Rabu, 17 Februari 2016

Bupati Wanita Pertama Muncul di Sulsel, Kapan di Tapanuli ?


Indah Putri bupati pertama dari kaum wanita di Sulsel =
Luwu Utara, BATAKINDONEWS.COM - Sebanyak 10 pasangan Bupati dan Wali Kota dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Di antara mereka itu, tampak hanya satu wanita yang mengenakan seragam kepala daerah.Perempuan itu bernama Indah Putri Indriani, Bupati Luwu Utara. Wanita yang masih berusia 39 tahun ini berhasil mengungguli bupati petahana Arifin Junaedi dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu, dengan selisih suara 12.210 suara. Dia merupakan Bupati perempuan pertama di Sulsel.

Jebolan Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati Luwu Utara periode 2010-2015 ini dicalonkan sebagai bupati oleh empat partai pendukung, yakni Gerindra, Demokrat, Nasdem dan PDIP. Istri dari Muhammad Fauzi dengan dua putri yaitu Zalika (9) dan Naura (8) ini berkiprah di dunia politik sejak umur 33 tahun dengan menjadi tenaga ahli Komisi II DPR RI bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Sebelumnya Indah juga aktif di bidang kemahasiswaan saat menjadi mahasiswa di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, dari tahun 1995 hingga 1998 ini.

Dalam pidato syukuran kemenangannya yang digelar di ballroom Phinisi, Indah yang turut didampingi Wakilnya yakni Thahar Rum, menyebutkan bahwa dirinya akan fokus membangun Luwu Utara menjadi kabupaten terdepan di Sulsel.

"Sebelumnya di masa kampanye, kita banyak bicara untuk meraih simpati masyarakat Luwu Utara, mulai hari ini kita akan banyak mendengar harapan masyarakat Luwu Utara, untuk berbuat memajukan daerah ini," pungkas Indah, Rabu (17/2/2016)

Selain itu pula, Indah yang pernah menjadi Dosen Pascasarjana UI ini juga berjanji akan memberikan jaminan beasiswa dari SD hingga SMA bagi warganya, agar masyarakat Luwu Utara menjadi tercerahkan dengan pendidikan yang layak di Luwu Utara. (sbr: Dtc)
KAPAN DI TANAH BATAK?
Wanita memimpin pemerintahan di wilayah Tanah Batak, pernah mencuat jadi sebuah wacana beberapa waktu lalu dan menggelinding di salah satu media cetak. Dalam sejarah Tapanuli Utara misalnya, hal itu belum pernah kejadian. Tapi tak tertutup kemungkinan suatu waktu bakal muncul sosok perempuan yang mampu memecah record menjadi wanita pertama jadi bupati. Apakah itu di Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir. Di Kota Sibolga pada pilkada Desember 2015 memang ada tampil calon walkot boru Panggabean menjadi rival Syarfii Hutauruk, tapi sayang sekali ia kalah suara. Begitu halnya boru Samosir isteri mantan Bupati Tapteng Tuani Lumbantobing, yang kalah pada pilkada dengan rivalnya Bonaran Situmeang yang kini meringkuk di penjara. Untuk Tapanuli Utara, pada Pilkada 2014 memang ada seorang srikandi Batak yang tampil jadi salah satu calon yang dikenal dengan predikat REL (Ratna Esther Lumbantobing). Sayang sekali Sang Dewi Fortuna belum berpihak pada dia. Mungkin belum REL yang berjodoh untuk kedudukan itu. Tapi ke depan siapa tahu pada pilkada yang dijadualkan pada 2018, akan muncul sosok perempuan lain menjadi calon bupati, yang benar-benar mampu menciptakan perubahan nyata di daerah yang sering dianggap perantau masih tertinggal. Mungkin jika bupatinya dari kaum wanita, daerah ini bisa lebih maju.  Adakah figur wanita Batak yang punya kapasitas dan kapabelitas untuk itu? Sejarah yang menentukan...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar