Kapolri Badrodin Haiti = |
Ternate, BATAKINDONEWS.COM - Hati-hatilah, para bupati terpilih dalam berperilaku. biar pun sudah resmi terpilih atau sudah resmi beberapa tahun menjalankan amanah sebagai kepala daerah, ancaman masuk bui selalu terbuka. Simak saja berita yang ini:
Kepolisian
Daerah Maluku Utara menetapkan Rudi Erawan dan Muhdin H. Ma’bub, yang
merupakan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur terpilih, sebagai
tersangka dalam kasus money politics dalam pemilihan kepala
daerah Halmahera Timur pada 2015. Penetapan tersebut didasari Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Nomor B/07/II/2016.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara Ajun Komisaris Besar Hendrik
Badar mengatakan penetapan Rudi dan Muhdin sebagai tersangka dilakukan
Direktorat Kriminal Umum Polda Maluku Utara dalam gelar perkara internal
pada 15 Februari 2016.
Gelar perkara itu dipimpin Kepala
Subdirektorat I Direktorat Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Henky
Setyawan, Kepala Bagian Pengawasan dan Penyidikan Ajun Komisaris
Muhammad Nasir Said, Kepala Subdirektorat 2 Komisaris Toni Kamsuri,
serta jaksa penuntut umum Araham.
Penetapan Rudi dan Muhdin sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan empat alat bukti. Selain pasangan kepala daerah yang baru saja dilantik itu, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka. Masing-masing berinisial YM, TT, RE, dan JN. Keempatnya diduga ikut serta dalam dugaan praktek money politics. “Mereka semua dijerat dengan Pasal 149 KUHP dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara. Saat ini penyidik sedang menuntaskan berkas perkaranya,” tuturnya, Kamis, 18 Februari 2016.
Sebelumnya, Kapolri Badrodin Haiti menyatakan meski pun kepala daerah pemenang pilkada dilantik pemerintah, tapi polisi tetap melanjutkan penanganan perkara yang bersangkutan.
Rudi mengatakan tidak tahu
bahwa dirinya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Meski begitu, sebagai
abdi negara dan warga negara yang baik, pihaknya akan taat dan
kooperatif jika polisi memanggilnya untuk dimintai keterangan. “Yang
pasti, saya sampaikan kami tidak pernah melakukan hal yang demikian,”
ujarnya kepada wartawan. (sumber: Tmp.co)
Not: Di beberapa daerah di Tapanuli, Sumatera Utara, kasus dugaan money politics itu sering mencuat. Tapi jika itu pun ada dalam pilkada Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, atau Samosir, sejauh ini belum ada yang bernasib konyol jadi tersangka. Kabar kabur itu sangat liar menyebut calon bupati anu melalui tim suksesnya menabur miliaran uang untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. Tapi karena masih 'ninna tu ninna" alias katanya, akhirnya raib tak menentu ditiup angin atau masuk dompet entah dompet siapa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar