Selasa, 19 April 2016

Ronggur dan Ambolas di Sipahutar, Warga Ketakutan



Seorang nenek warga Onan Runggu Sipahutar menyalami bupati Nikson Nababan =


Warga korban bencana hujan es serius mendengar wejangan bupati = hms

BATAKINDONEWS.Com -  Musibah atau bencana adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak musibah mengganggu kehidupan. Di beberapa kecamatan Tapanuli Utara, bencana sudah sering terjadi. Bencana longsor, banjir, atau puting beliung. Dan itu juga yang terjadi baru-baru ini di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Sambaran ronggur ( petir) dan ambolas ( hujan es) pada Sabtu (17/4) lalu, nyaris meluluhlantakkan kawasan penghasil nenas itu. Syukur korban akibat musibah tak terlalu parah. Kabar tentang bencana alam itu segera menggelinding ke Pemkab Taput di Tarutung.
 Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Edward Tampubolon, SE dan Asisten II Parsaoran Hutagalung dan beberapa anggota DPRD  kunjungi korban bencana hujan es (ambolas) dan petir yang menelan korban 1 (satu) orang di Desa Onanrunggu I yang terjadi pada Sabtu (17/04) lalu.Sebanyak 121 KK warga desa itu harus pasrah dan sabar rumahnya mengalami kerusakan parah dan ringan akibat terjangan hujan es. Mereka pun langsung bertatap muka di tengah kampung onanrunggu I Kecamatan Sipahutar, Selasa (19/04), dengan rombongan bupati yang datang meninjau. Warga merasa terhibur atas kunjungan rombongan pemerintah itu.
 “Saya turut merasakan apa yang dirasakan masyarakat Onanrunggu I sehingga saya harus hadir di tempat ini. Kita merasakan bersama di saat senang dan susah, tetapi kita harus tetap bergandengan tangan dalam sebuah kebersamaan dan ikatan persaudaraan. Kita berdoa bersama agar jangan ada lagi bencana-bencana di daerah kita ini di masa-masa yang akan datang. Ini bentuk sapaan bagi kita untuk lebih menyatukan hati dan peduli kepada sesama. Momen ini mengajari kita untuk memberi sedikit waktu bagi sesama bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Nikson Nababan.
Masyarakat setempat memanfaatkan pertamuan tersebut menyampaikan beberapa permintaan, seperti pembangunan jalan kembali yang telah rusak yang menghubungkan Desa Onanrunggu I menuju  Ambarhoda selain permintaan genset untuk keperluan insidentil saat listrik padam.
  Bupati mengatakan, agar pertemuan tatap muka ini juga kita manfaatkan untuk berbagi dan kesempatan bagi amang/inang untuk menyampaikan apa-apa yang dibutuhkan dan kendala yang ada di desa itu. “Semua permohonan dan aspirasi masyarakat, termasuk genset akan segera realisasi bulan Agustus ini, jalan akan segera direalisasi, bantuan traktor dan bantuan bibit pohon berbuah, jambu, alpukat, kopi. Demikian halnya bedah rumah bagi rumah tidak layak huni dan rumah adat Batak yang ada di desa ini akan dibedah agar tetap dilestarikan. Semua kita akan realisasikan, tetapi kita harus tetap bekerja keras untuk bangkit dan berbenah diri menuju sebuah kondisi yang lebih baik. Melalui bencana ini, Tuhan berharap bahwa kita mampu bangkit untuk lebih baik lagi,” ujar bupati.
 Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara  dalam kesempatan itu menyampaikan rasa turut prihatin dan berharap kedepan dijauhkan dari bencana-bencana seperti ini. “Sebagai wakil rakyat dari Dapil ini, kami akan turut berjuang dan mendukung program Bupati untuk kemakmuran masyarakat, khususnya masyarakat Sipahutar,” katanya.
  Bupati Tapanuli Utara menyerahkan bantuan dana yang dianggarkan pada Dinas Sosial Pemkab Taput dan berikutnya Anggota DPRD yang hadir pada saat itu juga menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat korban bencana.
 Turut mendampingi bupati Taput beberapa SKPD diantaranya, Kaban Bencana Alam SDV. Sihombing, Kadis Sosial Rudi Sitorus, Kadis Ciptakarya Budiman Gultom, Kadis Kehutanan Benhur Simamora, Kabag Pemerintahan Satya Dharma Nababan, Kabag Pengram  Martunggul Simamora, Kabag Humas & Keprotokolan Donna Situmeang,dan  Kadis Pertanian .
 Warga mengaku saat terjadi hujan es disertai petir sambar menyambar di langit, suasana sangat mencekam. Penduduk pun ketakutan mencari perlindungan di rumah masing-masing. Tapi justru banyak rumah penduduk yang rusak diterjang hujan es tersebut. Dunia serasa mau kiamat, ujar seorang anak muda. Wajahnya tampak masih lesu.(Leonardo/rel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar