Jumat, 03 Oktober 2014

Yang Menolak Ahok Gubernur DKI, Tak Waras










Arbi Sanit (Foto:SP)
JAKARTA-EKSPRESIANA- Pakar ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai,  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sangat layak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Ia berintegritas, mempunyai kemampuan untuk memimpin Jakarta. Apalagi secara hukum dan politik ia berhak menjadi Gubernur DKI,” kata Arbi Sanit kepada SP, Rabu (24/9).
Oleh karena itu, Arbi menegaskan, orang yang menolak Basuki untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah orang tidak waras.
 “Kalau alasan mereka menolak Basuki karena ia non Muslim, ya mereka yang menolak saja pergi dari Indonesia. Orang yang rasis seperti itu tidak cocok tinggal di Indonesia,  karena Indonesia negara plural yang dijamin Pancasila dan UUD 1945,” kata Arbi.
 Arbi mengatakan seperti itu terkait  rencana Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/9) ini dengan tema, "Tolak Ahok" atau menentang pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
 Menurut Arbi, FPI adalah sekelumit manusia Indonesia. Oleh karena itu, tidak perlu dihiraukan.
 “Kalau mereka demo mengganggu ketertiban umum serta rasis polisi harus tangkap dan adili mereka sesuai hukum yang berlaku,” tegas Arbi.
 Arbi menegaskan, yang dipilih menjadi pemimpin saat ini adalah orang berintegritas dan berani seperti Basuki. Bukan karena agamanya mayoritas atau minoritas.
Yang korupsi dalam pengadaan Kitab Suci itu beragama mayoritas. Malu dong,” tegas Arbi.
Senada Ketua Forum Warga Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menegaskan, sungguh tidak beralasan menolak Basuki menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Secara hukum ia berhak menjabat Gubernur DKI. Dan secara kemampuan dan integritas ia layak,” kata Tigor. Tigor menghimbau warga Jakarta agar mendukung Basuki memimpin Jakarta. “Mari kita dukung beliau. Jangan melihat ia beragama minoritas atau mayoritas, tetapi melihat dan menilai apa yang dia buat untuk Jakarta,” kata dia.
Sementara Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat bakal menurunkan dua kompi atau setara dengan sekitar 300 personel kepolisian, guna mengawal aksi unjuk rasa FPI siang ini.
"Jumlah personel, kita siapkan 2 kompi atau sekitar 300 pasukan. Kita akan lakukan pengamanan sesuai SOP (standar operasional prosedur)," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/9).
  Dikatakan Rikwanto, Polres Jakarta Pusat akan berkoordinasi dengan Koordinator Lapangan FPI, Noval, terkait pelaksanaan aksi unjuk rasa nanti.
Menyoal apakah akan dilakukan tindakan tegas jika ada aksi anarkis, Rikwanto menyampaikan dalam mengamankan aksi unjuk rasa kepolisian sudah memiliki aturan untuk mengantisipasi sampai dengan tindakan pembubaran paksa.
"Kalau unjuk rasa anarkhis, tentunya sudah ada aturan mengantisipasinya," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar