holan rangkana dope. Alai nunga dibangun ianggo humaliang na." (Belum selesai dibuat Bu, tapi sudah dibenahi sekelilingnya). Seraya pria itu menunjuk ke arah lokasi pembangunan patung dimaksud.
 Salah seorang ibu lainnya di antara rombongan menunjukkan wajah kecewa." Bah, kupikir sudah selesai itu. Kudengar kabarnya ada pembangunan patung Yesus di sini, jadi sekalian mau ke Salib Kasih, bisa melihat dari dekat patung Yesus."
 Ibu itu juga hapal ukuran patung itu setinggi 45 meter, dengan landasan 15 meter, dan biayanya sebesar Rp 6,2 miliar. Katanya tahu itu dari berita koran yang dibacanya di Medan setahun yang lalu.
 "Kenapa kok bisa sekian lama terkatung-katung ya, apa masalahnya," ibu itu kembali bertanya.
 Pria yang ditanya pun geleng kepala seraya mulai menggerakan kakinya meneruskan perjalanan. Tapi ia masih menjawab,: "Dia ma huboto hami parhuta-hutaon i inang, manang aha mambahen sakkot dang pola nipaboto-boto i, pamarenta ma umboto i." (Mana tahulah kami orang kampung ini Bu, di mana sangkutnya kurang taulah, pemerintah lah yang tahu itu).
  Beberapa waktu lalu, ramai diberitakan media cetak, pembangunan patung Yesus itu terkendala masalah teknis. Tapi pihak Tipikor Polres Tapanuli Utara juga sempat mengusutnya dengan memanggil PPK patung Yesus, Sondang br Pane.
  Diberitakan pula, Bupati yang sekarang Nikson Nababan mengeluarkan statemen, bahwa pembangunan Patung Yesus itu harus dilanjutkan. Benarkah masih lanjut? Wait and See!

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar