Rabu, 19 November 2014

Predikat Kota Hujan Sudah Bergeser dari Bogor ke Tarutung

Wilayah Tarutung hampir tiap hari diselimuti mendung
plus asap kiriman dari Sumsel (Foto:Ekspresiana)
Onan (pasar) Tarutung becek total diguyur hujan
Sungai Sigeaon tenang tapi kadang berbahaya
(Foto: Ekspresiana)
Wilayah Tarutung, atau lebih luas lagi wilayah Silindung, sudah berbulan-bulan hampir tiap hari diguyur hujan. Selama tahun 2014 ini, diperkirakan sekitar 70 persen beralih menjadi musim hujan,terutama sejak Agustus hingga kini memasuki medio November, tak henti-hentinya diguyur hujan. Tak heran kalau ada orang meyebut predikat "kota hujan" tak lagi monopoli wilayah Bogor yang terkenal sebagai daerah pengirim banjir ke Jakarta. "Kota hujan sekarang kiblatnya sudah bergeser ke Tarutung," kata Ompu Enjoy Simanjuntak, seorang warga di Desa Parbaju kota itu.
Sungai Sigeaon yang membelah kota Tarutung, terkadang membuat warga cemas. Karena meskipun kelihatannya sungai ini tenang, tapi sering membahayakan sekitar kalau sudah meluap. Beberapa kali terjadi tanggul jebol membuat masyarakat sekitar direpotkan.
 Onan (pasar) Tarutung kini tak nyaman lagi bagi kaum ibu berbelanja. Sekujur lingkungan pekan ini becek total, nyaris tak ada ruang yang kering dijalani para pembelanja.Persawahan di wilayah ini juga terus digenangi air sehingga menyulitkan bagi petani mengelola, apalagi saatnya mendekati musim tanam.
Suasana di lembah ini makin kelam lagi manakala kabut asap kiriman dari wilayah Selatan Sumatera ikut-ikutan mengepung, seperti terlihat pada gambar. Datangnya hujan juga sering tak terduga. Pagi dan siang cerah, tapi sore atau malam hujan lebat tiba-tiba mengguyur. Wilayah ini sudah berminggu-minggu seakan terendam air hujan.(Leonardo TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar