Arbi Sanit (Foto:SP) |
“Ia berintegritas, mempunyai
kemampuan untuk memimpin Jakarta. Apalagi secara hukum dan politik ia berhak
menjadi Gubernur DKI,” kata Arbi Sanit kepada SP, Rabu (24/9).
Oleh karena itu, Arbi menegaskan,
orang yang menolak Basuki untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah orang tidak
waras.
“Kalau alasan mereka menolak
Basuki karena ia non Muslim, ya mereka yang menolak saja pergi dari Indonesia.
Orang yang rasis seperti itu tidak cocok tinggal di Indonesia, karena Indonesia negara plural yang dijamin
Pancasila dan UUD 1945,” kata Arbi.
Arbi mengatakan seperti itu
terkait rencana Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di Balai Kota DKI
Jakarta, Rabu (24/9) ini dengan tema, "Tolak Ahok" atau menentang pengangkatan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Arbi, FPI adalah
sekelumit manusia Indonesia. Oleh karena itu, tidak perlu dihiraukan.
“Kalau mereka demo mengganggu
ketertiban umum serta rasis polisi harus tangkap dan adili mereka sesuai hukum
yang berlaku,” tegas Arbi.
Arbi menegaskan, yang dipilih
menjadi pemimpin saat ini adalah orang berintegritas dan berani seperti Basuki.
Bukan karena agamanya mayoritas atau minoritas.
Yang korupsi dalam pengadaan
Kitab Suci itu beragama mayoritas. Malu dong,” tegas Arbi.
Senada Ketua Forum Warga Jakarta,
Azas Tigor Nainggolan menegaskan, sungguh tidak beralasan menolak Basuki
menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Secara hukum ia berhak menjabat Gubernur DKI.
Dan secara kemampuan dan integritas ia layak,” kata Tigor. Tigor menghimbau warga Jakarta
agar mendukung Basuki memimpin Jakarta. “Mari kita dukung beliau. Jangan
melihat ia beragama minoritas atau mayoritas, tetapi melihat dan menilai apa
yang dia buat untuk Jakarta,” kata dia.
Sementara Polda Metro Jaya dan
Polres Jakarta Pusat bakal menurunkan dua kompi atau setara dengan sekitar 300
personel kepolisian, guna mengawal aksi unjuk rasa FPI siang ini.
"Jumlah personel, kita
siapkan 2 kompi atau sekitar 300 pasukan. Kita akan lakukan pengamanan sesuai
SOP (standar operasional prosedur)," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/9).
Dikatakan Rikwanto, Polres Jakarta Pusat akan berkoordinasi dengan Koordinator
Lapangan FPI, Noval, terkait pelaksanaan aksi unjuk rasa nanti.
Menyoal apakah akan dilakukan tindakan tegas jika ada aksi anarkis, Rikwanto
menyampaikan dalam mengamankan aksi unjuk rasa kepolisian sudah memiliki aturan
untuk mengantisipasi sampai dengan tindakan pembubaran paksa.
"Kalau unjuk
rasa anarkhis, tentunya sudah ada aturan mengantisipasinya," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar