Rabu, 03 Desember 2014

Dengar Musik Saat Berkendara, Dekat Dengan Maut! Ini Contohnya...















Maut tak kenal ampun (ill:google) =
EKSPRESIANA= Banyak  pengendara mobil dan sepeda motor pandang enteng saat di jalan raya menggunakan ponsel. Apa sedang sms-an, menelpon, atau pakai headset dengar musik. Pada hal polisi selalu mengingatkan, hal seperti itu berbahaya, dekat dengan maut. Tapi tetap saja masih banyak kelihatan di jalan raya pengendara asyik pakai ponsel. Contohnya dipetik berikut ini:
 Seorang pengendara sepeda motor tewas terlindas truk kontainer saat melintas di Jalan Plumpang Semper No 4, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dari arah simpang lima semper menuju Plumpang Jalan Yos Sudarso, Rabu (2/12) pukul 06.15 WIB. Pengendara tersebut diduga mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi sembari menggunakan headset untuk mendengarkan musik dari handphonenya.Dia kehilangan keseimbangan saat hendak menghindari pengguna sepeda ontel, yang hendak memutar arah sehingga jatuh ke kolong kontainer.

Dulmanan (59), saksi mata mengatakan, sepeda motor itu memang lari kencang. Pengendara menyalip kontainer ke kanan karena jalur kiri sedang padat motor, sedangkan jalur kanan sedang sepi. "Gak tahunya di kanan ada pengendara sepeda ontel yang akan memutar arah. Karena kaget dan tidak siap, pengendara motor tersebut jatuh ke kolong kontainer yang sedang berjalan pelan dan terlindas ban tengah kontainer,” ujar Dulmanan, Selasa (2/12) pagi.Menurut Dulmanan, pengendara sepeda motor tersebut tampak terburu-buru, seperti sedang mengejar sesuatu. Ia tampak mengenakan seragam security (keamanan).

“Sepertinya sedang buru-buru ke tempat bekerja, tadi pas diliat handphone-nya sama Pak Polisi ternyata hp nya sedang memutar musik,” tandas Dulmanan.
Supir truk kontainer dengan nomor polisi B-9066-UEL yang melindas pengendara sepeda motor, Pendi (31), mengaku tidak menyadari bahwa ia sudah melindas seseorang. “Saya baru diberitahu kernet saya bahwa ada warga yang menyuruh stop, baru saya tahu kalau ada pengendara motor yang tewas,” aku Pendi.
Pendi, yang sudah bekerja selama 10 tahun di PT Roda Mustika Jaya mengaku baru pertama kali ini terlibat kecelakaan dengan pengendara sepeda motor. “Memang di wilayah Jakarta Utara ini pengendara sepeda motornya suka seenaknya saja kalau mau mendahului kontainer, tidak pakai perhitungan dan risiko bagi dirinya,” lanjut Pendi.

Anggota Satlantas Jakarta Utara, Brigadir Widi Santoso mengatakan, korban pengendara sepeda motor bernama Wahyu Sulistio (18), warga Jalan Kebantenan V, RT004/RW007, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. “Tempat kejadian kecelakaan yakni di Jalan Plumpang Semper persis di depan distributor Aqua (PT Balina Agung Perkasa,” ujar Widi.
Widi mengungkapkan, Wahyu menggunakan sepeda motor Yamaha Force berwarna merah keluaran tahun 2014 dengan nomor polisi B-3420-UGS dan mengenakan helm bawaan pabrikan yang semi terbuka (half face). “Pengendara motor berkendara dengan kecepatan tinggi dan menggunakan headset, ia terlindas karena kehilangan kesimbangan saat hendak menghindari pengendara sepeda ontel,” ujar Widi mengkonfirmasi keterangan saksi mata.
Dari kejadian kecelakan tersebut, menurut Widi, supir truk kontainer, Pendi, diamankan ke kantor Satlantas Jakarta Utara bersama sepeda motor korban dan saksi mata. “Akan kita proses lebih lanjut apakah supir terbukti bersalah atau ini murni karena keteledoran pengendara motor,” lanjut Widi.
Widi mengimbau kepada masyarakat pengguna sepeda motor agar lebih berhati-hati dalam berkendara dan tidak terburu-buru dalam berkendara. “Usahakan berangkat lebih pagi apabila memang harus sampai di tempat kerja tepat waktu, dan gunakan helm berstandar SNI serta tidak mendengarkan apa pun dari headset yang dapat menganggu konstentrasi berkendara, ingat keluarga menunggu di rumah,” ucap Widi.
Menurut hasil pemantauan SP di lapangan, arus lalu lintas dari arah simpang lima Semper maupun Plumpang Yos Sudarso sempat mengalami kepadatan sepanjang 2 kilometer karena kecelakaan tersebut memakan dua dari empat lajur jalan. Warga sekitar dan pengendara motor tampak berkerumun untuk melihat korban kecelakaan. Proses evakuasi korban membutuhan waktu 30 menit karena menunggu mobil jenazah dari Yayasan Al Fudhola di Kampung Beting, Semper. Seusai evakuasi arus lalu lintas di jalan Plumpang Semper kembali lancar. [sp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar