Selasa, 02 September 2014

Kuda dan Motor Berlaga di Siborongborong, Primadona 17 Agustus

Bah,gawat juga jalan yang ditantang!



Horee, hoda marsiadu...


   Pacuan kuda atau di daerah itu disebut "hoda marsiadu" serta pertandingan mengendalikan sepeda motor di jalan berliku dan penuh tanjakan naik turun, tampaknya masih tetap bertahan menjadi tontonan idola masyarakat Tapanuli, bahkan ada yang menyebutnya primadona hiburan setiap perayaan Hari Kemerdekaan RI, seperti juga pada HUT Kemerdekaan tahun 2014 ini.
Tapanuli Utara yang memang minus hiburan umum, setiap 17 Agustus dibanjiri manusia yang berduyun dari delapan penjuru, bahkan dari desa terpencil. Umumnya membeludak ke ibukota kecamatan masing-masing, tapi fokusnya adalah Kota Tarutung sebagai ibu kota kabupaten. Untuk tahun ini keramaian di kota itu terpusat di seputaran tanggul Aek (sungai) Sigeaon yang jadi ciri khas Tarutung. Para pedagang makanan minuman sampai mainan anak-anak pun berjubel di tepi jalan. Tapi, dibanding tahun lalu, padatnya lalu lalang manusia terlihat berkurang. Lalu, pada kemana semua warga yang biasanya memadati jalan utama Sisingamangaraja dan jalan Diponegoro?
Jawabnya,warga dari semua penjuru mengalir ke arah Siborongborong. Tak lain untuk menyaksikan tontonan seru pacuan kuda dan lomba motorcross. Kedua ajang hiburan ini menjadi tontonan seru yang tak dilewatkan para penyuka tontonan seru. Tempik sorak penonton pun bergema tak habis-habisnya begitu pertandingan dimulai. Masing-masing mengidolakan jagoannya, atau sama sekali tak mengidolakan siapa-siapa. Cukup hanya sebagai penonton yang perlu hiburan di hari kemerdekaan. Tak kalah serunya juga balapan sepeda motor di arena dengan tantangan yang lumayan mendebarkan. Jalan tanah berliku dengan tanjakan-tanjakan yang cukup gawat. Pokoknya, ramai! Ini dua tontonan yang menurut masyarakat di daerah itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan setiap tahunnya." Habis, mau kemana lagi, berbulan-bulan capek ke sawah ladang, inilah saatnya mencari hiburan," ujar seorang ibu yang menggendong dua anaknya sekaligus. Ibu ini mengaku datang dari desa yang jauh di Parmonangan.(Leonardo TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar