Selasa, 14 Oktober 2014

Kopi tak (Lagi) Menggiurkan, Jeruk Penggantinya











Meski harga kopi tak lagi menggiurkan, ibu dan anak ini  tetap aktif
manapu (memetik) hasil tanamannya.=
Petani kopi mulai lesu dengan tanaman kopi, tapi ibu dan anak ini tetap merawat kopi Arabicanya sekadar mengambil
hasil yang terkadang tak sebanding dengan harapan. Pada awalnya kopi arabica yang di Tanah Batak digelari kopi si
garar utang (kopi untuk membayar hutang) memicu semangat luar biasa warga desa. Tak hanya di Sumatera Utara
di daerah lain pun penduduk desa seakan berlomba menanam kopi arabica yang konon digunakan menjadi salah satu
bahan pembuatan amunisi. Harga kopi awalnya sangat menggembirakan, tapi lama kelamaan harga tidak lagi menentu
dengan variasi kadang meroket kadang anjlok. Belakangan sudah ada petani yang menyapu bersih tanaman kopinya
dan menggantinya dengan komoditi lain yang dianggap lebih menjanjikan, seperti jeruk madu. Kenapa harus dengan
jeruk? Karena jeruk buah yang sepanjang zaman diperlukan banyak manusia, kata ibu boru Hutabarat, seorang di
antara pekebun kopi di Tapanuli Utara, yang memberangus tanaman kopinya dan menggantinya dengan jeruk madu.
(Leonardo TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar